Kaskus

Story

indra.jimAvatar border
TS
indra.jim
James si Psikopat
#episode : Terbang ke Singapore

Sekolah di SMA bukan lagi keseharianku, buku pelajaran tak lagi mengganggu waktu luangku memang aku sadar setidaknya aku tidak ketinggalan jaman dengan ikut belajar di SMA, tapi aku merasa ini semua tidak berarti karena dunia telah berada dalam keadaan gawat keadaan dimana kehancuran dunia bisa kapan saja terjadi. Duniaku berbeda dengan orang biasa karena aku menganggap semua orang di sekitarku adalah orang yang bodoh, bahkan aku lebih menyukai kucingku dari pada temanku.

“browsing.. browsing.. “ aku ngomong sendiri

Ketika aku memainkan komputerku tanpa sengaja ada berita tentang negera tetangga Singapore, negara kecil yang maju, melihat itu membuatku merasa negaraku sendiri adalah Negara yang bodoh. Kekayaan alam di negeriku adalah kekayaan yang semu sebab kekayaan yang hanya ada di berita dan masyarakatnya bangga paadahal mereka tidak sedang minikmati semuanya.
Terpikir dibenakku untuk liburan ke Negara Singapore. Sebelumnya aku kenal dengan cewe namanya adalah ulfa kami bertemu di suatu mall dengan kejadian yang konyol.

“aduh…lo gak liat apa ad ague? Main tabrak aja” kata ulfa
“jah dasar, perasaan yang salah kan loe jalan gak focus sambil maen gadget” jawab ku
“resek banget sih loe” katanya
“yee.. yaudah maaf deh aku yang salah” aku mengalah karena sedang bosen ngeladenin hal yang tidak bergitu penting
Kami saling diem untuk beberapa detik sambil mengambil sesuatu yang jatuh dan kami tanpa sengaja saling memandang satu sama lain. Aku merasa biasa aja dan langsung memalingkan wajahku. Beberapa detik kemudian dia ngomong
“eh sebelumnya gue minta maaf ya”
“iya gpp” jawabku sewot
“jangan sewot gitu lah.. dasar” kata dia
“kamu sih.. aneh, perasaan yang nabarak kamu, tapi aku yang disalahin”
Ya itulah cerita singkat awal aku bertemu dengannya sungguh konyol memang tapi kalau dipikir-pikir lucu juga sih hehe
Hari hari selanjutnya kita semakin saling kenal karena saat pertemuan pertama itu sempat aku meminta pin BBnya.

***

Aku ingin pergi ke Singapore namun aku butuh seseorang yang mau menemaniku, aku merasa ingin membunuh seseorang karena telah lama tidak membunuh seseorang. Aku mengajak ulfa untuk pergi ke Singapore

“hai, nanti ketemuan yok?” aku mengirim pesan melalui BBku
“dimana? Aku ayok aja”
“ok di kafe biasa jam 7malam”
“ok”
Sampai di kafe jam 8.
“udah nunggu lama ya?” aku bertanya dengan tampang polos
“udah lama banget nih 1jam” sambil nunjukin jam tangannya
Padahal kejadiannya dia baru tiba di kafe jam 8 kurang seperempat. Aku tau karena sebelumnya telah aku pasang kamera pemantau di sekitar kafe tersebut.
“beneran? Perasaan aku datang jam 7 kurang seperempat deh” aku dengan bercanda sedikit agar dia sadar kalo aku menunggunya meskipun aku menunggu di rumah
“hehe maaf maaf, tadi aku ada urusan mendadak, ada apa kok tumben ngajak ketemuan?”
“oh gpp, lagi ga ada temen aja”
“emang temen-temen loe kemana?” Tanya dia
“gue gak punya temen” dengan tampang tak berdosa
“kasian banget loe haha” kata dia
Kami bercanda lumayan lama hingga jam 8 setengah (20.30 WIB). Dan akhirnya aku mulai ke inti rencana awalku
“eh bulan desembeer nanti kira-kira ada mau gak ku ajak ke Singapore?”
“…” dia kaget dan terdiam
“beneran Singapore” tegas gue
“kau bayarin kah? Gue ga ada duit. Online shop gue habis bangkrut n gue ngerasa gak ada lagi yang mesti gue perjuangin di sini”
Sebelumnya aku sudah tau bahwa si Ulfa sedang depresi, aku juga tau online shop yang di gelutinya sedang mengalami masalah sebelumnya. Semua sudah ter-setting dan telah ku perhitungkan tinggal ke dianya untuk memastikan keamanan yang ku perlukan
“eh kamu sekarang tinggal dimana dan dengan siapa?” Tanya ku
“aku tinggal sendiri di rumah orang tuaku dulu” jawabnya
“emangnya orang tuamu kemana?”
“…” dia terdiam
“apakah pertanyaanku salah?”
“eh, enggak kok. Jadi gini ceritanya, ini tejadi sekitar 6 bulan yang lalu terjadi sesuatu yang membuatku shock, nyokap gue membunuh bokap gue karena bokap gue ketahuan selingkuh terus sekarang nyokap gue mendekam di penjara. Gue tu anak tunggal n gak punya penghasilan sebelumnya sampai ada temen yang ngajak aku tuk usaha di online shop. Awalnya lancar-lancar saja namun ternyata saat gue mau ngembangin usaha, gue ketipu oleh orang yang ngajak kerjasama gue. Boom. Hancur dah usaha gue, jadi kalo loe mau ngajak aku liburan. Terserah loe aja lagian gue juga dah bosan hidup yang sperti ini. Loe bayarin semuanya ya?”
“kasian sekali hidupmu, tenang aja gue yang urus” jawab aku
“loe mau gak nemenin aku malam ini ke rumahku?” ajak dia
“iya deh ntar aku hubungin kakak tuk nginep di rumah temen” jawabku
“sip makasih ya, entah kenapa akhir akhir ini aku takut sendirian di rumah, padahal sebelumnya baik-baik saja”
Kami di kafe sekitar 2 jam dan sampai di rumah ulfa kira-kira jam 10.30 rumahnya lumayan namun agak berdebu untuk ruang tamunya, tetapi kamar tidurnya sangatlah bersih dan wangi, ya mungkin inilah kamar cewek
“aku tidur dimana?” tanyaku dengan nada polos
“ya tidur di kamarku lah, kamar yang lain kan kotor” jawabnya
“oh ok, kita seranjang ya?” dengan nada sedikit tertawa untuk menandakan itu hanya bercanda
“iya” dia menjawab dengan nada datar
“aku Cuma bercanda lo” kataku
“aku beneran, gpp” kata dia
Hingga jam 12 kami belum juga tidur, aku kebanyakan diam dan dia banyak cerita dengan keluh kesahnya. Aku merasa nyaman di tempat tidur ini, dan jauh lebih nyaman dari tempat tidurku sendiri di rumah. Memang kamar ini sedikit lebih dingin karena tak ber AC seperti di kamarku namun karena bangunannya yang tinggi jadi angin malam leluasa masuk. Beberapa saat kemudian dia memelukku
“maaf ya aku kedinginan” dengan nada tipisnya
“iya gpp” kata gue

Malam ini sungguh enak kurasakan, ketika dia sudah tertidur aku bebas menyentuh semua bagian tubuhnya. Walaupun organ lelakiku normal aku tak ingin memerkosanya, sebab jika itu kulakukan semua rencanaku pasti gagal jadi aku cukup meraba tubuhnya saja.

***

“selamat pagi” dia tersenyum menatapku
“iya, masih dingin ya, tidur lagi ah” kataku
“heh pemalas bangun gih cariin gue sarapan, gue laper nih” kata dia
“kamu beli sendiri ya skalian belikan aku nih uangnya” dengan memberikan uang 50rb kepadanya
“ok, siap komandan”

Aku pun melanjutkan tidurku di pagi yang dingin ini, akupun bermimpi ada orang tua yang masuk kekamar ini lalu berbicara sebentar kepadaku kemuadian orang tua itu mencekikku

“james bangun jangan nglindur, dasar”
“eh iya mana makannya aku laper nih”
“nih aku belikan bubur ayam dan susu hangat, n nih kembaliannya” katanya
Kami pun makan bersama di kamar ulfa. Di pagi yang dingin ini organ lelakiku berdiri dan dia menertawakanku aku pun menutupinya dengan selimut.
“hari ini gak ada kerjaan apa?” tanyaku
“masih males cari kerjaan, kan masih ad aloe yang bisa ku andalin hehe”
“yee.. emangnya aku bokapmu”
Suasana kembali menjadi segar, aku pun beranjak dari ranjang tempat aku tidur dan pergi menuju kamar mandi. Namun, ketika aku telah melepas hampir semua pakaianku si dia masuk gabung dengan aku. Aku sebenarnya tidak paham dengan apa yang telah dilakukannya, entah mungkin dia ingin menggodaku atau mungkin karena dia butuh sentuhanku
“eh aku boleh ikut mandi bareng gak dengan loe?” dia bertanya
“…” aku hanya terdiam
“diam berarti boleh”

Dia pun kemudian melepas semua pakaian yang menutupi tubuhnya, sungguh elok sekali tubuh mulusnya dan kami pun masuk ke dalam bak. Organ lelakiku berdiri, tapi kesadaranku masih terjaga dengan baik. Kemudian dia menyuruhku untuk menggosok punggungnya, kali ini entah mengapa aku mau menurutinya dan aku tersadar bahwa aku mulai masuk ke dalam ilusinya. Aku lihat pipinya memerah, namun aku tetap pada rencanaku aku ingin melakukannya di Singapore saja tidak disini.

***

Pengendalian diriku hampir jebol padahal aku merasa bahwa pengendalian diriku sudah sempurna dan ternyata aku masih perlu belajar lagi. Aku masih teringat kejadian waktu itu di rumah ulfa, suatu kejadian yang hampir membuatku mabuk kepayang. Aku tau kalu dia pengen berhubungan intim denganku, tapi aku masih perjaka dan belum ingin melepas statusku sebagai perjaka

“ayo nanti kita buat paspor dan visa” kirim pesan lewat BBMku
“ok”
Kami pun telah membuatnya dan tinggal menunggu tanggal mainnya untuk pertamakalinya menuju Negara maju.
“nanti kita nginepnya dimana pas di Singapore?” Tanya dia dengan polos
“ya di hotel lah…”
“kirain di perkampungan kumuh haha”
“aku bilangin ya, di Singapore itu tempat paling kumuhnya masih tetep bersih. Dan biasanya yang disebut tempat kumuh disana itu di sekitar rumah susun”

“oh gitu”

Walaupun aku belum pernah ke Singapore, informasi yang ku dapatkan tentang Singapore telah banyak dan tentu saja melalui internet.

***

Telah sampai H-1 untuk keberangkatan kami menuju Negara kecil yang maju itu. Barang yang telah ku persiapkan mulai dari laptop, jarum suntik, pisau, sarung tangan, handicam, uang paspor dll. Sudah masuk ke dalam koper dan tas. Di sisi lain aku melihat si dia sedang berdandan cantik di kamarnya. Tentu saja aku tau dari kamera pengintai yang telah aku pasang sebelumnya di kamarnya.

“udah siap?” aku mengirim pesan kepadanya
“udah”
“aku jemput ya” sok sok jemput padahal aku menyewa taxi
“oh ok”

Beberapa menit kemudian aku tiba di depan rumah si dia, dan dia telah menungguku di depan rumahnya. Kemudian dia pun masuk ke dalam mobil taxi yang siap mengantarku menuju bandara. Aku waspada thd. tetangga sekitar, setelah ku perhatikan tidak ada yang sedang mengawasi kami. Demi keamananku aku bertanya

“eh kamu gak bilang ke tetangga-tetanggamu tuk mau pergi ke Singapore?”
“kenal aja kagak, orang tua gue aja baru pindahan 1tahun yang lalu kesini, dan 7bulan yang lalu gue sendiri dan sekalipun tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga”
“hmmm dasar anak asosial”
“biarin lagian kehidupan mereka tak menguntungkanku”

Dibenakku semakin merasa aman, di pagar rumahnya telah ku pasang kamera dan penyadap untuk meminimalisir risikoku.

***

Keberangkatan pesawat tinggal sedikit lagi, para penumpang telah berada di posisi nyamannya. Suara mesin telah terdengar dan arahan untuk memakai sabuk pengaman diserukan. Perkiraan tiba di Singapore sekitar 4jam perjalanan

“asik ya naik pesawat?”
“norak banget sih loe, ga pernah naik pesawat ya?” kata gue
“ya kan gratis, dibayarin olehmu haha”

Setelah 1jam kami mengobrol, akhirnya dia pun tertidur. Kepalanya bersandar di bahuku dan sesekali tangannya bergerak mengelus-elus lenganku

“james..”
“ada apa fa?”
“seandainya kalau gak ada kamu, aku mungkin sudah bunuh diri. Aku udah muak hidup seperti ini”
“…”
Aku hanya diam kemudian dia melanjutkan tidurnya
***
Setelah 4 jam menunggu akhirnya tiba juga kami di bandara
BERSAMBUNG. . .



bukhoriganAvatar border
caturkristiyaniAvatar border
caturkristiyani dan bukhorigan memberi reputasi
2
465
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan