- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Thailand Resmi Operasikan 12 Unit Helikopter H225M Caracal


TS
si.matamalaikat
Thailand Resmi Operasikan 12 Unit Helikopter H225M Caracal
Thailand mengikuti jejak ketiga tetangga dekatnya untuk mengakuisisi helikopter H225M Caracal buatan Air Bus, sebelumnya Indonesia, Malaysia dan Singapura telah resmi mengoperasikan helikopter tersebut. Dan kini menurut laporan Defense Brief4 helikopter H225M sudah tiba di Thailand, kini Negeri Gajah Putih tersebut total mengoperasikan 12 unit.
Berdasarkan kontrak pada tahun 2012, Royal Thai Air Force (RTAF) telah memesan 12 unit H225M untuk program modernisasi armadanya. H225M Caracal pesanan Thailand akan digunakan untuk mendukung misi SAR, evakuasi udara, bantuan kemanusiaan, dan operasi bantuan bencana. Angkatan Udara Thailand mulai menerima H225M pertama pada tahun 2015, sementara seluruh helikopter bertugas di Skadron 203 yang punya misi combat search and rescue (SAR) serta transportasi pasukan.
Seperti TNI AU yang mengoperasikan enam unit H225M varian Combat SAR, H225M yang AU Thailand juga dilengkapi hoist dan window gun berupa senapan mesin FN MAG 7,62 mm. Untuk TNI AU saat ini mengoperasikan enam unit Caracal yang punya misi sebagai helikopter SAR tempur (Combat SAR). Tahun 2019, Kementerian Pertahanan telah menambah pesanan 8 unit lagi, yang rencananya akan diserahkan mulai tahun 2023.
Sebagai tambahan informasi aat ini ada 125 unit Caracal yang beroperasi di seluruh dunia, dengan total akumulasi lebih dari 150.000 jam terbang. Helikopter Caracal telah digunakan andalan Brazil, Prancis, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Singapura, Thailand, dan Kuwait. Helikopter ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada November 2000.
Heli ini dibekali dua mesin Safran Helicopter Makila 2A1 yang mampu digeber sampai kecepatan maksimal 324 km/jam, dengan tangki bahan bakar tambahan Caracal punya jarak jelajah maksimal 920 km. Meski Caracal memang mirip dengan Super Puma, perbedaan keduanya terletak dari jumlah blade (baling-baling) pada main rotor. Super Puma menggunakan empat blade, sementara Caracal menggunakan lima blade.
Di lingkungan TNI AU Caracal disebut sebagai helikopter angkut berat, walau sebenarnya heli ini termasuk wahana angkut sedang. Caracal punya kemampuan membawa 29 prajurit dengan senjata lengkap, atau dapat membawa enam penumpang yang ditandu, ditambah sepuluh penumpang lain.
Brazil kini menjadi operator tercanggih dari H225M Caracal, di mana pada akhir bulan November 2021 lalu mereka menerima H225M versi naval yang dipersenjatai Exocet AM39 B2M2 untuk dioperasionalkan oleh Angkatan Laut Brazil. Dan pada bulan Juni 2021 helikopter ini sukses menembakkan rudal Exocet AM39 B2M2. Waktu itu sebuah H225M lepas landas dari Landing Platform Dock NDM Bahia dan sukses meluncurkan rudal AM-39 Exocet ke sasaran bekas korvet Inhaúma Class yang telah dipensiunkan pada tahun 2019. Sasaran dapat ditembak dengan akurat dan tenggelam. Pengujian senjata tersebut merupakan tonggak utama dalam program tersebut yang mengarah pada kualifikasi sebelum pengiriman.
Pengembangan H225M versi angkatan laut adalah bagian dari kontrak yang ditandatangani oleh pemerintah Brazil pada tahun 2008, yang mencakup 50 H225M yang akan dioperasikan oleh tiga angkatan bersenjata. Total 39 H225M telah dikirim ke Angkatan Bersenjata Brasil, semuanya dirakit secara lokal oleh Helibras (anak perusahaan Airbus di Brazil). Rencananya Angkatan Laut Brazil akan memesan 8 unit H225M varian anti kapal selam, 3 varian Combat SAR dan 8 varian anti kapal.
Di tengah kabar dihentikannya helikopter MRH90 Taipan oleh Australia pada awal bulan ini, di mana Air Bus juga terlibat dalam pengembangan helikopter tersebut, berita pengiriman 4 unit Caracal ke Thailand merupakan kabar bagus bagi industri helikopter Eropa, khususnya Airbus.
Berdasarkan kontrak pada tahun 2012, Royal Thai Air Force (RTAF) telah memesan 12 unit H225M untuk program modernisasi armadanya. H225M Caracal pesanan Thailand akan digunakan untuk mendukung misi SAR, evakuasi udara, bantuan kemanusiaan, dan operasi bantuan bencana. Angkatan Udara Thailand mulai menerima H225M pertama pada tahun 2015, sementara seluruh helikopter bertugas di Skadron 203 yang punya misi combat search and rescue (SAR) serta transportasi pasukan.
Seperti TNI AU yang mengoperasikan enam unit H225M varian Combat SAR, H225M yang AU Thailand juga dilengkapi hoist dan window gun berupa senapan mesin FN MAG 7,62 mm. Untuk TNI AU saat ini mengoperasikan enam unit Caracal yang punya misi sebagai helikopter SAR tempur (Combat SAR). Tahun 2019, Kementerian Pertahanan telah menambah pesanan 8 unit lagi, yang rencananya akan diserahkan mulai tahun 2023.
Quote:
Sebagai tambahan informasi aat ini ada 125 unit Caracal yang beroperasi di seluruh dunia, dengan total akumulasi lebih dari 150.000 jam terbang. Helikopter Caracal telah digunakan andalan Brazil, Prancis, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Singapura, Thailand, dan Kuwait. Helikopter ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada November 2000.
Heli ini dibekali dua mesin Safran Helicopter Makila 2A1 yang mampu digeber sampai kecepatan maksimal 324 km/jam, dengan tangki bahan bakar tambahan Caracal punya jarak jelajah maksimal 920 km. Meski Caracal memang mirip dengan Super Puma, perbedaan keduanya terletak dari jumlah blade (baling-baling) pada main rotor. Super Puma menggunakan empat blade, sementara Caracal menggunakan lima blade.
Di lingkungan TNI AU Caracal disebut sebagai helikopter angkut berat, walau sebenarnya heli ini termasuk wahana angkut sedang. Caracal punya kemampuan membawa 29 prajurit dengan senjata lengkap, atau dapat membawa enam penumpang yang ditandu, ditambah sepuluh penumpang lain.
Quote:
Brazil kini menjadi operator tercanggih dari H225M Caracal, di mana pada akhir bulan November 2021 lalu mereka menerima H225M versi naval yang dipersenjatai Exocet AM39 B2M2 untuk dioperasionalkan oleh Angkatan Laut Brazil. Dan pada bulan Juni 2021 helikopter ini sukses menembakkan rudal Exocet AM39 B2M2. Waktu itu sebuah H225M lepas landas dari Landing Platform Dock NDM Bahia dan sukses meluncurkan rudal AM-39 Exocet ke sasaran bekas korvet Inhaúma Class yang telah dipensiunkan pada tahun 2019. Sasaran dapat ditembak dengan akurat dan tenggelam. Pengujian senjata tersebut merupakan tonggak utama dalam program tersebut yang mengarah pada kualifikasi sebelum pengiriman.
Pengembangan H225M versi angkatan laut adalah bagian dari kontrak yang ditandatangani oleh pemerintah Brazil pada tahun 2008, yang mencakup 50 H225M yang akan dioperasikan oleh tiga angkatan bersenjata. Total 39 H225M telah dikirim ke Angkatan Bersenjata Brasil, semuanya dirakit secara lokal oleh Helibras (anak perusahaan Airbus di Brazil). Rencananya Angkatan Laut Brazil akan memesan 8 unit H225M varian anti kapal selam, 3 varian Combat SAR dan 8 varian anti kapal.
Di tengah kabar dihentikannya helikopter MRH90 Taipan oleh Australia pada awal bulan ini, di mana Air Bus juga terlibat dalam pengembangan helikopter tersebut, berita pengiriman 4 unit Caracal ke Thailand merupakan kabar bagus bagi industri helikopter Eropa, khususnya Airbus.






yoanesherry dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.6K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan