Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

janahjoy35Avatar border
TS
janahjoy35
Sate Kulit Ayam
Sate Kulit Ayam

Joy


Aroma masakan yang menggiurkan itu ternyata dari tukang sate kulit ayam yang selalu mangkal setiap habis maghrib didepan sebuah minimarket. Karena penasaran sama rasanya, suatu hari gue mampir dan membeli beberapa tusuk sate kulit ayam itu. Kebetulan saat itu gak seramai biasanya, hanya ada seorang wanita paruh baya yang tengah duduk menunggu pesanannya digoreng sama si abang penjual.

Tanpa banyak tanya, gue langsung aja ambil piring yang udah disediain dan milih beberapa tusuk kulit ayam, setelahnya gue taro dideket wajan penggorengan. Waitinglistceritanya.

Si abang penjual tarlihat fokus menatap wajan penggorengan yang mengepulkan uap minyak panas dan aroma sedap sambil sesekali mengaduk kulit ayam yang tengah di gorengnya. Terlihat sate kulit ayam yang ia goreng sudah hampir matang dan kranci.

Tiba-tiba seorang anak kecil muncul, berdiri disisi kanan si abang penjual, “Bang beli 10.000 aja.” Anak itu memberikan uang 10.000 rupiah yang langsung di kantongin sama si abang penjual.

Dirasa sate kulit ayam yang ia goreng udah matang dan garing, si abang mengangkatnya, meniriskannya sebentar dan langsung membungkusnya dengan kertas nasi berlapis koran. Setelah dimasukin ke kantong plastik, kemudian dia kasih ke anak kecil itu. Si anak kecil tersenyum riang, langsung berlari pulang.

“Saya pikir, itu tadi pesenan ibu ini bang,” kata gue basa-basi, sambil senyum dan mengangguk ramah ke si ibu paruh baya.

“Eh!” tiba-tiba si abang penjual kaget, terus berlari mengejar anak kecil tadi. Gue sama ibu paruh baya jadi main tatap-tatapan. Sama-sama heran dengan kelakuan si abang penjual.

“Yang dia kasih tuh sebenarnya pesenan saya Mbak, saya juga bingung kok dia kasih ke anak itu ya?” kata si ibu, bikin gue semakin mengerutkan jidat berlipat-lipat lebih bingung ketimbang ngeliat si abang penjual yang gak fokus tadi. Gue nyengir aja, gak tau harus nanggapin apa pertanyaan si ibu.

Gak lama kemudian si abang penjual kembali, tergopoh-gopoh menyerahkan bungkusan kulit ayam ke si ibu paruh baya. “Maaf bu, inimahpesenan ibu ya.”

Plak!

            Gue tepuk nyamuk. pengennya sih tepuk jidat (jidat si abangnya), tapi gak berani. Bukan takut, cuma kasian.

 Mikirin apa sih bang? Hidup memang berat ya bang ...

***

bukhorigan
andrianalifi
mutia4943
mutia4943 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
665
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan