Kaskus

Entertainment

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Masalah Yang Harus Dihadapi Merk Asli Di Pasar China
Masalah yang Harus Dihadapi Merek Asli di Pasar Tiongkok

23 Nov
2021

Merek dari seluruh dunia ingin menjual produk mereka di Tiongkok. Bagaimanapun, negara itu adalah rumah bagi pasar 1,4 miliar yang kuat, populasi yang tidak dapat ditandingi oleh negara lain manapun. Tapi ada satu masalah yang harus para pemimpin bisnis dari Steve Jobs hingga Elon Musk hadapi sebagai ganti akses pasar itu.

Banyak merek besar terseret ke dalam sengketa hukum selama bertahun-tahun untuk melindungi merek dagang mereka. Dan untuk memperburuk keadaan, sistem pengadilan Tiongkok tidak selalu berpihak pada merek yang sudah berdiri. Terkadang, merek asli bahkan dipaksa untuk meminta maaf, dan membayar jutaan dolar sebagai kompensasi kepada peniru mereka.

Itu semua dimungkinkan oleh praktik yang dikenal sebagai "trademark squatting." Itu adalah teknik yang sering digunakan oleh perusahaan Tiongkok. Pertama, mereka mendaftarkan merek dagang untuk merek asing yang terkenal, lalu duduk di atasnya. Dengan begitu, "ketika merek asli memasuki pasar Tiongkok, mereka kemudian dapat menuntut pemiliknya dan meminta uang."

Praktik ini bertahan karena kebijakan di bawah undang-undang merek dagang negara tersebut, yang mengikuti prinsip "pertama mengajukan, pertama dilayani". Artinya, siapa pun yang mendaftarkan merek dagang terlebih dahulu, akan mendapatkannya.

Dalam laporan khusus ini, kita melihat 7 perusahaan yang terperangkap dalam jebakan.
Nomor 1, Apple. erusahaan publik kedua yang paling berharga di dunia ini adalah salah satu korban terbesar dari hukum merek dagang Tiongkok.

Semuanya dimulai ketika Apple pertama kali berencana untuk memperkenalkan produk andalannya, iphone, ke pasar Tiongkok. Perusahaan itu segera menemukan dirinya dalam pertempuran hukum atas merek dagang, karena "i-phone" sudah terdaftar ke pembuat elektronik Tiongkok. Nasib yang sama kemudian menimpa produk bintangnya yang lain, iPad.

Pertarungan hukum Apple di Tiongkok berlanjut hingga hari ini. Saat ini, perusahaan itu sedang dituntut lebih dari satu miliar dollar dalam kerusakan oleh sebuah perusahaan teknologi. Kasus ini menandai pembayaran paling mahal yang pernah diminta oleh perusahaan Tiongkok, dari perusahaan asing atas paten. Perusahaan itu, Shanghai Zhizhen, menuduh bahwa teknologi pengenalan suara Apple, Siri, melanggar patennya.

Di atas semua sengketa ini, Apple harus mengatasi maraknya produk palsu yang diproduksi di negara tersebut.(NTDTV)





Orang paok akan ngomong... "hebat yah bisa bikin tiruan..bla bla bla bla"

"anti China tapi make barang China"

Fyi... Indonesia memiliki 278 juta penduduk. Yang untung siapa???
Apakah produk produk kW ini menghasilkan duit seperti YouTube, Instagram, Facebook dan Twitter??

Ganti hp tetep bisa ngasilin duit..tapi klo ganti aplikasi sulit nyari duit ....

#BUKAN KADRUN ...
0
679
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan