Lagi -lagi Bikin Geger, Dosen UI Gebuk Rizieq Shihab Dkk, Penembakan Laskar FPI Ikut Disorot

Populis.id

Dipublikasikan 14.13, 09/12 • Yohanes A Kopong Corebima



Pegiat media sosial, Ade Armando memberi pujian setinggi langit kepada Presiden Joko Widodo dan Polri. Dia mengatakan pemerintah sekarang ini tidak ragu-ragu melibas kelompok atau orang yang dianggap berpaham radikal.

Sebagai contoh, Dosen Universitas Indonesia (UI) kemudian menyebut penangkapan Rizieq Shihab dan Munarman, dia juga menyinggung pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Thair.

Baca Juga: Siskaeee Trending Gegara Pakai Hijab Saat Diamankan Polisi Karena Kasus Pornografi, Guntur Romli Malah Seret - seret Rizieq Shihab

“Jokowi dan Polri memang terlihat tidak ragu. Pemerintah dengan tegas menangkap Rizieq Shihab, menahan Munarman, membubarkan HTI, tidak memperpanjang izin FPI, menolak memberi izin penyelenggaraan Reuni 212,” kata Ade lewat videonya yang tayang di kanal YouTube Cokro TV, seperti dilihat Kamis (9/12/2021).

Tidak sampai disitu, Ade juga menyinggung penembakan enam laskar FPI di 50 KM Tol Jakarta-Cikampek setahun lalu, dia juga memuji sikap tegas Densus 88 yang memporak porandakan sejumlah jaringan teroris di Tanah Air.

Baca Juga: Jangan Ngaku Ulama Kalau Doa yang Jelek-Jelek, Sekarang Dipenjara Kan! Habib Rizieq Diskakmat

“Polri juga dengan tegas menghabisi anggota Laskar FPI yang menyerang polisi pada kasus baku tembak di Tol 50 KM Jakarta-Cikampek. Densus 88 juga sukses membongkar dan menangkap jaringan teroris di berbagai daerah,” ucapnya.

Sayangnya kata, sikap tegas Jokowi dan Polri ini lanjut Ade Armando justru digunakan sejumlah kelompok sebagai senjata untuk menyerang pemerintah. Dimana pemerintah Jokowi disebut anti islam.

“Sikap tegas Jokowi dan Polri itu semua dijadikan alasan bagi kaum Islamis untuk menuduh rezim ini sebagai pemerintah anti Islam. Kebohongan itu terus diulang-ulang, tapi itu terbukti tidak mempan membuat masyarakat membenci para pemimpinnya,” tuturnya.

Ade Armando juga menjelaskan soal kepercayaan rakyat yang menganggap bahwa sikap tegas Jokowi dan Polri dalam menangani kaum Islamis radikal sebagai hal yang memang dibutuhkan Indonesia.

Menurutnya, masyarakat tidak melihat sikap Jokowi dan Polisi itu sebagai Islamophobia. Terlebih, rakyat juga tampaknya sudah muak dengan segala macam tindak kekerasan dan ujaran kebencian yang selama ini digaungkan oleh kelompok-kelompok radikal.

Maka dari itu, Ade Armando menilai sikap tegas Jokowi bersama Polri melawan virus kaum Islamis radikal adalah gerakam nasionalisme bernapaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dengan kata lain, yang menang adalah gagasan NKRI dan merah putih. Yang kalah adalah mereka yang memperjuangkan syariah dan khilafah,” ujarnya.


.........................
Bersyukur banget tim cebong tegas dengan grup kadal.... Membubarkan hti fpi dkk.
Ingat!!! Demokrasi tidak membenarkan terorisme.. kalau mereka mikir ideologi khilafah ada krna suara demokrasi...kita juga balik..Demokrasi punya suara untuk memberantas mereka. Semua atas usulan masyarakat. Bukan keinginan presiden semata ...dan juga ideologi itu membahayakan!!!

Di bold dibagian ini ..
Baca Juga: Jangan Ngaku Ulama Kalau Doa yang Jelek-Jelek, Sekarang Dipenjara Kan! Habib Rizieq Diskakmat. = ulama itu mendoakan yang baik baik yah ..misal mendoakan kemajuan negara kalau bener doa nya itu bakal terkabulkan...ah orang ini mending disekolahkan kembali..kembali nasionalisme..
Btw kalau dipenjara kan malu sendiri. Masa imam besar di jeruji besi!! Tidak berwibawa...

2022 bebas radikalisme...kembalikan Indonesia seperti sebelum tahun 2000an..

Tapi ..katanya 212 ituh dilarang...tapi ko masih ada?? Apa hti juga masih ada??

Saran untuk Demokrat, gerindra dkk...pliss jauhkan keterlibatan kalian dengan grup kadal ...agar Indonesia lebih demokratis ...
untuk PKS...solusi nya dua...bubarkan, atau pilih kader dari kelompok non kadal gurun..

Ini seperti grup 1 antek teroris... Grup 2 antek sosialis...jadi seperti milih masuk kandang singa atau kandang buaya..


selamat pagi!!!