Melamun, duduk didepan rumah menjadi ciri khas ku kala malam yang dingin, menerpa.

Terbayang akan kelam nya masa lalu, merakit dan melangkah untuk masa depan kelak aku akan tertawa membaca semua tulisan un faedah yang sengaja aku ketik, mengisi sedikit waktu luang.

bersandar ditembok di temani secangkir susu panas tak ketinggalan siputih kurus ku bakar, teman ku ketika gabut melanda.

Hampa, sunyi, sepi Tak da sedikit pun orang yang menemani tapi satu dua hanya lewat tanpa menyapa, tanda keberengsekan kampung ini. Hingga sedikit etika ada disekitar!

Terlihat hanya asap putih yang berterbangan keluar nya memberi petunjuk akan ide ide di kepala tapi jauh akan hasil.

Terdengar jauh bunyi kendaraan dan terdengar nyaring kala omongan non faedah terucap dari bibir2 para tetangga, hingga 2 kalimat yang terucap tidak lain dan tidak bukan iyalah vonis-an negatif "Yah.. dia" "cuma...dia"

Terfokus pada yang udah udah membuat secangkir susu ku hambar dan lupa akan rasa tapi menolak lupa🐣