Kaskus

Story

NoelectronAvatar border
TS
Noelectron
Teror wanita leher patah ( Horor )
Begitu berat rasanya untuk siti menceritakan pengalamanya. Kini rasa takut yang pernah dialami belasan tahun lalu, dirasakanya kembali. Bermula saat siti dan suami memutuskan untuk pindah rumah. Rumah barunya berada di belakang kawasan pergudangan yang jauh dari pemukiman pada saat waktu itu, sangatlah berbeda dengan sekarang.

Suami siti bekerja sebagai security di kawasan pergudangan tersebut yang mewajibkanya untuk bekerja juga pada shift malam. Inilah alasan mengapa mereka pindah rumah, karna siti tak tega melihat suaminya harus menempuh jarak yang jauh saat berangkat maupun pulang kerja, terlebih jalan yang dilalui sangatlah sepi. Sebaliknya suaminya khawatir dengan keadaan siti dan anak pertama mereka yanh baru berumur 3 bulan untuk ditinggal saat bekerja.

Mereka menempati rumah barunya setelah sang suami membersihkan dan memindahkan barang-barang mereka. Siti mengeluh kepada suaminya, kenapa rumah belum dibersihkan karna dia mencium bau amis namun tak menyengat. Siti berinisiatif membersihkan kembali rumah walau pengakauan suaminya, rumah sudah dibersihkan menyeluruh.

Malam pun tiba dan siti tak ditemani sang suami karena sebelumnya sudah berpamit untuk masuk kerja shift sore. Terdengar suara adzan dari kejauhan berkumandang yang menandakan sudah memasuki waktu shalat isya. Syukurlah sang anak sudah tertidur setelah siti menyusuinya, dia langsung bergegas wudhu untuk mesucikan dirinya. Sebelum shalat siti menyempatkan diri untuk mengunci pintu rumah sambil melihat keadaan di luar yang begitu sepi, hanya ditemani suara malam yang tedengar namun dia mencium kembali bau amis lebih kuat dari pertama kali memasuki rumah, pikirnya mungkin ada sampah yang belum sempat dibersihkan di luar, dia pun bergegas masuk ke kamar menunaikan shalat isya.

Siti mendapati dirinya di dalam kamar, dia melihat di samping anaknya yang sedang tertidur ada sesosok wanita. Sosok tersebut mengenakan gaun putih yang lusuh dan kotor dengan bercak merah seperti noda darah, wajahnya tak nampak terlihat dari samping dan tertutupi rambutnya yang panjang berantakan. Siti merasa aneh dengan posisi kepala sosok tersebut yang tak lazim, kepalanya bersandar pada pundak seakan roboh tak bertulang dan lehernya pun melekung dengan tonjolan tulang seakan patah. Siti pun berteriak mengusir pergi sosok tersebut, karena sosok tersebut sungguh menakutkan sambil bersenandung lirih.


Siti terbangun sembari berteriak pergi kepada sosok tersebut, nafasnya tersenggal-senggal dengan peluh keringat di wajahnya. Rupanya siti tertidur dengan masih mengenakan mukena dan masih di atas sejadah, rasa takut yang dirasakanya dari mimpi tersebut belum mereda. Siti dikagetkan dengan jeritan tangis anaknya, dia cemas ketika melihat anaknya yang menangis dengan mata tertutup dan badan yang memerah padam. Siti berusaha menenangkan anaknya dengan memeluk erat dan menggendong anaknya sembari melantunkan ayat suci, syukurlah beberapa saat kemudian sang anak kembali tenang dan tertidur.

Siti merebahkan dirinya di atas kasur, berharap tertidur kembali hingga suaminya kembali pulang kerja. Rasa cemas mengalami mimpi yang menakutkan membuatnya tak kunjung terlelap, ditengah keputusasaanya terdengar musik mainan yang sering dimainkan anaknya. Siti beranjak pergi ke ruang tamu untuk memeriksa mainan tersebut, boneka lucu sumber musik digengamnya namun musik tetap menyala setelah dimatikan. Dirinya tetap berusaha tenang lalu mencabut baterai boneka namun musik dari boneka tetap tak berhenti, siti pun mulai panik melempar boneka dan langsung berlari kedalam kamar. Untunglah sang anak tak terganggu atas kegaduhan yang terjadi.
Siti menutupi dirinya dengan selimut setelah mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Siti mulai merasa tenang namun ketenanganya tak bertahan lama karena pintu kamarnya ada yang memaksa buka dari luar yang membuatnya sempat terkaget, dia memberanikan dirinya melihat pintu kamar dan benar tuas pintu bergerak naik turun seakan ada yang ingin masuk ke kamar. Siti memanggil suaminya, berharap suaminyalah yang berada di balik pintu dan tuas pintu berhenti namun bukan jawaban suara dari suaminya yang terdengar tapi suara senandung lirih seorang wanita yang kini terdengar. Ketakutan sudah menguasai siti sepenuhnya, perlahan terlihat dari ventilasi pintu muncul seperti rambut dan sedikit bagian kepala, ketika senandung lirih berganti dengan syara gesekan tulang terlihat sebuah wajah yang menyeramkan. Sosok tersebut mentap tajam dan menyeringai kepada siti, tak kuasa menahan diri siti pun tak sadarkan diri sampai suaminya kembali pulang kerja dan membangunkanya.

Support beli secangkir kopi di mamang starling

Mau berbagi cerita agan sista tinggal dm
Diubah oleh Noelectron 22-08-2021 21:01
0
711
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan