c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Pejabat Nonton Tari Perut, Kok Dilarang?




Tari perut memang bukan budaya Indonesia, tari perut (Oriental dance atau Belly dance) sering dianggap tarian serupa dengan striptis, tarian yang tidak bermoral, vulgar dan untuk membangkitkan nafsu lelaki.

Sampai banyak pejabat yang sedang rapat atau meeting, akan ada saja bentuk hiburannya adalah tari perut. Lantas di kritisi hingga dikuliti, dianggap pejabat cacat moral. Pejababat tak beretika, bahkan diminta untuk dipecat!



Sangat menarik kalau dua kubu sedang memainkan peran menjadi pahlawan moral, padahal tidak ada larangan tertulis tentang hiburan apapun itu ketika sedang berada dalam sebuah rapat atau peluncuran buku dan sejenisnya.

Karena kalau kita menarik garis sejarah tarian ini bukanlah tarian penggoda. Sama halnya dengan tarian Jaipong asal Jawa Barat atau Joged Bungbung dari Bali.

Serupa dengan tari perut ini yang awalnya berasal dari Timur Tengah, bahkan diperkirakan telah ada sejak tahun 1400 SM. Namanya adalah Yaks Sharki atau Yarks Beledi yang artinya tarian rakyat atau tarian tradisi.



Dengan perkembangan zaman dan penaklukkan romawi timur oleh bangsa timur tengah hingga masuk ke eropa, maka kesenian ini juga berkembang di Turki.

Namun ada juga yang bilang tari perut ini berasal dari India yang menyebar hingga ke timur tengah, karena lntas perdagangan dimasa lalu.



Namun inti dari semua ini tari perut adalah tarian rakyat, tari tradisi yang dibawakan untuk hiburan. Tapi memang penarinya tidak memakai pakaian yang cukup terbuka karena biasa disajikan untuk upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran bayi maupun acara yang menyatakan kebahagiaan lainnya.

Bahkan tarian ini dimasa lalu adalah untuk ritual keyakinan tertentu, seperti ritual keagamaan pada zaman kuno saat itu yang dilakukan masyarakat bergaris keturunan ibu (matriakal) untuk menyembah dewa bumi. Sekarang tentu beda cerita tari perut mulai merambah dunia, bahkan hingga ke Amerika.



Jadi agak aneh bila tari perut berkonotasi negatif saat ini, lantas bagaimana dengan Jaipong yang kita tahu lenggak lenggoknya cukup erotis. Sama halnya denga tarian Ronggeng, memang cukup familiar di telinga bukan.

Tapi kenapa tidak ada yang protes? Apa karena beda budaya, beda culture, beda tarian? Padahal sisi sensual dan erotis dari sebuah tarian pasti akan ada, termasuk modern dancer sekalipun.

Agak susah kalau zaman sekarang kalau tarian tradisi selalu dikaitkan dengan moral, apa pendapatmu tentang hal ini gan?

GIF

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik,
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




Diubah oleh c4punk1950... 17-12-2021 02:42
gta007
catros
edv039
edv039 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
12.4K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan