Industri film dimiliki hampir tiap benua. Dari benua kita ada K-Drama dan Bollywood yang bikin sesenggukan. Bergeser ke Eropa, disana banyak film keluarga bernuansa hangat. Di Afrika kita bisa melihat karya yang menyentuh sisi terdalam manusia. Dan Hollywood membuat penonton betah menanti aksi superhero favoritnya.

Jika dibandingkan keempat daratan itu, Australia adalah benua dengan per-film-an yang agak asing. Seingat penulis yang merupakan penonton amatir, hanya Kangaroo's Jackfilm yang "terlihat" Australia. Untuk film lain sepertinya lebih tampak ke-Amerika-an.

Kenapa film - film Aussie jarang terdengar? Mungkin beberapa kondisi ini yang membuat industri perfilman kalah tenar jika dibanding benua lain.



Benua Australia ditinggali oleh beberapa suku seperti Aborigin dan Maori. Namun mayoritas orang yang bermukim disana masih keturunan Inggris. Hal ini membuat penduduk Australia terlihat sama dengan Amerika. Postur fisiknya sama, bahasanya sama dan terkait juga dengan budayanya.



Tidak ada perbedaan khusus antara budaya Australia dengan Amerika, Inggris dan negara Barat lain. Hal itu membuat ciri khas menghilang. Jadi pembuat film Australia bisa saja berpikir filmnya tidak akan jauh berbeda dengan film berbahasa Inggris lain. Itu membuat mereka agak kesulitan mencari alur yang menawarkan cerita menarik dibanding film yang sudah ada.



Ada cukup pemain film lokal yang memiliki talenta. Pemeran seperti Cate Blanchettedan Chris Hemsworth sering menghiasi film buatan Amerika. Aktor dan aktris itu mengembangkan aktingnya sampai ke Hollywood. Mereka lebih berkembang di industri Hollywood ketimbang hanya bermain di negeri asal.

Selain itu, lokasi juga banyak dipakai oleh industri film Amerika. Film berlatar unik seperti Mad Max dan Lord of The Ring mengambil tempat syuting di benua kangguru. Membuat penonton kadang mengira kalau semua proses syuting dilakukan di Amerika, padahal sebenarnya tidak begitu.



Benua Australia terdiri dari setidaknya dua negara besar seperti New Zealand dan Australia itu sendiri. Benua ini lebih banyak alam terbukanya ketimbang pemukiman penduduknya. Jadi tidak heran jika industri film disini memiliki pasar yang relatif kecil.



Kondisi market yang tidak seluas Hollywood membuat pendanaan film juga tidak se-masif benua lain. Pemerintah Australia lebih concern menggunakan dana untuk pengelolaan sumber daya alam yang melimpah, seperti bahan tambangdan emas misalnya. Jadi porsi pendanaan untuk industri film harus menyesuaikan.

Ketiga kondisi di atas membuat perfilman tetangga Indonesia itu kalah popularitas. Meski begitu, pembuat film disana terus menghasilkan karya terbaiknya. Streamline dan film horor Aiyai: Wrathful of Soul adalah sedikit bukti yang mampu menunjukkan ketahanan industri mereka saat dunia sedang muncul pandemi.

Sumber Referensi:

https://www.theguardian.com/culture/...g-for-its-life

https://www.quora.com/How-good-is-th...with-Hollywood