- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Susul Pemerkosaann di Bandung, Kembali Terungkap Guru Ponpes Cabuli 9 Korban
TS
silents.
Susul Pemerkosaann di Bandung, Kembali Terungkap Guru Ponpes Cabuli 9 Korban
Susul Kasus Pemerkosaann Santriwati di Bandung, Kini Kembali Terungkap Hal Serupa di Tasikmalaya, Guru Ponpes Cabuli 9 Korban
Kasus guru ponpes alias pondok pesantren bejat sepertinya tak ada habisnya. Menyusul kasus pemerkosaan oleh pelaku HW di Bandung, kini kembali terungkap hal serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana sembilan santriwati menjadi korban cabul. Adapun hal itu berhasil dikuak oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. KPAID Tasikmalaya sendiri menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan pencabulan itu sejak hampir tiga minggu lalu.
Sebetulnya kami sudah tiga pekan mendampingi para korban santriwati yang mengaku dicabuli oleh guru pesantrennya sendiri,” terang Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, pada Jumat, 10 Desember 2021, dikutip terkini.id dari Kompas. Mereka mengaku telah mendampingi para santriwati yang menjadi korban pencabulan guru pesantrennya sendiri.
Penelusuran KPAID Kabupaten Tasikmalaya pun menemukan bahwa ada sembilan orang korban santriwati di pesantren yang sama. Penyelidikan itu bermula setelah salah satu korban akhirnya berani melaporkan pencabulan oleh guru pesantren. Korban kemudian mengaku belajar di sebuah pondok pesantren berlokasi di wilayah Tasikmalaya Selatan.
Pelaku adalah pengurus yayasan pesantren tersebut, dan hampir sama dengan kasus pemerkosaan oleh guru pesantren di Cibiru, Kota Bandung, kasus pencabulan ini juga menyasar para santriwati berusia antara 15 sampai 17 tahun. “Jumlahnya sudah sembilan orang dan baru lapor ke polisi dua korban. Para korban usia di bawah umur semua di kisaran umur 15 sampai 17 tahun. (Pelaku pencabulan seperti ini) bisa di lembaga mana saja.” Ato menuturkan, pihaknya juga telah melaporkan kasus pencabulan itu ke Kepolisian dengan berbagai bukti dan keterangan korban. Itu karena sejauh ini baru dua orang korban yang berani melaporkan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya.
https://makassar.terkini.id/susul-ka...buli-9-korban/
Kadrun: Mari kita tutupi aib ini meski rutin terjadi
Kasus guru ponpes alias pondok pesantren bejat sepertinya tak ada habisnya. Menyusul kasus pemerkosaan oleh pelaku HW di Bandung, kini kembali terungkap hal serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana sembilan santriwati menjadi korban cabul. Adapun hal itu berhasil dikuak oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. KPAID Tasikmalaya sendiri menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan pencabulan itu sejak hampir tiga minggu lalu.
Sebetulnya kami sudah tiga pekan mendampingi para korban santriwati yang mengaku dicabuli oleh guru pesantrennya sendiri,” terang Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, pada Jumat, 10 Desember 2021, dikutip terkini.id dari Kompas. Mereka mengaku telah mendampingi para santriwati yang menjadi korban pencabulan guru pesantrennya sendiri.
Penelusuran KPAID Kabupaten Tasikmalaya pun menemukan bahwa ada sembilan orang korban santriwati di pesantren yang sama. Penyelidikan itu bermula setelah salah satu korban akhirnya berani melaporkan pencabulan oleh guru pesantren. Korban kemudian mengaku belajar di sebuah pondok pesantren berlokasi di wilayah Tasikmalaya Selatan.
Pelaku adalah pengurus yayasan pesantren tersebut, dan hampir sama dengan kasus pemerkosaan oleh guru pesantren di Cibiru, Kota Bandung, kasus pencabulan ini juga menyasar para santriwati berusia antara 15 sampai 17 tahun. “Jumlahnya sudah sembilan orang dan baru lapor ke polisi dua korban. Para korban usia di bawah umur semua di kisaran umur 15 sampai 17 tahun. (Pelaku pencabulan seperti ini) bisa di lembaga mana saja.” Ato menuturkan, pihaknya juga telah melaporkan kasus pencabulan itu ke Kepolisian dengan berbagai bukti dan keterangan korban. Itu karena sejauh ini baru dua orang korban yang berani melaporkan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya.
https://makassar.terkini.id/susul-ka...buli-9-korban/
Kadrun: Mari kita tutupi aib ini meski rutin terjadi
brigadexiii dan 43 lainnya memberi reputasi
44
15.1K
339
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan