Kaskus

Story

After.StoryAvatar border
TS
After.Story
And I Hope
And I Hope

Namaku, Anggara. Panggil saja, Angga.

Semua berawal dari aku yang sedang menyetem gitar dikamarku. Kulihat penjaga kosanku berjalan bersama dengan seorang perempuan cantik melewati kamarku, 2 minggu lalu, penghuni kamar disebelahku itu diwisuda jadi kamarnya kosong. Selama kurang lebih 10 menit, mereka kembali berjalan melewati kamarku dan saat itu, aku bertatapan dengan perempuan cantik itu.

Rasanya dia tersenyum tipis.

"Saya minat dikamar itu, Pak" ucap perempuan itu

"Baik kalau mbak minat nanti saya bersihin dulu" ucap Pak Herman

Kuletakkan gitarku yang sudah kusetem disamping meja belajarku, kulanjutkan kembali mengerjakan tugasku dilaptop yang dari tadi belum juga kuselesaikan. Belakangan ini memang ada banyak tugas, melelahkan.

Butuh berjam - jam untuk bisa menyelesaikan 1 tugasnya, terlebih minggu ada 6 mata kuliah yang memberikan tugas, bahkan ada juga tugas yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan beberapa hari, seminggu baru bisa diselesaikan. Setelah itu dikumpulkan, maka juga pastilah akan diberikan tugas lagi nantinya.
Begitulah kehidupan perkuliahan.
Jangan percaya kalau perkuliahan itu menyenangkan seperti yang kalian lihat ditelevisi, sama sekali tidak. Kalian memang diperbolehkan memakai pakaian bebas. Tapi, bukan artinya kalian terus bisa bebas melakukan apapun.

Ada mata kuliah dimalam hari, praktikum, tugas mandiri ataupun kelompok dan lain sebagainya. Belum lagi saat kalian masuk kedalam organisasi kampus.

Unit kegiatan mahasiswa juga.

Kalian harus bisa membagi waktu dengan sangat baik. Setelah menyelesaikan salah satu tugasku, kucabut flashdiskku dan kumatikan laptopku itu, kemudian aku memakai jaketku untuk mencetak tugasku itu. Kututup pintu kamarku, lalu menguncinya. Aku berjalan menuruni tangga dikosanku, kemudian berjalan pergi menuju fotocopy, kupikir masih belum tutup.

"Ngga" ucap Mas Arman

"Udah mau tutup, kamu malah dateng, kacau" ucap Mas Arman

"Suka banget bikin orang capek. Sore lewat terus malah gak kesini" ucap Mas Arman

Aku mencari file diflashdiskku itu, sembari tersenyum simpul mendengarkan keluhan dari pegawai fotocopy, "Bentar. Nanti aku bantu tutup" ucapku

"Bantu matiin komputernya" ucapku

"Semuanya" ucap Mas Arman

"Masa cuman bantu matiin komputernya aja. Udah cepetan, ngantuk aku nunggunya" ucap Mas Arman

Tidak lama setelah itu. Kuambil semua kertas tugasku itu, lalu mengeceknya dan memberi klip diatasnya, "Fotocopy ini buruk banget kualitas pelayanannya, bukan mesinnya, orangnya. Petugas tidak ramah" ucapku, tertawa kecil

"Gak lagi kesini" ucapku

"Mana ada petugas yang ramah, orang mau ditutup juga malah ada yang dateng, pindah fotocopy lain sana besok. Hidupku tenang kalau gak ada kamu" ucap Mas Arman, menggelengkan kepala

"Gak bakalan ada lagi yang kayak gini" ucap Mas Arman

"Aku orangnya setia, gak bakalan pindah kelain hati. Tetep difotocopy ini terus" ucapku

"Setia tapi nyakitin buat apa?" ucap Mas Arman

"Bener gak?" ucap Mas Arman

"Bener" ucapku

Sudah hampir 2 tahun lebih, aku selalu memilih fotocopy yang sama, letaknya yang dekat dengan kosanku dan kampus memudahkan semua orang. Fotocopy itu akan ramai sekali saat pagi hari sebelum ujian tengah semester atau ujian akhir semester, ada orang yang mencetak materi dan tugas, kebanyakan orang dipagi harinya antri ingin mencetak tugasnya entah itu makalah atau paper, biasalah pasti ada dosen yang menjadikan tugas sebagai syarat ujian.

Percuma bisa ujian, kalau tidak mengumpulkan tugas. Nilai akhirnya akan jatuh nanti.

Ada juga yang tidak diperbolehkan ikut ujian, karena tidak membawa tugas yang dijadikan sebagai syarat. Pengawas ujian langsung meminta untuk keluar.

Dikelas. Biasanya diberikan waktu 15 menit atas keterlambatan, melebihi itu kita dipersilahkan menutup pintu dari luar, masih percaya kalau kehidupan perkuliahan itu menyenangkan? Hari itu, aku pulang sore hari dengan lelahnya, kubuka gerbang kosanku. Setelah itu berjalan menaiki tangga menuju kekamarku.

Kamarku letaknya dilantai paling atas.
Disana kulihat perempuan yang kemarin itu sedang melihat keseluruhan kosanku, dan saat kuberjalan mendekat kekamarku, perempuan itu melihat kearahku lalu tersenyum manis kepadaku.

Aku membuka pintu kamarku.

Setelahnya aku langsung masuk kedalam kamarku, serta menutup pintu kamarku itu. Aku mandi, setelah itu malah tertidur. Kubawa gitarku itu kebalkon. Sesampainya dibalkon aku melihat perempuan itu sedang melamun. Gitarku itu kuletakkan disampingku. Perempuan itu memang cantik sekali, aku bisa melihatnya dari jarak yang cukup dekat.

"Kamu penghuni baru yang nempatin kamar disebelahku?" ucapku

Perempuan itu menoleh kearahku, kemudian mengulurkan tangannya itu kepadaku dan kujabat tangannya, "Iya. Kenalin aku, Risma" ucapnya, tersenyum manis

"Angga" ucapku

Langit malam saat itu penuh bintang. Bulan juga bersinar cukup terang, langit malam yang indah, "Biasanya disini gak ada orang, gak nyangka aku ternyata ada kamu disini" ucapku, tersenyum simpul

"Maaf, tadi aku baru pulang kuliah, jadi langsung masuk kamar gitu" ucapku

"Iya, gakpapa" ucap Risma

"Kamu suka disini, katanya tadi biasanya?" ucap Risma, penasaran

Aku menghela nafasku pelan, "Gak suka juga sih, kalau suka pasti udah aku pacarin. Tapi gak tau sih dianya juga suka aku apa gak. Kalau sama - sama suka yaudah jalanin aja" ucapku, bercanda

"Bukan suka itu. Sering apa gak?" ucap Risma, tertawa kecil

"Kalau lagi gak sibuk, aku sering disini" ucapku

Dibalkon itu kita bisa melihat pemandangan kota, banyak gedung menjulang tinggi dengan berbagai macam lampu, pemandangan kota dimalam hari itu terlihat indah, "Aku juga bingung mau ngapain. Yaudah disini aja" ucap Risma

"Tadi pas ketemu kamu itu aku juga habis pulang kuliah" ucap Risma

"Kamu semester berapa?" ucapku

"Empat. Kamu sendiri semester berapa?" ucap Risma

"Enam" ucapku

Setelah mengobrol lama, ternyata Risma sekampus denganku.

Aku beranjak dari tempatku, kemudian berjalan pergi meninggalkannya yang katanya masih ingin berada disana, kuletakkan gitarku disamping meja belajarku. Tadi aku tidak sempat memainkam gitarku. Hampir disetiap malam saat aku tidak sibuk, aku selalu berada dibalkon sendirian dan memainkan gitar dengan tidak jelasnya, perutku kelaparan.

Didepan kosanku terdapat penjual nasi goreng disetiap tengah malamnya. Kuberjalan menuruni tangga, kemudian membuka gerbang kosanku dan memesan satu porsi nasi goreng. Biasanya aku makan disana.

Dikeesokan harinya.

Saat aku sedang memakai sepatu, Risma berjalan mendekat kearahku dan tidak bergeming didepanku. Kusadari kalau kita sekampus.

"Mau pergi kekampus kan? Bareng" ucap Risma

Kita berjalan bersama menuju kampus, sesampainya dikampus kita berpisah karena gedung fakultasnya dengan fakultas berlawanan arah. Aku pulang lebih awal, dosenku tidak bisa mengajar dan aku langsung memilih pulang saja, kulihat pintu kamar Risma yang tertutup, artinya Risma masih berada dikampus.

Sampai dengan matahari sebentar lagi tenggelam, Risma masih belum pulang. Dimalam hari saat aku sudah menyelesaikan tugasku, kuberjalan keluar menuju balkon tanpa membawa gitarku, malas saja. Aku duduk sendirian dibalkon. Tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundakku, kubalik tubuhku dan kulihat ternyata itu Risma, setelahnya Risma duduk disampingku.
Kuperhatikan Risma yang terus tertawa. Menertawakanku.

Risma meletakkan handphonenya dimeja, beberapa waktu setelahnya handphonenya itu berdering, terlihat yang menelponnya itu pacarnya. Namanya, Sayangku. Jarinya itu menggeser kekanan panggilan yang masuk dari pacarnya itu, setelahnya Risma berjalan menjauh dariku dan sekitar 20 menit berlalu, Risma kembali lagi duduk disampingku.

Matanya menatapku begitu lekat.

Aku kebingungan.

"Kenapa kamu gak bawa gitarmu?" ucap Risma

Telunjuknya itu berada diujung bibirnya dan tatapannya lurus kedepan, "Aku datang kesini pengen denger kamu main gitar, terus sambil nyanyi gitu lho" ucap Risma, tersenyum simpul

Aku langsung menoleh kearahnya, "Minta sana sama pacarmu" ucapku

"Kamu tadi baca siapa yang nelpon ya dihpku. Pacarku gak bisa main gitar" ucap Risma

"Orang itu pengen sesuatu karena emang pernah ngelihatnya. Aku pernah ngelihat kamu bawa gitar, jadinya aku pengen kamu main gitar" ucap Risma

Aku menggelengkan kepalaku pelan, kemudian menatap kearah bulan yang bersinar terang dan bintang yang memenuhi langit, "Malam ini aku lagi gak pengen main gitar" ucapku

"Besok harus bawa gitar" ucap Risma

"Harus" ucap Risma

"Iya" ucapku

Diantara semua penghuni dikosan.
Rasanya aku paling dekat saja dengan Risma, padahal aku baru mengenalnya sekitar 2 minggu. Ada sesuatu diantara kita yang tidak bisa kujelaskan. Terlalu seringnya berjalan bersama menuju kampus dengan Risma, banyak orang menganggap kita berpacaran, mereka semua tidak tahu saja kalau sebenarnya Risma itu sudah mempunyai pacar.

Inginku menyatakan kebenarannya. Tapi, rasanya itu tidak berguna, kabar yang tidak benar itu terlalu cepat menyebar, belakangan, aku baru menyadari kalau Risma itu ternyata termasuk dalam golongan orang populer difakultasnya. Pantas saja. Aku memang orang yang tidak begitu mengikuti seputar kampusku.

Semua temanku mengetahui siapa Risma. Hanya aku seorang yang tidak mengetahuinya.

Aku tidak peduli semua itu.

"Nanti pulangnya bareng. Aku gak mau pulang sendiri" ucap Risma

Dikelas. Aku cukup bosan saat mendengarkan dosenku, dan selama itu tidak ada suatu hal yang menarik, sampai pada akhirnya kusadari matahari hampir tenggelam dalam 3 jam kedepan. Awalnya aku sudah ingin berjalan pulang tanpanya, entah mengapa aku malah jadi menunggunya. Dan, benar, kulihat dari kejauhan Risma berjalan menghampiriku dengan senyuman tipis dibibirnya itu.

Aku tidak bisa memalingkan pandanganku saat itu.

Kita berjalan pulang bersama menuju kosan. Sesampainya dikosan, setelah berjalan menaiki tangga, aku masuk kekamarku dan Risma masuk kekamarnya itu.

Kuperhatikan, disetiap jam 7 sampai dengan jam 10 malam. Risma sering pergi keluar entah kemana, kehidupan orang yang populer memang beda denganku, lagipula kalau aku populer juga, rasanya aku juga tidak ingin sering keluar malam, melelahkan saja. Kuliah saja sudah melelahkan. Seringkali aku mencium bau alkohol saat Risma berjalan melewati kamarku. Berjalannya saja terlihat sempoyongan.

Diluar sana kudengar suara motor yang dihidupkan, lalu perlahan suaranya menghilang dikejauhan, rasanya Risma diantar pulang oleh pacarnya itu. Sebelum masuk kedalam kamarnya itu, karena pintuku memang seringkali tidak kututup, terlihat Risma berdiri didekat pintuku.

"Angga, kamu" ucap Risma

"Dari aku pergi sampai pulang, kamu dikamar terus" ucap Risma

Sejenak aku menghentikan jariku dikeyboard. Aku hanya bisa tersenyum karena memang benar yang dikatakannya.

Risma memalingkan wajahnya, kemudian membuka pintu kamarnya itu dan berjalan masuk kekamarnya itu. Sekitar 25 menit setelahnya, kudengar suara pintunya terbuka, kemudian Risma berjalan masuk kekamarku dan melihat laptopku yang saat itu aku sedang bermain game, Risma duduk disampingku.

Kulihat jam dihandphoneku. Aku kelaparan.

"Kamu mau nasi goreng gak?" ucapku

Kuberikan joystickku kepadanya dan kuberanjak dari tempatku, "Nasi goreng yang didepan kosan" ucapku

Risma menggelengkan kepalanya pelan.

Aku berjalan menuruni tangga dengan membawa piring, setelah itu membuka pintu kosan dan berjalan menuju penjual nasi goreng. Setelah memesan satu porsi nasi goreng, aku duduk menunggu sembari melihat proses pembuatan nasi goreng diwajan yang besar itu, sesekali aku juga melihat jendela kamarku diatas.

Ditengah lamunanku itu. Penjual memberikanku piringku, kemudian aku membayarnya dan berjalan masuk kekosan.

"Aku boleh minta gak?" ucap Risma

Kudekatkan piringku itu kepadanya dan Risma tidak mengambil, kulihat mulutnya itu sedikit terbuka, "Suapin. Aku lagi main gini" ucap Risma

Aku menyuapkan satu sendok nasi gorengku itu.

Risma menghentikan gamenya, lalu mengambil piringku. Akhirnya aku mengambil sendok lagi, "Tadi katanya gak mau gimana sih" ucapku

"Sekarang malah punyaku mau dihabisin. Tau gitu tadi aku beliin juga" ucapku

"Kebanyakan tau kalau beli dua porsi" ucap Risma, tersenyum simpul

"Enak juga" ucap Risma
Diubah oleh After.Story 03-10-2021 10:42
makolaAvatar border
bukhoriganAvatar border
seojoonAvatar border
seojoon dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.3K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan