TRIBUNHEALTH.COM - Kadar glukosa pos prandial pasien diabetes pasca Covid-19 bisa mengalami lonjakan.
Selain itu, hormon pankreas juga bisa menjadi abnormal dalam periode tersebut.
Terkait hal ini Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD angkat bicara.
Dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (30/7/2021), dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD menjelaskan hal ini terkait dengan sitokin yang dikeluarkan tubuh.
"Memang pada infeksi Covid-19 itu tubuh merespon dengan menghasilkan berbagai sitokin," paparnya dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD Paparkan 4 Alasan Penderita Diabetes Lebih Parah ketika Terpapar Covid-19
Baca juga: Apabila Tidak Memiliki Penyakit Serius Lain, Penderita Diabetes Dianjurkan Berpuasa: Kontrol Gula
Diabetes (Pexels.com)
Sitokin merupakan zat-zat yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Perlu diketahui virus corona tak hanya menyerang paru-paru.
Virus ini juga menyerang sel lain di luar paru-paru, tak kecuali pankreas yang bertugas memproduksi insulin.
Karenanya, produksi tersebut bisa terganggu ketika terpapar Covid-19.
"Kerja hormon insulin itu sebenarnya untuk memudahkan glukosa yang kita makan itu... supaya bisa diserap oleh sel untuk jadi energi," dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD menjelaskan.
Kondisi ini pada selanjutnya juga mengganggu penyerapan tersebut.
Baca juga: Dokter: Terdapat Kerusakkan Sel Beta Pankreas Pada Penderita Diabetes, Begini Tahapan Pengobatannya
Baca juga: Pahami Trias Klasik untuk Mengetahui Gejala Terjadinya Diabetes, Dokter: Akan Muncul Bersamaan
Ilustrasi - Penderita diabetes (Pixabay)
Akibatnya gula darah memiliki kecenderungan untuk meningkat setelah makan.
"Karena ada konsep yang namanya resistensi insulin."
"Respon tubuh kita terhadap kerja insulin. Ini terganggu pada Covid-19," tandasnya.
Memang diabetes menjadi satu di antara kondisi yang harus mendapat perhatian khusus ketika mengalami Covid-19.
Pasalnya masalah ini termasuk 5 besar komorbid yang banyak terjadi pada penderita Covid-19.
Padahal gejala Covid-19 pada penderita diabetes bisa lebih parah berkali-kali lipat.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)