- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Pertemuan Uni Eropa dengan Taiwan Bikin China 'Panas'


TS
User telah dihapus
Pertemuan Uni Eropa dengan Taiwan Bikin China 'Panas'
Pertemuan Uni Eropa dengan Taiwan Bikin China 'Panas'
Muhamad Gilang Priyatna 6 November 2021, 08:20 WIB
PIKIRAN RAKYAT - China memperingatkan Uni Eropa untuk tidak memberi 'sinyal yang salah' kepada dunia mengenai sikapnya terhadap Taiwan.
Selain itu, China melalui Kementerian Luar Negeri meminta Eropa untuk 'memperbaiki kesalahan' setelah perwakilan parlemen Uni Eropa bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen.
Beijing juga mendesak Uni Eropa untuk memperbaiki 'kesalahan' dengan mengirim 'sinyal yang salah' kepada pasukan Taiwan yang dinilai China sebagai kelompok separatis.
Baca Juga: China Siap Sanksi Tegas para Pendukung Kemerdekaan Taiwan dengan Dipidana Seumur Hidup
Pernyataan China ini merupakan respons dari pertemuan delegasi Uni Eropa yang berniat untuk bekerja sama dengan Taiwan.
Raphael Gkucksmann, ketua perwakilan Prancis dari komite Uni Eropa memaparkan dukungannya untuk membela kebebasan Taiwan.
"Kami datang ke sini dengan pesan yang sangat sederhana dan sangat jelas. Anda (Taiwan) tidak sendiri," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Independent.
"Eropa berdiri bersama Anda, oleh Anda, dalam membela kebebasan dan membela supermasi hukum dan martabat manusia," ujarnya lagi menambahkan.
Baca Juga :
Wartawan China Dipenjara 4 Tahun Usai Laporkan Awal Munculnya Covid-19, Kondisinya Semakin Kurus
Sebelumnya, 13 anggota parlemen dari komite Uni Eropa melakukan kunjungan ke Taiwan selama tiga hari.
Taiwan merupakan pulau demokrasi yang memiliki pemerintahannya sendiri hingga akhirnya mendeklarasikan kemerdekaan dari China.
Sedangkan Beijing bersikukuh mengklaim Taiwan sebagai bagian dari provinsi di China, dan berkomitmen untuk reunifikasi.
Bahkan Presiden China, Xi Jinping menyatakan akan mengambil kembali Taiwan, bahkan dengan cara paksa sekalipun.
Presiden Tsai kemudian merespons dengan meminta bantuan keamanan dunia guna melawan upaya infiltrasi dari China.
"Kami berharap dapat membangun aliansi demokratis melawan disinformasi," kata Tsai.***
Editor: Rahmi Nurfajriani
Sumber: Independent
©2021 Pikiran Rakyat Media Network
Link : https://www.pikiran-rakyat.com/inter...tHc3d2VmRnaw..
Catatan :
Uni Eropa ini adalah negara negara penjajah bule kulit putih yang kerjasama bareng Taiwan untuk membentuk Taiwan merdeka, lepas dari China dan membuat China panas..
ini daftar negara uni Eropa
Prancis - menjajah negara negara Afrika
Jerman - Negara asal komunis yang bikin hidup Jack Ma menderita
Belanda - menjajah Indonesia, Taiwan, Afrika Selatan, Amerika
Spanyol -> menjajah Amerika, Indonesia, Asia Tenggara, Ikut menggenosida suku Indian
Kalau engga ada Jerman, engga ada komunis, gak ada kemakmuran bersama di China dan orang terkaya se Asia sudah pasti dari China...intinya karena orang bule kulit putih..
"Bule kulit putih penjajah genosida Indian membantu Taiwan lepas dari China...."
Begitu lah kata "seseorang"
Muhamad Gilang Priyatna 6 November 2021, 08:20 WIB
PIKIRAN RAKYAT - China memperingatkan Uni Eropa untuk tidak memberi 'sinyal yang salah' kepada dunia mengenai sikapnya terhadap Taiwan.
Selain itu, China melalui Kementerian Luar Negeri meminta Eropa untuk 'memperbaiki kesalahan' setelah perwakilan parlemen Uni Eropa bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen.
Beijing juga mendesak Uni Eropa untuk memperbaiki 'kesalahan' dengan mengirim 'sinyal yang salah' kepada pasukan Taiwan yang dinilai China sebagai kelompok separatis.
Baca Juga: China Siap Sanksi Tegas para Pendukung Kemerdekaan Taiwan dengan Dipidana Seumur Hidup
Pernyataan China ini merupakan respons dari pertemuan delegasi Uni Eropa yang berniat untuk bekerja sama dengan Taiwan.
Raphael Gkucksmann, ketua perwakilan Prancis dari komite Uni Eropa memaparkan dukungannya untuk membela kebebasan Taiwan.
"Kami datang ke sini dengan pesan yang sangat sederhana dan sangat jelas. Anda (Taiwan) tidak sendiri," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Independent.
"Eropa berdiri bersama Anda, oleh Anda, dalam membela kebebasan dan membela supermasi hukum dan martabat manusia," ujarnya lagi menambahkan.
Baca Juga :
Wartawan China Dipenjara 4 Tahun Usai Laporkan Awal Munculnya Covid-19, Kondisinya Semakin Kurus
Sebelumnya, 13 anggota parlemen dari komite Uni Eropa melakukan kunjungan ke Taiwan selama tiga hari.
Taiwan merupakan pulau demokrasi yang memiliki pemerintahannya sendiri hingga akhirnya mendeklarasikan kemerdekaan dari China.
Sedangkan Beijing bersikukuh mengklaim Taiwan sebagai bagian dari provinsi di China, dan berkomitmen untuk reunifikasi.
Bahkan Presiden China, Xi Jinping menyatakan akan mengambil kembali Taiwan, bahkan dengan cara paksa sekalipun.
Presiden Tsai kemudian merespons dengan meminta bantuan keamanan dunia guna melawan upaya infiltrasi dari China.
"Kami berharap dapat membangun aliansi demokratis melawan disinformasi," kata Tsai.***
Editor: Rahmi Nurfajriani
Sumber: Independent
©2021 Pikiran Rakyat Media Network
Link : https://www.pikiran-rakyat.com/inter...tHc3d2VmRnaw..
Catatan :
Uni Eropa ini adalah negara negara penjajah bule kulit putih yang kerjasama bareng Taiwan untuk membentuk Taiwan merdeka, lepas dari China dan membuat China panas..


Prancis - menjajah negara negara Afrika
Jerman - Negara asal komunis yang bikin hidup Jack Ma menderita
Belanda - menjajah Indonesia, Taiwan, Afrika Selatan, Amerika
Spanyol -> menjajah Amerika, Indonesia, Asia Tenggara, Ikut menggenosida suku Indian
Kalau engga ada Jerman, engga ada komunis, gak ada kemakmuran bersama di China dan orang terkaya se Asia sudah pasti dari China...intinya karena orang bule kulit putih..

"Bule kulit putih penjajah genosida Indian membantu Taiwan lepas dari China...."
Begitu lah kata "seseorang"
Diubah oleh User telah dihapus 11-11-2021 08:11


reita96 memberi reputasi
1
600
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan