
Terkini.id, Jakarta – Pemilik Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Bahar bin Smith mempertanyakan ke mana orang-orang yang mengaku paling nasionalis dan toleran saat ada daerah di Indonesia yang mengalami bencana.
Ia menyindir bahwa saat terjadi bencana, justru Front Pembela Islam (FPI) yang berada di barisan terdepan untuk membantu masyarakat.
Bahar bin Smith juga menyinggung FPI turun membantu masyarakat tanpa memandang suku dan agama.
Adapun pernyataan ini diperoleh Terkini.id dari unggahan akun Twitter @conan_id yang mengunggah potongan video ceramah Bahar bin Smith pada Jumat, 10 Desember 2021.
Dalam video tersebut, nampak Bahar bin Smith yang berbicara di depan Jemaah mengenai kontribusi FPI saat terjadi bencana.
“Itu di tempat-tempat bencana, yang mulutnya ngomong ‘saya ini nasionalis, saya ini NKRI, saya ini toleransi, itu FPI apa? Habib Rizieq itu apa?’ Mana? Kok congornya nggak ada di sana?” kata Bahar bin Smith.
“Justru FPI yang berada di barisan terdepan. Untuk apa? Untuk kemanusiaan, membantu bangsa dan rakyat Indonesia, tidak peduli apapun suku dan agamanya. Ini yang nyata, ini yang terjadi,” sambungnya.
Netizen yang mengunggah video tersebut juga turut melontarkan sindiran yang sama dengan Bahar bin Smith.
“Di saat bangsa terkena musibah, di mana mereka yang ngaku paling nasionalis?” kata @conan_id.
“Di mana mereka yang paling sering mengaku paling toleran? Di mana mereka? Tidak terlihat. Jutsru FPI yang terdepan peduli atas musibah bangsa,” sambungnya.
Sekedar catatan, Front Pembela Islam telah dibubarkan dan menjelmah menjadi Front Persaudaraan Islam.
Front Pembela Islam turun untuk membantu masyarakat yang ditimpa bencana erupsi Gunung Semeru.
https://makassar.terkini.id/pertanya...isan-terdepan/
Quote:
BOGOR – RADAR BOGOR, Tim Gerakan Anak Negeri kembali beraksi. Kali ini, tim mengirimkan bantuan ke bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang. Pelepasan tim berlangsung di Gedung Graha Pena, Radar Bogor, Jl KH Abdullah Bin Nuh, Senin (6/12/2021).
Koordinator Tim Gerakan Anak Negeri, Iqbal Muhammad mengatakan, sebanyak 12 boks obat-obatan dibawa serta untuk membantu para korban bencana erupsi Gunung Semeru.
Mereka juga membekali diri dengan sejumlah tim relawan dari tenaga medis, Cimande, hingga pecinta alam.
“Menurut teman di sana, yang dibutuhkan saat ini adalah tim medis dan obat-obatan. Tugas kami di sana terutama untuk menbantu korban,” ungkapnya.
Tim Gerakan Anak Negeri membawa 15 relawan, yang diantaranya ditenagai 2 dokter, 4 perawat dan 3 tenaga pijat tradisional khas Cimande.
Quote:
Tim SAR gabungan terus malakukan pencarian terhadap korban bencana Erupsi Gunung Semeru. Tim Search and Rescue Unit (SRU) 1 melaksanakan pencarian di dusun Kajar Kuning dan Dusun Curah Kobokan. Tim ini terdiri dari unsur TNI AD, Basarnas, Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Diaz Malang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, Rumah Zakat Jember, PMI Probolinggo, SAR OPA Jember, Biting Rescue, PPA, ANTAM, PAMA, KPC, Helix Corps, Sergap Solo, DMC Ikatek UH, SARGABO, BMI #estahanget kota malang, SAR Sikatan, FPBI Nganjuk, Sampoerna Rescue, MDMC Jember, Rumah Kebaikan, Sabawana, dan IRRES, Kamis (9/12/2021).
Sementara SRU 2 melakukan pencarian di daerah Tambang Pasir H. Satuhan, yang terdiri dari unsur TNI AU, Basarnas, BDRT 27, Gerpik, Gimbal Alas, Brandal Alas, ACT Jember, BSI, PAITON, AGINCOURT, JRBM, BAZNAS Timika, Ners Jakarta, Dinas PUSDA Prov Jatim, PM Siap, Relawan Independen Team, Kebun Rojo, PUPR BBWS Brantas, Relawan PKS, Tim Gabungan Pemkot Sby, Human Initiative, Laznas LMI, Relawan Mimika, Syarif Hidayatullah, Restan, FKP3 Bali, KPG, RKK, Mapala Mentori, Waras Crew, Damkar DKI, Rescue Ngawi, Team Rescue Indonesia, IRBOX, Pramuka Peduli kota Bekasi, dan SAR Khatulistiwa.
Sedangkan SRU 3 melakukan pencarian di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng, yang terdiri dari Basarnas, RPPI, Dirgantara Rescue, BUMA, BIB, SIMS, ARUTMIN, PT.BA, Sekber Pasuruan, UNS Solo, Sragen Wong Salam, KRI Indonesia, SAR Kanjuruhan, DMC Dompet Dhuafa, Darussalam Peduli, Satgasus Brigade 08, PPMR Rescue, SAR RSM, Rapi Banjarnegara, SAR Seri, RCB KRA, Rescue Motor Indonesia, BSMI, Rendan Rescue, ABI Responsif, Blue Helmet, Pesona Ngawi, dan SAR Surabaya. Selanjutnya SRU 4 (BPBD wilayah propinsi Jawa Timur) melakukan pendataan warga terdampak bencana.
ADA NAMA ANGGOTA FPI KAGAK DI ATAS
lu ngapain aja pas kejadian...asyik duduk manis di markas ente hingga skrg
Kini koar2 klo gerombolan laknat FPI di garis depan...
Yg bergerak duluan selain instansi pemerintah pasti mapala.
Karena mereka yg terdidik dalam situasi bencana alam.
Lu tanya mereka ...nasionalis kagak..
