- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Part 8 - The Past (7) : The Nightmare is coming


TS
sharp.eyes
Part 8 - The Past (7) : The Nightmare is coming
Spoiler for Sebelum Lanjut Baca:
Quote:
****
Pagi-pagi aku dan Jason lagi packing nih untuk pergi ke rumah orang tuanya. Ciee akhirnya dikenalin juga nih. Udah ge-er banget aku tu pada waktu itu


Tiba di rumah orang tuanya, a bit shock karena halamannya luaaaaaass banget tapi ya tetap tipe-tipe rumah lama gitu lah ya. Setelah parkir, dan buka bagasi mobil, orang tuanya dia langsung menyambut dia dengan penuh kebahagiaan. Kirain liat aku juga bahagia, ternyata cuma halu belaka.
"Halo Suk, Ai.." sapaku mencoba seramah mungkin.
"Oh iya, Jesslyn ya?" tanya papanya dengan nada yang cukup datar.
"Iya Suk."
Tapi aku ngga di gubris, mereka sibuk angkat barang dari bagasi. Dan setiap aku mau bantu angkat, ga di bolehin dong


Sepanjang makan malam ngga banyak ditanya sih, cuma tanya asalku darimana, sama aku kerja apa gitu. Simple as that dan aku pikir.. 'oh.. aman kayaknya'. Selesai makan malam, aku bantu mamanya cuci piring, dan mamanya menolak dengan cukup keras meskipun aku sudah beberapa kali bilang mau bantu. Alhasil aku disuruh ke kamarnya Jason.
fyi, aku pakai kamar Jason untuk tidur. Dan Jason di kamar ortunya. Anda jangan mikir aneh-aneh ye.


Malam itu aku rasanya tidak bisa tidur. Pikiranku bercabang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Akhirnya ku ambil hp ku dan dengan perasaan ragu, aku chat ko Jason.
'Koko tidur sama ortu?'
'iya. knp?'
'oh.. ngga. hmm.. ngomongin aku ya pasti? hahahaha' balasku sok frontal tapi dalam hati deg-degan juga

'hmm... iya, lg dibahas. kamu tidur aja. see you tomorrow.' balasnya datar.
'Apakah yang ku takutkan selama ini akan terjadi? Ah.. semoga saja tidak..' ucapku dalam hati sembari menarik selimut dan mencoba untuk tidur.
****
Alarm ku berbunyi pukul 5 pagi. Iya, jam 5 pagi. Aku dalam posisi diantara 'sudah biasa bangun pagi' dan 'mau nunjukin ke camer kalo aku bukan orang malas' pada waktu itu. Aku bergegas cuci muka dan sikat gigi, lalu keluar kamar. Ngga mandi? Iya belom, semaleman ga keringetan kok

Karena ternyata belum ada yang bangun, akhirnya aku balik lagi ke kamar. Berdiam diri, menyiapkan hati untuk membuka pembicaraan dengan orang tuanya nanti


Saat aku keluar kamar dan menuju dapur..
"Pagi Ai.." sapaku.
"Ya. Pagi banget bangun?" jawabnya datar.
"Ah.. Iya sudah kebiasaan bangun pagi Ai."
Mamanya tidak merespon jawabanku. Jantungku mulai berdetak kencang, pertanda aku mulai khawatir kalau 'that biggest fear' akan datang kepadaku dalam waktu dekat. Setelah minum teh, aku kembali lagi ke kamar dan berdiam diri. Karena aku juga tidak tahu harus membahas apa dengan mamanya. Situasi terasa canggung.
Sekitar jam 7 aku keluar kamar lagi, ku lihat mamanya sedang masak untuk sarapan. Aku pun berusaha mendekati beliau.
"Ai masak apa? Saya bantu ya?" ujarku ramah.
"Oh masak ****, yaudah sana potongin bawang." jawabnya singkat.
Well, sedikit happy karena dibolehin bantuin masak tapi masih ada rasa takut di hatiku.. Sampai saat aku sudah cukup banyak memotong bawang...
"Mamamu lahir dimana?" tanya beliau.
And that nightmare is coming..
Spoiler for :
Diubah oleh sharp.eyes 23-10-2021 19:37


bukhorigan memberi reputasi
1
420
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan