Dari video youtube yang saya lihat di channel Kang Dedi Mulyadi, sedang melakukan konten bersih bersih yg berlokasi di Pasar Rebo, Purwakarta. Ada salah satu mahasiswa yg memprotes atau menanyakan tentang apa kewenangan dan dasar hukum Dedi Mulyadi sebagai anggota DPR RI bersih bersih di pasar rebo? Beliau menjawab bahwa ia bersih bersih sampah di pasar sebagai bagian dari warga Purwakarta, tidak sebagai DPR RI. Kita semua tahu bahwa kebersihan merupakan kewajiban semua warga tidak hanya tanggung jawab seseorang. Yuda merasa pertanyaannya belum terjawabkan karena point pertanyaannya tidak sampai kepada Dedi Mulyadi. Tetapi tidak hanya itu, Dedi Mulyadi memberikan pengetahuan jika masyarakat/pedagang dipasar tidak boleh berdagang sesuai keinginan atau memakai jalur pejalan kaki untuk berdagang, semua sudah ada aturannya mereka harus berdagang sampai batasan yg mana. Di sisi lain jika dilihat dari sudut kewenangan, DPR RI Komisi IV tidak ada kaitannya dengan urusan sampah dipasar. Jika dilihat dari pengetahuan, seorang mahasiswa kurang wawasan untuk memprotes Dedi Mulyadi karena ketika argumen mahasiswa hanya menjawab "yang artinya" kalimat itu diulang hingga beberapa kali, yg terkesan argumen nya tidak praktis untuk disampaikan pada jaman seperti ini, dan sikap ia pun terlihat banyak argumen, aksi nya kurang karena lebih baik memberi conto dengan aksi atau memperbaiki daripada memprotes tanpa ada turun tangan membersihkan sampah secara langsung. Jika dari sisi sosial, sikap Dedi Mulyadi patut di conto untuk membersihkan sampah dimanapun anda berada, dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Tetapi untuk sikap berargumen dengan mahasiswa saya turut prihatin beliau tidak memberi respon yg baik atau berargumen dengan santai, karena menurut saya mahasiswa tersebut tidak diberi ruang untuk menyampaikan opini nya secara luas dan bebas.