Halo apa kabar, perkenalkan namaku Rangga

Cerita ini merupakan Cerita ke-2 Dengan setting yang sama dengan

cerita sebelumnya dengan judul "Pak Dhe", jadi ada baiknya jika kalian

mendengarkan terlebih dahulu thread sebelumnya.

Pada tahun tersebut jalan di depan kos masih berupa tanah, dengan

penerangan yang masih minim, jadi bisa dibayangkan bila musim

penghujan, kondisi jalan yang gelap ditambah disana sini adalah

kubangan air menambah aura mistis di lingkungan kos kami.

Malam itu terasa dingin menusuk tulang karena seharian hujan, ku lirik

angka pada jam dinding menunjukkan pukul jam 10 malam lebih, kondisi

di luar masih gerimis, cuaca yang tidak bersahabat membuat kami

berdiam di kamar masing, dengan berbagai macam aktifitas, ada yang

bermain game, ada yang ngopi sambi bermain gitar dan menonton

televisi.

Karena merasa lapar,aku bergegas mencari makan di luar kos,

meskipunsebenarnya agag malas, tapi bagaimana lagi, keingin mencari

makanan dan minuman hangat sudah tidak dapat dikompromi lagi.

Keluar dari kos kuputuskan belok kiri berjalan menuju jalan raya,

karena disana banyak penjual makanan sehingga lebih leluasa memilih

menu.

Tampak ada penjual nasi goreng, dan sate ayam madura, burjo dan

berbagai penjual lainnya berjejer, tapi entah kenapa meskipun terasa

lapar tapi tidak bernafsu untuk menyantap makanan tersebut.

Setelah berdiri sekitar 5 menit karena kebingungan, akhirnya aku

kembali berjalan ke arah kos.

Melewati depan kos Sekitar 50 meter disebelah kanan kos ada kucingan

atau ada juga yang menyebut angkringan.

Penjualnya kami sebut mas ang yang berasal dari kota sebelah.

Tak lama berjalan, sampai didepan angkringan, aku kebingungan, karena

ada gerobak tapi mas ang tidak ada ditempat, pikirku biarlah mungkin

lagi ambil air.

Aku mengambil 2 bungkus nasi dan beberapa gorengan untuk dimakan,

sambil menunggu mas ang untuk memesan segelas jeruk nipis panas.

Sedang nikmatnya makan, tampak dari lorong belakang angkringan yang

gelap, mas ang berlari-lari sambil terengah-engah.

Penasaran, aku mencoba bertanya tentang apa sebenarnya yang terjadi.

Kenapa malam begini lari dengan wajah panik.

Ternyata, menurut mas ang, dia  barusan dikerjain mahluk berwujud anak kecil yang untuk kesekian kalinya, mengambil uang dagangan.

Sudah berusaha dikejar namun pada akhirnya, mahluk tersebut berlari dan menghilang menembus tembok.

Percaya tidak percaya, namun mas ang benar benar mengalami kejadian

mistis tersebut.

Sekian cerita dari saya, semoga  bisa terhibur.

Terimakasih dan sampai ketemu di cerita berikutnya