Saat itu bulan november 2016 hujan turun dengan lebat dan mendung hitamnya sangat besar. Air berjatuhan menyentuh tanah, jadi disingkat ya hari itu bukan saat yang tepat untuk melakukan penerbangan. Misalnya berangkat dari islandia menuju paris prancis akan mengalami konsekuensinya. Pesawat berwarna merah keunguan itu tersambar petir dahsyat. Tidak lama setelah lepas landas pesawat terjatuh. Ente pasti mengira pesawat akan jatuh karena satu sambaran petir bermuatan listrik sebesar 1 miliar tegangannya sebesar itu cukup untuk menyalakan bohlam 60 watt selama setengah tahun.

Tapi bukan itu saja, 5 kali lebih panas dari permukaan matahari. Jadi saat terjadi sambaran udara di sekitarnya akan memanas lebih cepat dari kecepatan suara. Akibatnya akan terdengar bunyi yang Cumiakkan telinga di sekitarnya dan tentu ada alasannya. Mengapa kita menyebutnya cahayanya sangat menyilaukan itu dengan petir? Ya pokoknya begitu lah.



Coba bayangkan aja sedang dalam penerbangan dan pesawat tersambar petir. Membayangkan seperti apa kerusakan yang ditimbulkan ngeri juga gaes. Apa bagian luar pesawat harus seperti arang? lampu tanda pesawat kebakaran di pesawat tidak nyala tambah ngeri. Menyebabkan banyak kerusakan pada pesawat deh. Berita baiknya sekarang ini jarang ada pesawat tersambar petir. Kenapa begitu? Karena pesawat itu sendiri ada bagian yang berupa logam murni berukuran besar yang ikut bergerak di udara dalam tubuhnya. Kayak penangkal petir gitu gaes.

Ya mau bagaimana lagi tapi pesawat dapat menghindari badai berkat radar cuaca khusus di atas pesawat. Oke tapi kalau sambaran petir tidak membuat pesawat jatuh atau menyebabkan kerusakan. Tapi kalau gak membahayakan lalu mengapa perlu menghindari badai? Ternyata bukan karena petir itu sendiri, tapi karena turbulensi ekstrem yang dapat terjadi dalam badai. Bisa menyebabkan masalah serius termasuk kehilangan kendali pesawat, goncangan yang ditimbulkan juga dapat menyebabkan barang-barang berat berjatuhan, mengenai kepala dan bisa juga melukai penumpang. Itulah sebabnya jarak terdekat antara pesawat dengan pusat badai adalah 30 km.

Pusat badai ditandai dengan warna merah pada radar. Kadang pilot harus membelok berpuluh-puluh kilometer hanya untuk menghindari turbulensi parah ini. Sekarang ini dengan berlakunya aturan keamanan, petir menyambar pesawat satu sampai dua kali setahun jika pesawat beroperasi secara teratur. Itu pun biasanya tidak mengakibatkan kerusakan serius. Para pilot bisa mengatasi sambaran petir 1 kali setiap 3.000 jam di udara. Itu sekitar 1 kali dalam beberapa tahun bekerja di penerbangan aja kok.



Dari 3.000 kecelakaan pesawat, hanya 8 yang disebabkan oleh sambaran petir. Nah sekarang sudah jelas petir memang tidak menyambar pesawat setiap hari, tapi saat ini terjadi bagaimana pesawat jumbo jet selamat dari sambaran petir. Pensiunan pilot grisham menjelaskan sebelum melakukan fungsinya pesawat harus diuji dengan semua kemungkinan kecelakaan. Termasuk simulasi sambaran petir. Saat produsen pesawat mulai menggunakan bahan campuran untuk bagian luarnya, beralih dari bagian eksterior aluminium lama, mereka akan sengaja terbang menerobos awan badai untuk memastikan bahan baru yang digunakan itu sama aman.

Salah satu petugas penerbangan mengatakan gambar-gambar dan video sambaran petir islandia itu dengan jelas. Menunjukkan cara kerjanya petir biasanya menyambar pesawat di area moncong selalu melalui area di dekat ekor dan sebagian melalui sayap. Ini disebabkan karena bagian-bagian tersebut memiliki resistansi terkecil. Ya seperti prestasiku di sekolah menengah atas hahaha.

Dari sambaran itu merambat di sepanjang bagian luar pesawat yang dari logam, tapi tidak masuk atau merusak bagian-bagian pentingnya. Ini karena bagian luarnya tidak terbuat dari aluminium murni lagi, tapi dari bahan campuran. Pesawat memiliki satu lapisan konduktif khusus yang terbuat dari foil tembaga. Lapisan ini terlihat seperti kanvas penghantar listrik yang menutupi tubuh pesawat. Ah kelamaan! singkatnya pesawat menjadi sangkar faraday raksasa. Ini merupakan mekanisme yang ditemukan oleh ahli fisika dan penemu asal Inggris Michael faraday pada 1836.



Untuk melindungi berbagai perangkat dari radiasi elektromagnetik, sangkar ini masih digunakan dengan tujuan yang sama dan cara kerjanya cukup sederhana. Ketikaedan elektromagnetik mengenai sangkar ini elektron bebas pada logamnya akan mulai bergerak. Muatan ini didistribusikan lagi, sangkar bagian luar dan menangkal radiasi yang mencoba masuk ke bagian dalam. Tapi melindungi pesawat dari petir tidak cukup dengan bahan-bahan untuk bagian luarnya, sistem dan kabel internal juga ditutup dengan jalan tembaga.

Tangki bahan bakar juga diisi dengan gas netral sehingga tidak terjadi kebakaran dan terakhir untuk mengurangi peluang memasuki jalur petir, ada eliminator listrik statis khusus yang dipasang di tepi-tepi sayap. Listrik statis yang dilepaskan mengalir melalui bagian ini lalu memasuki udara berkat alam ini pesawat selalu bermuatan netral dan tidak menyebabkan sambaran petir. Yah gitulah kira-kira kenapa jarang ada pesawat yang tersambar petir. Selain pilot sebisa mungkin akan menghindari badai, juga desain khusus dari pesawat itu sendiri.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media aja ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Sedikit opini pribadi & Googling
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021