Aldi tampak ketakutan. Di hadapannya tengah berdiri sosok makhluk tinggi, besar, menyeramkan, dengan seluruh tubuh berwarna hijau. Mata makhluk itu terlihat penuh amarah saat beradu pandang dengan Aldi.

"Aku lah yang harus kamu sembah, wahai manusia fana! Sembahlah aku! Tunduklah padaku!" Suara itu begitu membahana, semakin membuat Aldi meringkuk gemetaran.

"Sembah aku! Sujudlah kau, manusia bod*h!!" perintahnya dengan nada yang semakin meninggi.

Aldi tersentak kaget. Seketika dia menjatuhkan diri, bersujud di hadapan sosok hijau dengan kepala aneh itu.

"Ampuni aku! Kumohon! Aku mohon ampun …." Aldi mulai terisak di tengah sujudnya.

Sebuah tepukan keras menyasar pundak kanan Aldi. Sontak saja, remaja tanggung itu mendongakkan kepalanya.

Dia melihat Andra, sahabatnya, sedang berdiri di sampingnya. Menatap heran dan penuh tanya.

"Kamu ngapain sih sujud-sujud kayak gitu? Lagi salat?" Andra mulai mencecar dengan banyak pertanyaan.

Aldi semakin ketakutan. Diletakkannya telunjuk di bibir, meminta agar Andra tak berisik. Sesekali dia menoleh ke arah makhluk aneh yang masih berdiri dengan angkuhnya.

"Apaan, sih?!" Andra menautkan kedua alisnya.

"Ssstt! Diem! Gak sopan banget ih … sini! Sujud!! Sembah raja itu! Kamu mau dipenggal hidup-hidup nanti?! Sini!" Aldi menarik tangan kekar Andra. Memintanya untuk ikutan bersujud seperti dirinya.

Andra menampik kasar.

"Raja? Sujud? Raja apaan? Sujud apaan?? Kamu ngigau, hah?" Andra semakin kebingungan.

"Ssstt!! Diem! Jangan ngomong sembarangan! Itu ada raja, Ndra … kita harus sembah dia!"

"Gila kau!" Andra mencibir.

"Aku gak gila, Ndra! Itu emang ada raja, lagi berdiri di bangku itu. Badannya besar, hijau, seraaaam …." Aldi gemetar ketakutan.

Andra berjalan mendekati bangku yang ditunjuk Aldi. Memicingkan matanya, mencoba mencari-cari sumber ketakutan sahabatnya.

Seketika dia mendengkus kesal saat tahu apa yang dia lihat.

"Ini, yang kamu bilang raja?? Yang harus kamu sembah, iya?!" Andra meninggikan suaranya sambil menunjuk sesuatu yang ada di atas bangku coklat.

Aldi mengangguk pelan. Wajahnya semakin memucat. Takut akan terjadi sesuatu pada Andra, jika raja hijau itu murka.

"Bod*h kali kau, Al!!" maki Andra tiba-tiba.

"Kau tahu ini apa, hah?"

"Raja hijau …," jawab Aldi pelan.

"Raja hijau dari Hongkong?! Ini tuh cangcorang, babaaaang!! Alias belalang sembah!! Bukan raja hijau yang harus disembah kayak yang kau bilang tadi! Eeerrrhhh …." Andra mulai emosi. Napasnya tersengal, sambil berkacak pinggang.

Sementara Aldi hanya bisa memasang tampang blo'on. Plonga-plongo tak jelas.

Gigi Andra bergemeletuk, menahan kesalnya.

"Makanya, jadi orang tuh jangan kelewat bodo*nya! Pakai acara mukbang makan tumis magic mushroom* segala!! Halu kan kau jadinya! Hiiiih … gemes akuuuu!!" Andra menggeram. Kekesalan itu sudah mencapai ubun-ubun.

Sementara itu, Aldi masih saja tak menyadari apa yang terjadi.

#end

Sidoarjo, 03-12-2020

Note:
*Magic mushroom adalah jenis jamur yang tumbuh subur di kotoran sapi. Menimbulkan efek halusinasi bila memakannya.