Singkatnya sejaran dan Istilah manhwa mulai populer di Korea sekitar tahun 1920-an, saat itu Korea berada di bawah pendudukan Jepang dari tahun 1910 hingga 1945 dan selama waktu unsur-unsur bahasa dan budaya Jepang mulai masuk dalam tatanan masyarakat Korea. Sekitar pertengahan 1920-an

Selama tahun-tahun awal pendudukan Jepang, banyak surat kabar disana  menampilkan kritik sosial yang diilustrasikan dalam sebuah gambar kartun. 

Dari sisi gambar, jika dalam komik manga gambar pada karakter cewek biasanya imut, cute, memiliki mata yang besar dan badan yang kecil dan biasannya anunya juga besar ( TEKAD MAKSUDNYA WOI.... ). Lalu untuk karakter cowok terlihat dengan wajah yang tampan kadang juga agak out of the box untuk karakter utamannya seperti bodoh, ugal-ugalan, nakal dll  . Nah jika dalam komik manhwa memperlihatkan wajah dan badan karakter dengan gambar dan warna yang keren seperti boyband dan girlband Korea. Biasanya dengan mata yang tidak terlalu besar, wajah yang tirus / lancip, badan yang seksi, dan wajah yang terlihat dewasa. Gambar yang ditampilkan pun terlihat lebih realistis dibanding dengan gambar karakter pada Manga.

Mungkin ini adalah hal paling jelas terlihat dari Manhwa, dari sudut cara membaca, ternyata antara Manga, Manhwa terdapat perbedaan . Perbedaan cara membaca tersebut yaitu :








sedangkan untuk cara membaca manhwa diawali dari kiri hanya saja arahnya kita rubah dari arah pojok kiri atas kesamping kanan kemudian kebawah dan seterusnya.

Saat ini memang industri komik manhwa kalah dari industri kreatif Korea Selatan yang lainnya seperti Kpop atau Kdrama, tetapi sadarkah agan-agan jauh sebelum Kpop atau Kdrama populer akhir-akhir ini, beberapa series manhwa sudah cukup terkenal bahkan kita mungkin masih sangat ingat.


seperti manhwa Ragnarok ditulis dan digambar oleh Lee Myung-Jin, mangaka asal Korea Selatan. Hingga saat ini manhwa ini masih dalam keadaan hiatus, sebab setelah kesuksesan game Ragnarok Online, tampaknya Lee Myung-Jin malas untuk melanjutkannya . 



seorang pemuda bernama JunKoo Kim menyaksikan sendiri ketika itu banyak perusahaan komik yang harus gulung tikar karena perekonomian memburuk di akhir tahun 90an dan 2000an awal. Menurut Korea Times, pemerintah Korea Selatan juga menganggap komik sebagai ‘pembawa dampak negatif’di tahun 90an. Tidak heran ketika itu industri komik benar-benar berada di ujung tanduk.  Kim, yang tumbuh dengan membaca komik manga Jepang dan superhero Korea mencoba membuat sebuah gebrakan ditahun 2005, dimana gebrakan tersebut mampu menjadi aplikasi web besar dikemudian hari hingga alm Stan Lee dari Marvel comic, Deviantart hingga raksasa animasi Crunchyroll bermitra dengan gebrakan kim tersebut yang membuat industri Manhwa dikenal dan dapat tumbuh secara signifikan, yang mana dunia menyebut gebrakan tersebut sebagai : 





Dari Webtoon ini juga industri Kpop dan Kdrama melejit, karena beberapa drama-drama korea mengadaptasi dari cerita manhwa-manhwa yang populer. Aktris dan aktornya juga kadang dari idol Kpop demi melejitkan industri kreatif Korea Selatan dikancah dunia.

Sebut saja :

Nah... gak komplit jika ane gak nunjukin beberapa komik manhwa populer yang mungkin bisa jadi alternatif agan-agan jika mulai bosan dengan manga jepang.

Penutup :

Industri manhwa ini tanpa disadari turut andil dalam membangun industri-industri kreatif negara Korea Selatan, terlihat dari adaptasi manhwa yang diangkat kedalam drama-drama korea dimana dimainkan oleh aktor, aktris terkenal korea beserta industri Kpop yang menjadi Ost drama-drama adaptasi manhwa tersebut.

Ciri khas romantis serta kekoreaan yang membuat semua yang mengikuti perkembangan industri kreatif Korea Selatan menjadi " Bucin ", menjadikan manhwa berbeda dengan komik-komik negara lain.

Meskipun pamor manhwa tidak terlalu menonjol dibanding Kpop, Kdrama ataupun Timnas sepakbola pria Korea Selatan , percayalah kehadirannya tidak akan hilang dan akan selalu menjadi opsi lainnya untuk mengenal kebudayaan negara Korea Selatan.

SUMUR :

1. Ini  
2. Ini 
3. Ini 
4. Ini 
5. Google Image
6. Ini