- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Politikus PKS: Jenderal Andika Perkasa “Didikan” Amerika Serikat, Jokowi


TS
angkat.tangan77
Politikus PKS: Jenderal Andika Perkasa “Didikan” Amerika Serikat, Jokowi

Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat langkah cerdik dengan mengusulkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI. Sebab, sang jenderal merupakan “didikan” Amerika Serikat (AS). Menurut Abdul Kharis, “didikan” AS tersebut menjadi krusial ketika bicara soal konflik di Laut Natuna Utara yang menjadi salah satu sengketa dengan Tiongkok terkait klaim wilayah Laut China Selatan.
“Tidak bisa dipungkiri yang bermain di Laut Natuna Utara adalah selama ini Tiongkok cukup kuat. Waktu itu Amerika masih relatif diam. Kemudian, Amerika membuat poros Aukus. Kemudian, saya kira ini langkah cerdik Pak Jokowi untuk memberikan keseimbangan, kekuatan, keseimbangan pengaruh di laut Natuna Utara. Saya membacanya seperti itu,” kata Kharis dalam diskusi Empat Pilar MPR bertema “Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI” di Jakarta, Senin (8/11/2021).
“Karena suka tidak suka, kita harus mengakui bahwa memang Jenderal Andika adalah ‘didikan’ di Amerika, paling tidak dia sangat dekat dengan Amerika. Bukan berarti juga bermusuhan dengan Tiongkok. Ya, tetap semua bersahabat. Cuma bahwa intensi Jenderal Andika lebih dekat ke Amerika, sulit untuk dibantah,” ucap Kharis.
Hal ini artinya Jokowi mengarahkan keseimbangan kekuatan melawan Tiongkok di konflik perbatasan laut. Kekuatan AS adalah penyeimbang yang baik melawan Tiongkok. Artinya, Indonesia terbukti ingin menjaga kedaulatan yang sama.
“Kalau menjaga jarak itu kan tidak kerja sama jaga jarak itu, saya lebih suka menggunakan istilah Indonesia ingin menjaga kedekatan yang sama terhadap dua poros kekuatan yang sedang bermain atau yang sedang sama-sama adu pengaruh di Laut Natuna Utara, saya memandangnya seperti itu,” tutur politikus PKS ini.
“Nah, kira-kira Jenderal Andika mampu apa enggak? Dengan kemampuan diplomasi militer yang sangat kuat, dengan performa yang sangat bagus, saya yakin Jenderal Andika mampu memerankan ini dengan baik,” kata Kharis.
Kemampuan diplomasi yang sama akan berguna juga diterapkan oleh Jenderal Andika menyangkut masalah di Papua. Kepada Komisi I, kata Abdul, Andika sudah menyatakan akan mengedepankan diplomasi militer atau pendekatan yang humanis. Sebab, di markas koordinasi militer dunia, banyak diisi oleh orang Papua Nugini, sehingga informasi bersifat sebelah saja, cenderung memojokkan posisi Indonesia. Dengan diplomasi, Andika bisa mengerahkan personel TNI untuk lebih banyak berbicara di forum diplomasi internasional demikian.
“Jadi bukan kemudian bagaimana mengerahkan tentara (ke Papua) agar persepsinya berubah justru bahkan sebaliknya. Kalau itu yang dilakukan, makin jelas dan makin terbukti bahwa Indonesia memang melakukan hal yang mereka persepsikan. Nah, kemarin secara meyakinkan Jenderal Andika menyatakan saya akan melakukan diplomasi militer,” ujar Kharis.
“Saya sih menaruh harapan besar terhadap terpilihnya Jenderal Andika untuk kemajuan permasalahan-permasalahan di Papua, kemudian di Pasifik dan dan lain sebagainya,” demikian Andika.
Sumber: BeritaSatu.com
https://www.beritasatu.com/amp/polit...-jokowi-cerdik




muhamad.hanif.2 dan b.omat memberi reputasi
2
2.6K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan