- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tukang Bangunan Dianiaya Sejumlah OKP, Kuasa Hukum: Laporan Kami Ditolak


TS
matt.gaper
Tukang Bangunan Dianiaya Sejumlah OKP, Kuasa Hukum: Laporan Kami Ditolak
MEDAN - Proses pembangunan pagar di Jalan Platina 4, Kecamatan Medan Deli, pada Senin (1/11/2021) kemarin berujung ricuh.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Medan, aksi penyerangan tersebut diduga lantaran oknum OKP yang mengatasnamakan warga menolak proses pembangunan pagar di sebuah bidang tanah.
Menurut kuasa hukum korban, EFIN Naibaho mengatakan protes pembangunan ini bukan kali pertama ini terjadi.
"Ini bukan kali pertama, namun yang teranyar terjadi kemarin. Di mana para pekerja proyek yang tahunya hanya mencari nafkah diserang oleh sejumlah oknum OKP yang mengatasnamakan warga," ujarnya, Selasa (2/11/2021).
Lanjutnya, akibat penyerangan itu, sebanyak 5 tukang bangunannya mengalami luka di bagian kepala dan beberapa tukang lainnya mengalami luka di badan dan kaki akibat hujan batu.
"Pascakejadian tukang kami mengalami bocor di kepala. Sementara mereka hanya pekerja mencari makan. Kami bekerja berdasarkan surat IMB yang dikeluarkan Pemkot Medan. Karena dasar itu lah kami bekerja sesuai permintaan dari pemilik tanah. Namun saat proses mau dikerjakan malah kami diserang," jelasnya.
Efin mengatakan dirinya bekerja sesuai dengan permintaan pemilik tanah. Soal status tanah itu sudah bersertifikat.
"Dan kalau memang administrasinya menyalah seharusnya bukan kami yang pekerjaan diserang. Silahkan gugat dan ini bukan di ranah kami. Karena kami cuma bekerja karena sudah ada IMB nya," ucapnya.
Namun sangat disayangkan, lanjut Efin, ketika dirinya membuat laporan ke kantor Polisi Polsek Medan Labuhan, laporannya malah ditolak karena masalah sengketa tanah.
"Yang kita herankan kenapa ditolak laporan. Kita melapor karena soal penganiayaan. Tukang bangunan kami luka-luka, ini kenapa laporan tidak bisa. Kalau soal tanah kami tidak tahu. Karena yang mau dilaporkan dugaan penganiayaan," jelasnya.
Dalam hal ini, Efin menyebutkan saat kejadian cekcok di lokasi, dirinya sempat dimediasi namun ujung dari penyelesaian tidak ada.
Kami dipanggil. Tapi bukan mediasi yang didapat. Kami datang cuma mendengarkan tiba-tiba sudah diputuskan. Dan tanpa kami memberikan keterangan ini kan lucu," katanya
Sementara itu, pascakejadian para tukang bangunan yang berjumlah puluhan orang terpaksa berhenti dikarenakan adanya cekcok dengan OKP.
"Akhirnya tukang kami terkendala mencari makan. Kenapa pekerja yang menjadi korban," pungkasnya.
Sementara itu, dari video amatir yang dihimpun Tribun Medan, terlihat oknum polisi yang duduk di SPKT Polsek Medan Labuhan mengarahkan pembuatan laporan ke Polres.
"Sesuai arahan pimpinan. Buat LP di Polres saja. Karena menyangkut soal tanah," katanya.
Sementara Efin yang juga selaku penanggungjawab mengatakan bahwa dirinya bukan mempersoalkan permasalahan tanah melainkan laporan tentang penganiayaan.
"Yang mau kami laporkan soal penganiayaan. Berarti gak bisa buat laporan di sini," katanya dalam video tersebut.
https://medan.tribunnews.com/amp/202...n-kami-ditolak
Gimana ini warga nya






petani.syusyu dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan