- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Bisakah Ivermectin Jadi Obat Covid-19 ? Awas, Biasanya Diminum Setahun Sekali
TS
tribunnews.com
Bisakah Ivermectin Jadi Obat Covid-19 ? Awas, Biasanya Diminum Setahun Sekali
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Isu bila Ivermectin ampuh untuk menjadi obat Covid-19 sempat ditertawakan oleh banyak orang.
Pasalnya, Ivermectin sebelumnya lebih dikenal sebagai obat cacingan.
Baca juga: Sempat Kontroversial, Obat Ivermectin Dibagikan Secara Cuma Cuma Oleh Mantan Bupati Sragen
Tapi, di kenyataan, sejumlah pasien bersaksi Ivermectin ampuh untuk obat Covid-19.
Lalu, bisakah Ivermectin jadi obat Covid-19?
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Solo, sekaligus Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan ada yang menggunakan Ivermectin sebagai obat Covid-19.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Paket obat ivermectin beserta vitamin yang dibagikan secara gratis oleh Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono ke masyarakat.
Tapi, ia mengarisbawahi, harus mendapat resep dokter.
Tonang melarang keras masyarakat yang mengonsumsi sendiri tanpa saran dokter.
Tonang mengingatkan, penggunaan Ivermectin sebelumnya hanya boleh dikonsumsi satu kali per 6 bulan atau satu tahun.
"Tidak boleh. Harus tetap dengan resep Dokter. Obat cacing selama ini hanya 1 kali setiap 6 bulan atau 1 tahun. Jadi harus hati-hati," kata Tonang, dihubungi TribunSolo.com, Kamis (15/7/2021).
Tonang mengatakan, saat ini izin edar resmi Ivermectin tercatat sebagai obat cacing atau obat parasit.
Meski demikian, Dokter Tonang mengungkapkan, dokter bisa memberikan resep Ivermectin dengan protokol sesuai uji klinis.
"Asalkan sesuai resep dokter yang mengacu pada petunjuk teknis emergency use authorization (EUA)," ujar Tonang.
Menurut Tonang, Ivermectin dapat diakses melalui uji klinik di 8 rumah sakit yang mengikuti uji klinik, dan di RS lain sesuai dengan petunjuk teknis.
Dia menjelaskan petunjuk teknis ini tentang expanded access, perluasan akses obat uji (seperti Ivermectin saat ini), dengan resep dokter dan dosis sesuai uji klinik.
"Ijin edar tetap obat cacing, tapi karena adanya EUN sehingga ada perluasan sesui uji klinik itu (Expanded access) bisa digunakan," ungkapanya.
Infeksi Cacing
Terpisah, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito membantah bahwa pihaknya telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Ivermectin sebagai obat Covid-19.
Penny mengatakan, saat ini uji klinik Ivermectin sebagai obat Covid-19 masih berjalan di delapan rumah sakit.
"Belum ada EUA untuk Ivermectin, uji klinik baru dimulai," kata Penny saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Penny mengatakan, Ivermectin dapat diakses melalui delapan rumah sakit yang mengikuti uji klinik dan rumah sakit lain sesuai petunjuk teknis.
Ia menegaskan, saat ini Ivermectin dapat diberikan sesuai resep dokter yang mengacu pada petunjuk teknis.
"Ivermectin dapat diakses melalui Uji Klinik di delapan RS yang mengikuti uji klinik, dan di RS lain sesuai dengan Petunjuk Teknis tentang Expanded Access, perluasan akses obat uji (seperti Ivermectin saat ini), dengan resep dokter dan dosis sesuai uji klinik," ujarnya.
Ivermectin pertama kali dikembangkan pada 1970-an dari bakteri dalam sampel tanah yang dikumpulkan dari hutan di sepanjang lapangan golf di Jepang.
Dalam tahun-tahun berikutnya, efektivitas ivermectin dan turunannya dalam mengobati infeksi cacing parasit mengubah kedokteran manusia dan hewan, yang mengarah ke Hadiah Nobel untuk penemunya, William C Campbell dan Satoshi Ömura.
Merangkum dari Gavi, pada manusia, ivermectin saat ini diresepkan dalam bentuk tablet untuk mengobati infeksi cacing gelang tertentu yang menyebabkan penyakit seperti Onchocerciasis atau yang dikenal sebagai river blindness.
Obat ini juga dapat diterapkan sebagai krim untuk mengontrol kondisi kulit yang mengalami inflamasi, seperti rosacea papulopustular.
Namun, ivermectin paling sering digunakan untuk penyakit parasit hewan, terutama infestasi cacing gastrointestinal.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bisakah Ivermectin Jadi Obat Covid-19 ? Awas, Biasanya Hanya Boleh Diminum Setahun Sekali
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Isu bila Ivermectin ampuh untuk menjadi obat Covid-19 sempat ditertawakan oleh banyak orang.
Pasalnya, Ivermectin sebelumnya lebih dikenal sebagai obat cacingan.
Baca juga: Sempat Kontroversial, Obat Ivermectin Dibagikan Secara Cuma Cuma Oleh Mantan Bupati Sragen
Tapi, di kenyataan, sejumlah pasien bersaksi Ivermectin ampuh untuk obat Covid-19.
Lalu, bisakah Ivermectin jadi obat Covid-19?
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Solo, sekaligus Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan ada yang menggunakan Ivermectin sebagai obat Covid-19.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Paket obat ivermectin beserta vitamin yang dibagikan secara gratis oleh Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono ke masyarakat.
Tapi, ia mengarisbawahi, harus mendapat resep dokter.
Tonang melarang keras masyarakat yang mengonsumsi sendiri tanpa saran dokter.
Tonang mengingatkan, penggunaan Ivermectin sebelumnya hanya boleh dikonsumsi satu kali per 6 bulan atau satu tahun.
"Tidak boleh. Harus tetap dengan resep Dokter. Obat cacing selama ini hanya 1 kali setiap 6 bulan atau 1 tahun. Jadi harus hati-hati," kata Tonang, dihubungi TribunSolo.com, Kamis (15/7/2021).
Tonang mengatakan, saat ini izin edar resmi Ivermectin tercatat sebagai obat cacing atau obat parasit.
Meski demikian, Dokter Tonang mengungkapkan, dokter bisa memberikan resep Ivermectin dengan protokol sesuai uji klinis.
"Asalkan sesuai resep dokter yang mengacu pada petunjuk teknis emergency use authorization (EUA)," ujar Tonang.
Menurut Tonang, Ivermectin dapat diakses melalui uji klinik di 8 rumah sakit yang mengikuti uji klinik, dan di RS lain sesuai dengan petunjuk teknis.
Dia menjelaskan petunjuk teknis ini tentang expanded access, perluasan akses obat uji (seperti Ivermectin saat ini), dengan resep dokter dan dosis sesuai uji klinik.
"Ijin edar tetap obat cacing, tapi karena adanya EUN sehingga ada perluasan sesui uji klinik itu (Expanded access) bisa digunakan," ungkapanya.
Infeksi Cacing
Terpisah, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito membantah bahwa pihaknya telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Ivermectin sebagai obat Covid-19.
Penny mengatakan, saat ini uji klinik Ivermectin sebagai obat Covid-19 masih berjalan di delapan rumah sakit.
"Belum ada EUA untuk Ivermectin, uji klinik baru dimulai," kata Penny saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Penny mengatakan, Ivermectin dapat diakses melalui delapan rumah sakit yang mengikuti uji klinik dan rumah sakit lain sesuai petunjuk teknis.
Ia menegaskan, saat ini Ivermectin dapat diberikan sesuai resep dokter yang mengacu pada petunjuk teknis.
"Ivermectin dapat diakses melalui Uji Klinik di delapan RS yang mengikuti uji klinik, dan di RS lain sesuai dengan Petunjuk Teknis tentang Expanded Access, perluasan akses obat uji (seperti Ivermectin saat ini), dengan resep dokter dan dosis sesuai uji klinik," ujarnya.
Ivermectin pertama kali dikembangkan pada 1970-an dari bakteri dalam sampel tanah yang dikumpulkan dari hutan di sepanjang lapangan golf di Jepang.
Dalam tahun-tahun berikutnya, efektivitas ivermectin dan turunannya dalam mengobati infeksi cacing parasit mengubah kedokteran manusia dan hewan, yang mengarah ke Hadiah Nobel untuk penemunya, William C Campbell dan Satoshi Ömura.
Merangkum dari Gavi, pada manusia, ivermectin saat ini diresepkan dalam bentuk tablet untuk mengobati infeksi cacing gelang tertentu yang menyebabkan penyakit seperti Onchocerciasis atau yang dikenal sebagai river blindness.
Obat ini juga dapat diterapkan sebagai krim untuk mengontrol kondisi kulit yang mengalami inflamasi, seperti rosacea papulopustular.
Namun, ivermectin paling sering digunakan untuk penyakit parasit hewan, terutama infestasi cacing gastrointestinal.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bisakah Ivermectin Jadi Obat Covid-19 ? Awas, Biasanya Hanya Boleh Diminum Setahun Sekali
0
367
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan