- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Guru Agama Cabuli 15 Siswi SD Lakukan Aksi yang Sama Tahun Lalu


TS
harpaharahap
Guru Agama Cabuli 15 Siswi SD Lakukan Aksi yang Sama Tahun Lalu
Cilacap - Polisi menangkap seorang guru agama di salah satu SD di Cilacap, Jawa Tengah berinisial M (51) terkait kasus pencabulan terhadap 15 siswinya. Koordinator Wilayah Kecamatan Patimuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap Supriyanto menuturkan M ternyata pernah melakukan hal serupa tahun lalu.
"Itu saya sampaikan, itu adalah perilaku yang kedua. Dulu setahun yang lalu pernah melakukan itu (di sekolah lain), sama persis motif dan modusnya sama," kata Supriyanto kepada wartawan di Banyumas, Sabtu (11/12/2021).
"Tapi memang dulu kita minta waktu dan kesempatan kepada kepala dinas agar diselesaikan secara internal dengan wali murid juga. Kita marathon untuk musyawarah mufakat yang akhirnya bisa disepakati untuk selesai di tingkat internal," ujarnya.
Di sisi lain, Supriyanto mengaku tidak memantau perilaku M seusai kasus pencabulan itu diselesaikan internal. Dia mengaku terhalang pandemi dimana kegiatan belajar mengajar tidak digelar di sekolah.
"Setelah itu pandemi, kegiatan belajar mengajar juga anak-anak tidak berangkat sekolah semuanya. Sehingga memang pantauan terhadap M jadi tidak ketat," ucapnya.
Supriyanto mengungkap M sempat mengajar di dua sekolah berbeda, yakni SDN tempatnya bertugas sekarang, dan SD swasta di wilayah tersebut. Namun, karena M terciduk melakukan pencabulan tersebut sehingga dia hanya diminta mengajar di SDN tempat dia saat ini bekerja.
"Singkat cerita di sekolah ini, M melakukan itu lagi, persisi seperti di SD yang dulu. Polanya ketika dia mengajar, anaknya diajarin, kemudian dipangku, kemudian M memegang. Sebenarnya pegangnya masih berbaju, tapi kalau di mata anak-anak yang kecil, sebenarnya itu seperti kasih sayang guru terhadap anaknya. Padahal itu Pak M sedang melakukan asusila," ungkapnya.
Supriyanto menuturkan kondisi anak-anak yang diduga menjadi korban hari ini tetap mengikuti ujian. Menurutnya tak ada masalah dengan kondisi psikologis anak-anak.
"Anak anak di SD saya pantau kondusif, karena sedang tes dan hari ini tes terakhir, itu semua anak-anak yang terindikasi menjadi korban semuanya ikut tes dan sampai hari tadi, artinya secara psikologi anak tidak masalah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap total ada 15 korban pencabulan guru M. Aksi pencabulan ini dilakukan sejak September 2021. Pelaku M mengaku mulanya hanya main-main. Dia pun mengaku tertarik dengan anak-anak.
"Bersalah pak, saya hanya sebatas main-main saja pak, nafsu. Ya tertarik saja dengan anak kecil," ujar M.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. M kini terancam hukuman 15 tahun penjara.
=======
Sumur:
https://news.detik.com/berita-jawa-t...972.1615962401
========
Kesimpulannya,
Cari pesantren yang bisa membina para anak kecil_yang menjadi korban pencabulan pengajarnya, agar mereka tidak merasa dicabuli, tapi itu adaah bagian dari kewajiban dan ibadah mereka .......
NIKMAT MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN ......
"Itu saya sampaikan, itu adalah perilaku yang kedua. Dulu setahun yang lalu pernah melakukan itu (di sekolah lain), sama persis motif dan modusnya sama," kata Supriyanto kepada wartawan di Banyumas, Sabtu (11/12/2021).
"Tapi memang dulu kita minta waktu dan kesempatan kepada kepala dinas agar diselesaikan secara internal dengan wali murid juga. Kita marathon untuk musyawarah mufakat yang akhirnya bisa disepakati untuk selesai di tingkat internal," ujarnya.
Di sisi lain, Supriyanto mengaku tidak memantau perilaku M seusai kasus pencabulan itu diselesaikan internal. Dia mengaku terhalang pandemi dimana kegiatan belajar mengajar tidak digelar di sekolah.
"Setelah itu pandemi, kegiatan belajar mengajar juga anak-anak tidak berangkat sekolah semuanya. Sehingga memang pantauan terhadap M jadi tidak ketat," ucapnya.
Supriyanto mengungkap M sempat mengajar di dua sekolah berbeda, yakni SDN tempatnya bertugas sekarang, dan SD swasta di wilayah tersebut. Namun, karena M terciduk melakukan pencabulan tersebut sehingga dia hanya diminta mengajar di SDN tempat dia saat ini bekerja.
"Singkat cerita di sekolah ini, M melakukan itu lagi, persisi seperti di SD yang dulu. Polanya ketika dia mengajar, anaknya diajarin, kemudian dipangku, kemudian M memegang. Sebenarnya pegangnya masih berbaju, tapi kalau di mata anak-anak yang kecil, sebenarnya itu seperti kasih sayang guru terhadap anaknya. Padahal itu Pak M sedang melakukan asusila," ungkapnya.
Supriyanto menuturkan kondisi anak-anak yang diduga menjadi korban hari ini tetap mengikuti ujian. Menurutnya tak ada masalah dengan kondisi psikologis anak-anak.
"Anak anak di SD saya pantau kondusif, karena sedang tes dan hari ini tes terakhir, itu semua anak-anak yang terindikasi menjadi korban semuanya ikut tes dan sampai hari tadi, artinya secara psikologi anak tidak masalah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap total ada 15 korban pencabulan guru M. Aksi pencabulan ini dilakukan sejak September 2021. Pelaku M mengaku mulanya hanya main-main. Dia pun mengaku tertarik dengan anak-anak.
"Bersalah pak, saya hanya sebatas main-main saja pak, nafsu. Ya tertarik saja dengan anak kecil," ujar M.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. M kini terancam hukuman 15 tahun penjara.
=======
Sumur:
https://news.detik.com/berita-jawa-t...972.1615962401
========
Kesimpulannya,
Cari pesantren yang bisa membina para anak kecil_yang menjadi korban pencabulan pengajarnya, agar mereka tidak merasa dicabuli, tapi itu adaah bagian dari kewajiban dan ibadah mereka .......
NIKMAT MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN ......
Diubah oleh harpaharahap 11-12-2021 20:35




rizieq.napi dan ushirota memberi reputasi
2
1.2K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan