extreme78Avatar border
TS
extreme78
Tiga Kata Kunci Anies Baswedan Hadapi Banjir
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara mengenai antisipasi serta penanganan banjir di Ibu Kota. Menurutnya, ada tiga kata kunci utama menghadapi bencana banjir.
Anies awalnya menjelaskan di musim penghujan kali ini, ada tiga front yang perlu diantisipasi. Tiga front itu meliputi peningkatan permukaan air laut di kawasan pesisir, hujan lebat di dalam kota Jakarta serta hujan lebat di kawasan pegunungan yang dilewati aliran 13 sungai.

"Kita akan menghadapi 3 front ini bila volume air yang masuk ke Jakarta melampaui kapasitas sungai kita maka terjadi luberan ke kanan kiri sungai," kata Anies usai menghadiri apel kesiapsiagaan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menghadapi bencana La Nina di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).

Anies kemudian menyinggung soal kapasitas sungai di Jakarta dalam menampung air terbatas yakni hanya sebesar 2.300 meter kubik/detik. Khusus untuk sungai Ciliwung hanya bisa menampug air 600 meter kubik/detik.

"Jadi ketika volume dan debit air yang datang dari pegunungan pernah mencapai 3.300 (meter kubik/detik) artinya jauh lebih tinggi daripada kemampuan daya tampung sungai kita. Maka kanan kiri sungai akan mengalami genangan," jelasnya.

Untuk itulah, Anies mengimbau agar jajarannya siap siaga dalam menghadapi bencana banjir. Dia menekankan ada tiga kata kunci utama dalam penangan banjir, yakni siaga, siap dan antisiapsi.

"Untuk menjalankan itu semua ada tiga kata kunci untuk dipegang dan dilaksanakan. Pertama siaga, hari ini kita sedang menunjukkan kesiagaan, kita menyatakan siaga, kita menyatakan siap, kita menyatakan antisipasi," terangnya.

Anies meminta agar fase siaga tak hanya sekedar menunggu, melainkan mereview atas tindakan penanganan yang sebelumnya dilakukan.

"Apa yang berhasil, apa yang kurang berhasil,maka siapkan sekarang," ucapnya.

Anies menuturkan, sekitar dua tahun lalu terjadi kebakaran di lantai 2 rumah warga saat ada banjir setinggi 80 cm. Peristiwa ini memakan korban suami istri yang meninggal di lantai dua rumah.

Anies berujar, saat itu tak ada kesiapsiagaan warga dalam menghadapi banjir sehingga peristiwa naas ini terjadi. Kondisi inilah yang diminta Anies untuk dijadikan pelajaran agar tak terulang lagi.

"Di bawah penuh air diatas terjadi kebakaran suami istri meninggal di lantai dua di tempat yang penuh air.
Ini kejadian nyata apa pelajaran penting dari sana tidak ada tangga di tempat situ, orang nggak bisa turun, tidak ada kesiapan ember, tidak ada kesiapan warga untuk mengantisipasi situasi seperti ini banjir tidak pernah melihat waktu dan lokasi.
Siapkan hal-hal kecil, karena itu saya minta kepada semuanya review atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, siapkan itu sekarang fase siaga itu fase mengindentifikasi semua langkah yang harus dilakukan, ini lah fase siaga sesungguhnya," ucapnya.


https://news.detik.com/berita/d-5811...from=wpm_nhl_7

3 kata kunci...emoticon-Cool

1.TOA

2.ALAT UKUR HUJAN

3.BUKU PANDUAN BANJIR

Dah klo kalian mengayomi dan mengikuti 3 hal tersebut yakinlah kalian tidak akan tergenang lagi.emoticon-Cool

Karena anda telah berada di tempat pengungsian.emoticon-Leh Uga

Mendengar toa berbunyi kemudian alat curah hujan menunjukan hujan deras sekali, pergilah mengungsi, lalu luangkan waktu anda tuk membaca panduan banjir di tempat pengungsianemoticon-Leh Uga
Proloque
newcodern
joeco123
joeco123 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
2.4K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan