MerahPutih.com - Zaman dahulu layar tancap merupakan hiburan favorit warga Jakarta. Layar tancap biasa digelar saat peringatan hari kemerdekaan yaitu pada 17 Agustus, dengan menampilkan film soal perjuangan bangsa Indonesia. Tak hanya itu, layar tancap kerap menjadi hiburan wajib saat ada hajatan nikahan atau sunatan warga.

Namun, kini keberadaan layar tancap yang kerap menjadi hiburan warga itu nyaris mati digerus film digital. Berangkat dengan kesadaran itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta berusaha melestarikan tradisi kuno dengan menjajakkan layar tancap keliling untuk bertujuan mengedukasi masyarakat melalui film, ke berbagai wilayah di Jakarta.

Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan hiburan layar tancap keliling ke masyarakat sudah berjalan sejak empat tahun lalu, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurut Gumilar, Layar Tancap keliling ini dibuka di titik-titik pusat orang-orang berkumpul di antaranya rumah susun (rusun) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). "Nah kita biasanya jadwalkan setiap bulan ada beberapa kali kalau enggak Sabtu dan Minggu itu jam 7 atau jam 9 malam," kata dia, Senin (30/4).



Pegelaran Layar Tancap keliling ini targetnya anak-anak sekolah dari SD, SMP, dan SMA. Adapun, film-film yang ditampilkan bertema tentang perjuangan bangsa Indonesia dan Pendidikan untuk membangun karakter anak-anak.

Operasional layar tancap ini menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi khusus ke berbagai wilayah Jakarta. Mobil itu dilengkapi dengan layar proyektor dan pengeras suara. Adapun untuk layar tancap yang berwarna putih bisa dibongkar pasang sesuai dengan lokasi penyelenggaraan. "Tapi tetap saja pakai layar seperti layar tancap. Di lapangan terus disetting alatnya dulu," tuturnya.

Di lokasi berbeda, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiarti layar tancap ini bekerjasama dengan Kemendikbud. Penyetelan film ini dipilih secara bersama, namun temanya harus membangun semangat generasi muda sekarang ini. "Tapi diendorse oleh Pemprov DKI, mereka (Kemendikbud) punya mobil bioskop keliling," ujar Tinia.

Mantan kepala Badan Arsip dan Perpustakaan DKI Jakarta itu menuturkan layar tancap ini disetel pada seminggu satu kali, kalau tidak hari Sabtu atau Minggu pada pukul 19.00 WIB. "Iya seminggu sekali (penyetelan layar tancap keliling)," tuturnya.


Sumber