Kaskus

Story

anakucilAvatar border
TS
anakucil
Kamu diantara bunga dan gadis bermata biru
"elo kan sekolah pariwisata, cuma jadi babu di hotel, neh gw jurusan mesin lebih keren" ucap Zubair sambil tertawa
"yang penting gw masih punya banyak pemandangan di banding kampus loe yang suram" ucap ku disambut gelak tawa teman teman ku yang lain. Walaupun terkesan merendahkan, Zubair adalah teman sebangku di SMA, teman yang sangat peduli, dan tempat ku berkeluh kesah.
Orang tua ku hanya mampu menguliahkan ku diperhotelan D3 dengan harapan setelah lulus dapat segera bekerja, walaupun sangat bertentangan dengan kemauan ku, tapi apa daya otak standard ku tidak mampu mengantarku masuk kampus negri.

Lulus kuliah aku di terima kerja sebagai daily worker di hotel menjadi waiter, gajinya sangat minim tapi membuat ku senang sudah tidak lagi meminta uang dari orang tua ku.
HP ku bergetar saat jam isitrahat dan kulihat pesan di group SMA, sedang membahas reuni.
"elo ikut reuni kan" DM masuk dari Linda
"kapan" balas ku
"sabtu ini di citos, sore ko acaranya, ikut yah nanti gw jemput" jawab Linda
"ok" jawab ku, dengan hati berdebar, bukan karna senang tapi karna takut uang ku tidak cukup dan malu meminta kepada orang tua ku. Akhirnya hari sabtu datang tanpa bisa di hentikan, belum gajian, tengah bulan pake acara ketemuan pulak gerutu ku dalam hati, sambil mengecek sisa uang ku di e-banking, yaah tinggal tetesan terakhir.
"gw dah sampe, di parkiran" DM Linda
"Ok, ganti baju bentar" jawab ku, sambil bergegas
"ko keliatan seger dan bersihan sekarang" ucap Linda saat aku masuk ke mobilnya
"masa seh" jawab ku dengan grogi
"gimana kuliah lo" lanjut ku mengalihkan pembicaraan
"tau ahh pusing" jawabnya sambil menjalankan mobil, Linda gadis panlok anak pengusaha katering, dimanja dengan fasilitas membuatnya enggan untuk berusaha dan cenderung malas sejak SMA. Sepanjang jalan aku dan Linda berbicara dan tertawa mengingat masa SMA. Linda yang dulu menjadi incaran para jones di sekolah, belakangan ini dekat dengan ku karna tanpa disengaja dia dan keluarganya makan malam di hotel tempat ku bekerja di acara pernikahan kerabatnya dan mengenalkan ku ke orangtuanya.
"ehh, bokap tanya kapan ada waktu ke rumah" ujar Linda mengejutkan ku
"ngapain ?" jawab ku kaget
"Dia katanya mau ada event di pemerintahan, elo kan dah pengalaman di hotel, biar bisa ngasih ide baru" ujar Linda
"tenang ada cuan nya kok" lanjutnya sambil tersenyum
"nahh, kapan bokap loe ada" sambut ku dengan semangat

Kita pun sampai di tempat reuni bercerita dan tertawa.
HP ku bergetar, DM dari zubair yang duduk di seberang ku
"udah pesen aja, dah gw transfer ke elo" isi pesan zubair dengan screenshoot bukti transfer
"makasih ya bro, elo tau aja" balas ku
"awal bulan loe bayar yakk, gw kan masih mahasiswa" balasnya
"ok" balas ku
"udah jadiin, dah nempel terus tuh" balasnya
"lem kali" balas ku
Ternyata Zubair memperhatikan raut muka ku yang khawatir melihat harga di menu.
"balik bareng gw, dah lama elo ga cerita cerita ama gw" balas Zubair
"siap juragan" balas ku
Acara pun selesai.
"Lin, gw bareng sama Zubair yah" ujar ku ke Linda
"nanti gw tanya bokap kapan bisanya yah" ucap Linda
"wah, lamaran gw diundang dong" seloroh Zubair, di sambut heboh kawan kawan ku yang lain.

Sepanjang perjalanan pulang aku dan Zubair bertukar cerita, mulai dari pekerjaan ku sampai kuliah Zubair yang sebentar lagi selesai.
"gw dipaksa ambil S2 di luar" ucap Zubair
"bersyukur lah, masih bisa lanjut S2" jawab ku
"iya tapi gw males, pengen kerja dulu" balas Zubair
"ya udah, tukeran gw yang kuliah" jawab ku sambil tertawa
"bego lo, mana bisa" ucap Zubair tertawa lepas
Kami pun sampai dirumah ku dan berpisah.

HP ku kembali bergetar, ternyata Linda menghubungi ku
"halo" ucap ku
"halo, besok loe libur ga ?, ternyata acaranya minggu depan dan butuh persiapan segera" sahut Linda
"libur ko" sahut ku
"besok pagi yahh, gw sharelok alamat rumah baru gw" sahut Linda
"loe pindah rumah ?" sahut ku
"iya, ga jauh dari tempat loe" sahut Linda
"ok, jam 9 nan yah" sahut ku
"ok, gw kasih tau bokap, thanks yah" sahut Linda
"ok, sampe besok" sahut ku sambil menutup.

Esok paginya aku berangkat ke alamat baru Linda, dikawasan elite selatan jakarta.
Sesampainya dirumah Linda, aku bertemu kembali dengan ayah Linda, kita berdiskusi banyak hal dari pelayanan, lay out sampai set menu.
"mas, nanti kamu ikut yah" ujar ayah Linda
"saya usahakan om" ucap ku
"tolong bantu om, jalankan project ini" ucap ayah Linda kembali
"dia, minta dibayar pah" potong Linda sambil tertawa
"ga ko, senang bisa ikut kasih ide" ucap ku tergagap tapi berharap
"tenang aja, ada ko itungannya" ucap ayah Linda sambil tertawa
"makan dulu yuk, dah lewat jam makan siang" sambung ayah Linda
"iya om" ucap ku tersenyum lebar

Acara yang ku gawangi sukses, sehingga banyak order datang ke ayah Linda dan menjadi tambahan rejeki untuk ku. Linda jadi semakin dekat dengan ku, menjadi kan ku tempat menumpahkan isi hatinya, membuat ku semakin mengetahui sifat Linda yang egois, childis, manja, malas, glamour dan sederet sifat yang tidak ku suka, tapi aku ingin selalu bersamanya.
Dia selalu mengajak ku jalan, mendampinginya di berbagai acara, mengenalkan ke teman dan kerabatnya, membuat ku sadar kalau berada di level yang berbeda, dan aku berusaha melawan hati ku, agar tidak terbuai keinginan karna tidak mungkin sanggup untuk mengikuti gaya hidupnya.

Semakin lama bayangan Linda mulai tidak bisa lepas dari kepalaku dan hatiku, membuat ku berfikir cara lepas dari bayangannya, sampai akhirnya aku diterima kerja di sebuah hotel dengan penempatan di bali.
"lin, gw diterima kerja di bali" DM ku kepada Linda
"besok gw kerumah loe yah, mau bilang makasih sama bokap loe" sambungku
Pesanku terbaca tapi tak ada jawaban, mungkin Linda sibuk pikir ku sambil bersiap karna 2 hari lagi aku harus berangkat ke bali, untuk mencari kost dan mulai bekerja di sana.

Esok harinya aku mendapat pesan dari ayah Linda
"Selamat ya mas, semoga sukses, om kirim uang tambahan buat kamu, terimakasih dah bantuin om selama ini" pesan dari ayah Linda
"terimaksih ya om, saya sebenarnya mau ke sana, untuk ketemu om" balas ku
"ya udah ke sini aja" balas ayah Linda
aku bergegas menuju rumah Linda, dan disambut kedua orang tuanya
"selamat ya mas" ucap ibu Linda
"makasih ya tante, oh iyah Linda mana tante ?" tanya ku
"masih tidur kayaknya, semalam pulang malem dari rumah saudara, coba tante bangunin" ucap ibu Linda sambil beranjak dari kursi nya
"ga usah tante, nanti saya telepon aja" ucap ku
"mas, kerja yang jujur, rejeki pasti ada, ga usah minder atau malu" ucap ayah Linda
"iya om, terimakasih" ucap ku
ternyata selama ini ayah Linda memperhatikan ku, yang memang minder dan cenderung malu untuk bergaul dengan teman dan kerabat Linda.
Kami berbicara banyak hal sampai akhirnya aku berpamitan kepada orang tua Linda.
Sesampainya dirumah, aku kembali sibuk mengurus segala persiapan hingga malam dan ada pesan dari Linda
"selamat yah, semoga sukses" isi pesannya
aku langsung menghubungi Linda
"halo" ucap Linda
"hai, baru bangun lo" balas ku
"iya, selamat yah" ucap Linda datar
"makasih ya lin" ucap ku
"bentar, lagi ada saudara" balas Linda sambil menutup telepon
aku pun tertegun karna Linda biasanya hangat dan cerewet.
Dan itu adalah momen terakhir aku berkomunikasi dengan Linda.

Pekerjaan membuat ku lupa akan Linda,
tak terasa sudah 2 tahun berlalu, aku mendapatkan surat promosi untuk pindah dan bekerja di kantor pusat Singapore, hari itu seperti mimpi aku segera memberi kabar ke orang tua ku dan mengirim pesan ke Zubair sahabat ku
"Gw pindah gawe ke Singpore neh, ga kalah ama elo" tulisku ke Zubair
"wehh, selamet bro, jadi babu bisa jalan jalan juga loe, gw ga jadi lanjut kuliah, gawe sekarang kayak elo jadi babu buat bos gw" balas Zubair

Saat kerja di Singapore aku mengambil penawaran untuk melanjutkan kuliah, walaupun itu membuat ku sangat sibuk tak bisa menikmati suasana di Singapore, hanya kerja, kuliah, kerja, kuliah itulah kegiatan ku, bahkan aku tidak mengetahui bagai mana asiknya kongkow di orchad road dengan rekan kerja ku atau bagusnya garden by the bay saat malam, hanya foto di patung singa sebagai penanda aku pernah ke singapore itu pun saat pertama aku sampai disana.
Dua tahun berlalu begitu cepat dan aku lulus kuliah lanjutan. Aku kirimkan foto wisuda ke orang tua ku, mereka senang dan bangga, walaupun pertanyaan bapak membuat ku tertegun.
"di Singapore sudah kemana aja mas ?"
punya uang tapi seperti di penjara pikir ku, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil cuti, menikmati apa yang sudah aku dapatkan.
Sehari sebelum cuti aku melihat ada internal recruitment untuk penempatan di Yogyakarta, tapi kurang menarik hati ku.

Pagi pun datang, jalan jalan pikir ku, bergegas keluar menyambut pagi yang cerah.
Aku tertegun melihat seorang wanita yang berjalan ke arahku, sontak aku pun tersenyum dan memangilnya
"Linda" sapa ku sambil tersenyum
"I'm not Linda" balasnya terlihat bingung
"sorry" balas ku dan berlalu
Aku membuka HP mencari nomor Linda, menghubunginya tapi tidak bisa, pesan yang ku kirimkan juga tidak sampai, di group SMA nomor Linda masih sama dengan yang ada di HP ku.
"bro, Linda kemana yah ?" tanya ku ke Zubair
"gak tau dia ngilang dari group dah lama" jawab Zubair
"kemana yah" balas ku
"coba tanya si mamih, dia kan deket ama Linda" jawab Zubair
sial kenapa tiba tiba bayangan Linda kembali di kepala ku dan hati ku, tapi saat ini aku berani berkhayal siapa tau dia masih jomblo, membuat ku senyum senyum sendiri.
"hai mamih, apa kabar" pesan ku ke debby atau biasa di panggil mamih.
"maaf ini siapa yah" balas mamih
"ini gw yusak mamih" jawab ku
"hai, yusak, kemana aja loe" balas mamih
"gaya banget di Singapore sekarang" sambung nya
"hehehe, iya mamih, btw si Linda kemana yah" balas ku
"mmmm, nanti malem jam 9 telepon gw yak" balas mamih
"okeh, siap mamih" balas ku
Aku mulai mencoba mencari di sosmed tapi akunnya sudah menghilang.

Jam 10 malam waktu singapore aku menghubungi mamih
"halo" jawab mamih
"halo, mamih apa kabar" balas ku
"baik, gimana Singapore, noh temen loe Zubair jadi tukang bor minyak, item banget sekarang" balas mamih sambil tertawa
"Linda kemana yah ?" tanya ku
"hmmm" mamih menghela napas
"ga lama abis elo ke bali, dia kerumah gw, marah banget elo ninggalin dia, gw juga bingung, karna ga tau kalian dah jadian, asal elo tau aja, Linda suka ama elo dari kita masih SMA" ucap mamih
jawaban mamih membuat ku tersentak
"kira kira setahun dari elo pergi bapaknya rugi gede, habis habisan kena tipu, sampai rumahnya disamperin debt collector" sambung mamih
"waduh, ko bisa" balas ku khawatir
"orang tua Linda jual rumah, mobil dan barang lainnya buat nutup utang" sambung mamih
"ya ampun, ko sampai segitunya" balas ku
"iya, Linda pindah sama keluarganya, bokapnya jadi sakit sakitan gara gara itu, gw ga tau dia pindah kemana, sekitar 2 tahun lalu dia ngabarin kalau bokapnya meninggal" ucap mamih
"Innalillahi" balas ku spontan
"dia minta kejadian ini jangan di ceritain ke siapa siapa, terutama ke elo, dia berubah total, udah kerja, tapi ga mau ngasih tau dimana, jadi lebih kalem dan beda sama dulu" ucap mamih
"btw elo jadian ama Linda ko diem diem aja" sambung mamih
"gw ama Linda ga jadian mamih, beda server, gw kerja bantuin bokapnya, dia emang sering curhat ama gw dan ngajak gw kemana mana" sambung ku
"ow, dia baper parah kalau gitu" balas mamih
"sini bagi nomornya Linda" ucap ku
"yee, kalau masih aktif ya, dia suka gonta ganti nomor, tar gw kirimin nomornya" balas mamih
"sip, kirim ya mih, makasih banget yah" ucap ku
"iye, ya udah yah tar gw kirim, byee" balas mamih
"ok, byee mamih" balas ku sambil menutup telepon
Shock, sedih dan bingung itu lah yang aku rasakan, perasaan campur aduk mendengar cerita dari mamih.
Kulihat ada pesan dari mamih berisi nomor Linda dan langsung ku hubungi
"halo" suara Linda membuat hati ku begetar
"halo lin, ini gw Yusak, apa kabar" jawab ku
"baik" jawab Linda datar
"lin, maafin gw yah" kalimat yang tiba tiba keluar dari mulut ku.
"..........., elo egois, waktu susah elo ketempat gw saat seneng elo pergi gitu aja, elo jahat" ucap linda emosi dan menutup telepon
aku mencoba menghubungi kembali, tapi tidak tersambung, perasaan campur aduk merusak liburan ku, sial kenapa kayak gini, gerutu ku.

Esok harinya aku mulai memikirkan kesempatan kembali ke Indonesia, dan bayangan Linda menguasai hati ku, tapi yang penting aku bisa ketemu orang tua ku, pikir ku coba mengalihkan perasaan ku.
Setelah serangkaian assesment yang berat, aku lolos karna keberuntungan plus faktor asli Indonesia, dan dipercaya sebagai GM untuk mengelola cabang di Yogyakarta. Sekembalinya ke Indonesia aku meminta orang tua ku untuk pensiun dan tinggal bersama ku di Yogayakarta. Kuhabiskan waktu luangku untuk Linda, mimpi dan hayal ku terbangun seiring usaha ku mencarinya.
"Kalau kamu mau bermimpi kamu harus siap terbangun" pesan bapak ku yang khawatir melihat ku, karna sudah lebih dari 1 tahun aku mencarinya. Akhirnya aku merelakan Linda pergi, ku hancurkan mimpi dan hayal ku yang meninggalkan rasa sakit di hati ku.

Email dari kantor pusat memintaku untuk dinas ke Makasar selama selama 6 bulan, membantu opening cabang baru, yes !, jalan jalan sambil refreshing pikir ku.
Tapi ternyata persiapan opening hotel baru sangat menyita waktu, hingga tidak sempat melihat lihat kota Makasar.
"permisi pak" ucap Dewi di depan pintu ruangan ku
"kenapa, dew" balas ku
"pak, sudah makan atau belum sudah hampir jam 3" ucap Dewi mengingatkan
"sudah makan roti, sebenarnya pengen makan sushi tapi sore aja sekalian" ucap ku
"saya minta Ajis belikan ya pak" ucap Dewi
"ga usah, saya beli sendiri aja, kamu ikut sama Ajis jemput Mr Kevin di airport, jam 4 sore dia landing" ucap ku
"baik pak" balas Dewi
"Pak Andri kemana yah ?" tanya ku
"Pak andri masih meeting dengan agency" ucap Dewi
"ohh, ya udah" ucap ku
Dewi adalah staff baru yang diminta untuk membantu ku, dan Pak Andri adalah GM baru yang nantinya akan mengelola cabang Makasar.
kesempatan liat liat tempat sekitar pikir ku, dah hampir 1 bulan terkurung di hotel untuk persiapan grand opening.

Sore hari setelah selesai pekerjaan, aku berganti baju dan berjalan kaki menuju tempat sushi dan dimsum, lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat ku bekerja, berada di pekarangan rumah pinggir jalan, ditata sedemikian rupa, dengan hiasan lampu serta bangku dan meja kayu yang apik, sederhana tapi terlihat sangat berkelas, pasti pemiliknya memiliki selera yang bagus pikir ku.
Akupun melangkah masuk, menuju counter pemesanan.
"pesan apa kak" sambut seorang wanita yang bekerja di situ
"sushi paket 3 satu dan dimsum paket 2 satu, minumnya es jeruk" ucap ku dan memberikan sejumlah uang
"diantar ke meja ya kak" ucap wanita tersebut dan memberikan uang kembalian
"terimakasih" balas ku, sambil memperhatikannya, seorang wanita dengan penampilan biasa saja tapi sangat menarik dan cantik, bunga makasar pikir ku. Aku pun duduk menghadap arah counter, dan terus memperhatikan gerak geriknya, sial yang antar makanan orang lain dalam hati.
Selama beberapa hari aku selalu berusaha mencari waktu mengunjungi kedai tersebut, untuk bertemu dengannya. Sampai suatu hari saat aku datang dia terlihat sedang berjalan keluar kedai.
Aku pun bergegas menemuinya
"Hai, mau kemana" sapa ku
"ehh, hai kak mau pulang" jawab nya
"saya antar yah" ucap ku
"jangan kak" balas nya
"dah ada yang nunggu yah" jawab ku
"enggak bukan itu, ga enak" ucap nya polos
"ngopi sebentar di sana yuk" ucap ku menunjuk kedai kopi di seberang jalan
"mmm, gimana ya kak" ucapnya bimbang
"yuk" ajak ku kembali sambil tersenyum
Akhirnya dia setuju dan kami menuju kedai kopi di sebrang jalan.
"Saya Yusak" ucap ku sambil tersenyum
"Saya Hana" balasnya nya tertunduk malu.
Sore itu kita habiskan mengenal satu sama lain, Hana gadis polos yang sederhana, tapi berada di dekatnya membuat ku tenang dan nyaman.

Esok harinya presdir kami Mr Kevin memanggil ku dan Andri. Mr Kevin memberitahukan kalau 2 hari lalu atasan kami Mr Joe mengajukan surat resign dan BOD meminta ku mulai hari ini menggantikan posisinya untuk sementara waktu, Cecile sekertaris Mr Joe sudah landing di Makasar menuju ke sini untuk membantu proses serah terima, dia juga akan menjadi sekertaris ku.
Setelah meeting yang singkat, aku dan Andri keluar ruangan Mr Kevin
"selamat ya Pak Yusak" ucap Andri, "announcement nya dah keluar" sambungnya sambil menunjukan email dari kantor
"terimakasih pak" balas ku sambil tersenyum
"hari ini jadi meeting dengan agency untuk persiapan opening ?" sambung ku
"Jadi Pak" ucap Andri
Kami pun bergegas ke ruang meeting.

Linda !, mataku terpaku dan hati ku berdebar kencang
"Halo, maaf saya terlambat" ucap Andri
"Halo Pak Andri" jawab semua orang yang berada di ruang meeting
"Perkenalkan ini Pak Yusak country manager kami" ucap Andri
"Halo" ucap ku, sambil terus menatap Linda yang tertunduk, terlihat seperti kebingungan, dan aku juga berusaha menenangkan hati ku.

Yusak !, Linda pun kalut, bingung, senang, kangen, marah semuanya campur aduk, pikiran Linda melayang, mengingat masa lalu.
"Lin, ayo present" bisik Helga
Linda menarik napas melepaskan beban, aku harus bisa pikir nya sambil berdiri dan memulai presentasi, selama presentasi Linda mencoba untuk tidak melihat ku, karna ingin memeluk dan menumpahkan semua isi hatinya.
Setelah meeting berakhir Helga memberikan kartu namanya kepada ku dan meminta Linda juga memberikan kartu namanya.
Berdiri dekat dengan ku membuat Linda sesak menahan air mata yang hampir tumpah.
"maaf saya permisi sebentar" ucap Linda begegas pergi

Aku hanya bisa terpaku
"Pak Yusak" suara seorang wanita memanggil ku
"oh, hi Cecile" sapa ku
"hi pak Andri" sapa Cecile
"hi Cecile" sambut Andri
"Pak Yusak, maaf ada dokumen dari Mr Joe" ujar Cecile
"ok, yuk keruangan saya" ucap ku berusaha mengalihkan pikiran ku
"saya permisi dulu yah" sambung ku kapada yang lain.

Linda bergegas keluar hotel, mencari smoking area.
"Linda" panggil Helga
"maaf ya mba, gw ga kuat" ucap Linda
"gw ngerti ko" ucap Helga ikut membakar rokok
"Project ini harus goal, elo harus kuat, ingat nyokap loe, dan Yusak yang ambil keputusan" sambung Helga yang masih ada ikatan saudara dan mengetahui cerita masa lalu Linda
"gw coba hubungi Yusak" ucap Linda,
Aku harus kuat demi mama pikirnya
"mba gw ijin nengok mama" ucap Linda
"ok, salam dari gw yah" balas Helga

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Linda meminta nomor ku ke Mamih
"Hi Yusak, ini gw Linda" DM Linda kepada ku
Sesampainya dirumah sakit Linda menuju ruang perawatan tempat mama nya berbaring, Linda tersenyum dan bercerita kalau tadi dia ketemu dengan ku. Mamanya menanyakan kabar ku dan Linda bercerita sambil menyuapi mamanya.
"kamu dah siap kehilangan dia lagi" ucap mama, membuat Linda tertunduk
"aku ga siap mah, aku bingung" ucap Linda lirih dan memeluk mamanya

Disaat yang sama Hana terlihat seperti menunggu seseorang.
"Hati hati han, kamu baru kenal" ucap Dinda teman kerja Hana
"Iya" balas Hana
"maaf ya han, aku tau dia baik, tapi terlalu baik" ucap Dinda
"Iya dia terlalu baik" balas Hana sambil menatap jauh keluar.

Aku yang masih sibuk berdiskusi dan melihat dokumen Mr Joe dengan Cecile tak sadar kalau ada pesan dari Linda
"sambil makan yuk" kata ku sambil melihat jam
"iya pak" jawab Cecile tersenyum menatap ku dengan matanya yang biru dan teduh, wanita blasteran Jerman sunda, berparas cantik dan pintar.
Kami berjalan menuju restaurant hotel, sambil berdiskusi.
"Cecile, setelah ini bikin undangan meeting yah, saya mau concall dengan semua GM regional" ucap ku
"jam berapa pak" balas Cecile
"jam 10 pagi, dan jam 8 saya mau ketemu Mr Kevin, kamu koordinasi sama Dewi, biar di urus kamar kamu" ucap ku
"baik pak, terimakasih" balas Cecile

Selepas kerja, aku berjalan ketempat Hana dan melihat ada pesan dari Linda, beri aku waktu ucap ku dalam hati dan tidak membuka pesan darinya.
Dari depan kedai aku melambai ke Hana
dan dia menyambutku dengan muka berseri, membuat ku sangat tenang.
"kita kerumah ku aja ya kak" ucap Hana
"Yuk" balas ku sambil tersenyum, melihat wajah Hana

Bersambung
pangerankodo353Avatar border
seojoonAvatar border
rsmembumiAvatar border
rsmembumi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan