- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Yahoo Cabut dari China Gara-gara Xi Jinping, Ini Biang Keroknya


TS
User telah dihapus
Yahoo Cabut dari China Gara-gara Xi Jinping, Ini Biang Keroknya
Yahoo Cabut dari China Gara-gara Xi Jinping, Ini Biang Keroknya
detikcom
Yahoo Cabut dari China Gara-gara Xi Jinping, Ini Biang Keroknya
Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 09:15 WIB
Jakarta - Yahoo menutup semua akses layanannya di China. Yahoo menyusul beberapa perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) lainnya yang cabut dari China.
Juru bicara Yahoo mengatakan pihaknya cabut dari China karena hukum yang semakin menantang. Yahoo juga menyebut tekanan dan persyaratan yang sangat ketat di China.
"Yahoo tetap berkomitmen pada hak-hak pengguna kami dan internet yang bebas dan terbuka. Kami berterima kasih kepada pengguna kami atas dukungan mereka," kata juru bicara Yahoo, Rabu (3/11/2021).
Baca juga:
Singles Day di China Dibayangi Aturan Ketat Pemerintah
Akses ke banyak fitur Yahoo di China perlahan-lahan menghilang sejak 2013, seperti misalnya email dan layanan berita. Kemudian pada 2015, Yahoo resmi menutup kantornya di Beijing dan melakukan PHK kepada 300 pekerjanya.
Pemerintah China membuat banyak aturan bagi perusahaan swasta. Presiden China Xi Jinping telah mengatur tindakan keras dengan regulasi yang tegas terhadap industri teknologi, pendidikan, permainan, dan hiburan dalam beberapa bulan terakhir.
Sederet aturan yang diberlakukan pemerintah China juga membuat nilai saham perusahaan-perusahaan terbesar China jeblok. . Rencananya pemerintah China juga memperkuat aturan dan mengatur inovasi teknologi.
Pihak berwenang juga meminta penegakan hukum untuk mengambil tindakan di sektor-sektor yang mencakup kepentingan orang banyak seperti layanan keuangan, pendidikan, dan bimbingan belajar.
Yahoo pernah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, tetapi pengaruhnya berkurang drastis selama dekade terakhir. Beberapa CEO-nya mencoba mengubah perusahaan, tetapi mereka akhirnya gagal mendapatkan kembali pangsa pasarnya.
Perusahaan ini pernah menjadi investor awal raksasa e-commerce China, Alibaba. Beberapa tahun kemudian, Yahoo memberikan US$ 3 miliar kepada pemegang saham setelah menjual kembali setengah saham besarnya di Alibaba US$ 7,1 miliar.
Copyright @ 2021 detikcom, All right reserved
Link :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5794565/yahoo-cabut-dari-china-gara-gara-xi-jinping-ini-biang-keroknya
Microsoft, LinkedIn, Yahoo semua nya out dari China karena tekanan Xi Jinping. Xi Jinping mulai menindak perusahaan teknologi....
Sekedar informasi : China mulai mengalami masa masa semakin otoriter berdasarkan index democrasy dari tahun 2006-2018 sekitar 3, di antara tahun 2020-2021 China memiliki nilai demokrasi 2.26-2.27 (termasuk rejim otoriter) .. berbeda satu angka dengan Korea Utara (1.08)
Nilai ke otoriter an China setara negara negara Afrika dan negara negara Islam. Turki dan Palestina memiliki skor indeks democrasy diantara 3-4 ... Lebih bebas daripada China.
detikcom
Yahoo Cabut dari China Gara-gara Xi Jinping, Ini Biang Keroknya
Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 09:15 WIB
Jakarta - Yahoo menutup semua akses layanannya di China. Yahoo menyusul beberapa perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) lainnya yang cabut dari China.
Juru bicara Yahoo mengatakan pihaknya cabut dari China karena hukum yang semakin menantang. Yahoo juga menyebut tekanan dan persyaratan yang sangat ketat di China.
"Yahoo tetap berkomitmen pada hak-hak pengguna kami dan internet yang bebas dan terbuka. Kami berterima kasih kepada pengguna kami atas dukungan mereka," kata juru bicara Yahoo, Rabu (3/11/2021).
Baca juga:
Singles Day di China Dibayangi Aturan Ketat Pemerintah
Akses ke banyak fitur Yahoo di China perlahan-lahan menghilang sejak 2013, seperti misalnya email dan layanan berita. Kemudian pada 2015, Yahoo resmi menutup kantornya di Beijing dan melakukan PHK kepada 300 pekerjanya.
Pemerintah China membuat banyak aturan bagi perusahaan swasta. Presiden China Xi Jinping telah mengatur tindakan keras dengan regulasi yang tegas terhadap industri teknologi, pendidikan, permainan, dan hiburan dalam beberapa bulan terakhir.
Sederet aturan yang diberlakukan pemerintah China juga membuat nilai saham perusahaan-perusahaan terbesar China jeblok. . Rencananya pemerintah China juga memperkuat aturan dan mengatur inovasi teknologi.
Pihak berwenang juga meminta penegakan hukum untuk mengambil tindakan di sektor-sektor yang mencakup kepentingan orang banyak seperti layanan keuangan, pendidikan, dan bimbingan belajar.
Yahoo pernah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, tetapi pengaruhnya berkurang drastis selama dekade terakhir. Beberapa CEO-nya mencoba mengubah perusahaan, tetapi mereka akhirnya gagal mendapatkan kembali pangsa pasarnya.
Perusahaan ini pernah menjadi investor awal raksasa e-commerce China, Alibaba. Beberapa tahun kemudian, Yahoo memberikan US$ 3 miliar kepada pemegang saham setelah menjual kembali setengah saham besarnya di Alibaba US$ 7,1 miliar.
Copyright @ 2021 detikcom, All right reserved
Link :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5794565/yahoo-cabut-dari-china-gara-gara-xi-jinping-ini-biang-keroknya
Microsoft, LinkedIn, Yahoo semua nya out dari China karena tekanan Xi Jinping. Xi Jinping mulai menindak perusahaan teknologi....
Sekedar informasi : China mulai mengalami masa masa semakin otoriter berdasarkan index democrasy dari tahun 2006-2018 sekitar 3, di antara tahun 2020-2021 China memiliki nilai demokrasi 2.26-2.27 (termasuk rejim otoriter) .. berbeda satu angka dengan Korea Utara (1.08)
Nilai ke otoriter an China setara negara negara Afrika dan negara negara Islam. Turki dan Palestina memiliki skor indeks democrasy diantara 3-4 ... Lebih bebas daripada China.
Diubah oleh User telah dihapus 03-11-2021 11:10
0
781
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan