Kisah Relawan Muhammadiyah Pulasarakan Jenazah Pasien Covid Kristen di Masjid Gede Kauman Dibukukan
Editor: Danar Widiyanto
21 November 2021 WIB2 Menit Waktu Baca

   

Tim relawan MCCC juga penulis saat mengenalkan buku Bersinar di Tengah Pandemi. (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com – Relawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menulis pengalaman-pengalaman menarik penanganan kasus Covid-19 yang dirangkum dalam sebuah buku berjudul ‘Bersinar di Tengah Pandemi’. Berbagai hal dituliskan seperti detail prosedur penanganan pasien dan jenazah Covid, hingga kisah-kisah menggugah yang dialami sepanjang pandemi berlangsung.

Salah satu cerita yang juga sempat viral di media sosial beberapa bulan silam, turut dibukukan, yakni saat relawan MCCC Kauman membantu pemulasaraan jenazah Covid Kristen di Masjid Gede Kauman, hingga memakamkan seturut agama Kristen. Kisah tersebut muncul langsung dari Irfiandi Aziz, salah satu saksi hidup yang juga relawan MCCC Kauman.
Kisah itu terjadi pada bulan Juli 2021, tepat saat momentum Idul Adha. Saat itu, MCCC Kauman mendapat panggilan telpon bantuan pengambilan jenazah warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Dengan dasar kemanusiaan dan gerak sosial, relawan MCCC Kauman membantu dengan ikhlas, menangani dari awal hingga akhir.
Ketika itu, Aziz menceritakan proses pengambilan jenazah berjalan seharian karena prosedur yang harus dijalani. Apalagi, saat itu bertepatan dengan momen Idul Adha yang cukup menyibukkan bagi umat Muslim.
“Saat Idul Adha saat itu momen puncak Covid. Ada jenazah yang meninggal jam 01.30, baru bisa ambil siang harinya, itu karena permintaan datang pada kami lewat salah satu anggota. Kami ambil di Tamansiswa Kidul, Jalan Sisingamangaraja. Kami sucikan secara agama mereka karena kebetulan non Muslim dari Kristen. Kita pulasarakan sesuai agamanya dan jam 23.00 WIB dikuburkan di Kuncen Baru,” ungkapnya dalam peluncuran buku di DPD RI DIY, Sabtu (20/11/2021).

Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah menambahkan, buku Bersinar di Tengah Pandemi muncul dari berbagai pengalaman riil para relawan di lapangan saat penanganan Covid. Usaha membantu sesama mulai suplai makanan, merawat yang sakit hingga memakamkan yang meninggal diuraikan secara gamblang sebagai bahan pembelajaran menuju masa mendatang.

“Muhammadiyah bergerak dari semangat kemanusiaan, membantu sesama tanpa pandang agama dan latarbelakang. Buku ini bisa menjadi penyemangat sekaligus pembelajaran ke depan bagi kita semua maupun generasi mendatang,” tandasnya.
Gerakan Muhammadiyah dalam penanganan pandemi menurut dia murni berasal dari masyarakat, bagaimana Aisyiyah melakukan gerakan cantelan dan MCCC membantu pemakaman jenazah, menjadi bukti nyata yang harapannya bisa memberikan inspirasi.
“Hampir semuanya swadaya, donatur juga datang dari masyarakat sendiri. Muhammadiyah bangga bisa melakukan gerakan sosial yang bermanfaat untuk sesama. Ini mengapa buku Bersinar di Tengah Pandemi diwujudkan, sebagai dokumentasi dan catatan,” ungkapnya lagi.
Sementara, Anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo menyampaikan apresiasi atas diluncurkannya buku Bersinar di Tengah Pandemi yang menceritakan sebagian kecil langkah nyata Muhammadiyah berperang melawan Covid-19. Meski begitu, perjuangan dirasa belum usai karena pandemi masih terjadi dan lonjakan kasus masih mungkin berlangsung ke depan.
“Kami mengucapkan terimakasih karena telah bergotong-royong membantu sesama meski dihadapkan pada situasi yang sulit. Semoga pandemi ini segera usai, dan setiap usaha yang kita lakukan dalam mencegah serta menanggulangi membawa kebaikan bagi banyak orang serta menjadi catatan amal shalih serta dibalas kebaikan berlipat dari Allah,” tandas Afnan. (Fxh)

https://www.krjogja.com/berita-lokal...n-dibukukan/2/