- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Sengaja Berikan Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember, Ini Alasan Pelaku
TS
tribunnews.com
Sengaja Berikan Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember, Ini Alasan Pelaku
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pria berinisial AG (43) diamankan polisi karena nekat bagikan wafer isi silet kepada anak-anak.
AG ditangkap oleh tim gabungan Polres Jember dan Polsek Patrang pada Selasa (3/8/2021) di rumahnya.
Dari keterangan sementara yang diterima polisi, AG memang sengaja membagikan wafer tersebut.
Aksinya itu dilakukannya sendirian.
Untuk motif yang dilakukannya, AG mengaku hal itu dilakukannya untuk tolak bala.
Baca Juga: Viral, Pria Tak Dikenal Beri Wafer Berisi Silet hingga Paku kepada Anak-anak di Jember
Baca Juga: Pria Pemberi Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember Tertangkap
"Yang bersangkutan memang sengaja membuat snack untuk menolak bala. Merasa paranoid, sehingga mempersiapkan wafer disisipi benda tajam dikemas kembali," kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Arya Wiguna.
Foto penangkapan AG juga tersebar luas di media sosial pada Selasa malam.
Salah satu akun yang membagikan foto AG tengah dimintai keterangan polisi yakni akun @lambe_turah.
Pria berinisial AG (43) ditangkap polisi pada Selasa (3/8/2021) siang karena sengaja memberikan wafer isi silet kepada anak-anak di Jember.
Dalam unggahannya itu, tertulis motif AG ingin membuat tolak bala dengan membagikan wafer isi silet.
Sontak, postingan itu pun langsung dibanjiri komentar warganet.
Banyak dari warganet yang menyayangkan aksi AG.
Ada juga yang mempertanyakan 'tolak bala' apa yang dimaksudkan oleh AG.
"Tolak balak ? Lah bapak numbalin anak kecil, malah kena balak. Tuhan bisa marah pak….pak… heran kok masih percaya gituan sih pak tp ngorbanin orang lain," tulis seorang warganet.
"Tolak bala buat elo lah buat yg makan kena bala tong," tulis yang lain.
Ada juga yang berkomentar, "Dikira master Limbad kali,"
Viral di media sosial
Sebelumnya, video mengenai adanya silet di dalam sebuah wafer viral.
Dalam video yang beredar, seorang pria nampak mencoba menghancurkan wafer yang hendak dimakan anaknya dengan pensil.
Ia pun mengatakan, dalam wafer tersebut ada benda tajam.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @net2netnews pada Selasa (3/8/2021).
Saat hendak melahap makanan tersebut, anak itu mendapati hal yang janggal dari wafer tersebut.
Dia pun kemudian memecahkan isi wafer tersebut di bagian tengahnya.
Saat wafer itu sudah terurai, hal tak terduga pun terjadi, yakni wafer tersebut berisi benda-benda berbahaya.
Seorang pria tak dikenal tega memberi makanan ringan berupa wafer yang bercampur dengan benda-benda tajam kepada anak-anak. (ist via Suryamalang.com)
Saat Yasin membuka tiga bungkus wafer yang didapat anaknya dari pemberian orang yang tidak dikenal, ia menemukan pecahan silet/cutter dan paku kecil yang berada di dalam wafer tersebut.
Dikatakan Heri Supadmo, bocah tersebut menerima kemasan wafer berwarna oranye dalam keadaan utuh.
"Kemasannya (wafer) masih utuh ketika anak-anak itu menerima," ujar Heri.
"Yang membuka kemasan anak-anak itu," tuturnya.
Heri berujar, ada dua anak yang menerima wafer berisi benda berbahaya tersebut, masing-masing berumur 3 tahun dan 9 tahun.
Anak-anak tersebut mengadu kepada orangtuanya bahwa saat tengah bermain, mereka didatangi seseorang tidak dikenal menyebarkan wafer.
(TribunnewsWiki.com/Rest)
AG ditangkap oleh tim gabungan Polres Jember dan Polsek Patrang pada Selasa (3/8/2021) di rumahnya.
Dari keterangan sementara yang diterima polisi, AG memang sengaja membagikan wafer tersebut.
Aksinya itu dilakukannya sendirian.
Untuk motif yang dilakukannya, AG mengaku hal itu dilakukannya untuk tolak bala.
Baca Juga: Viral, Pria Tak Dikenal Beri Wafer Berisi Silet hingga Paku kepada Anak-anak di Jember
Baca Juga: Pria Pemberi Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember Tertangkap
"Yang bersangkutan memang sengaja membuat snack untuk menolak bala. Merasa paranoid, sehingga mempersiapkan wafer disisipi benda tajam dikemas kembali," kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Arya Wiguna.
Foto penangkapan AG juga tersebar luas di media sosial pada Selasa malam.
Salah satu akun yang membagikan foto AG tengah dimintai keterangan polisi yakni akun @lambe_turah.
Pria berinisial AG (43) ditangkap polisi pada Selasa (3/8/2021) siang karena sengaja memberikan wafer isi silet kepada anak-anak di Jember. Dalam unggahannya itu, tertulis motif AG ingin membuat tolak bala dengan membagikan wafer isi silet.
Sontak, postingan itu pun langsung dibanjiri komentar warganet.
Banyak dari warganet yang menyayangkan aksi AG.
Ada juga yang mempertanyakan 'tolak bala' apa yang dimaksudkan oleh AG.
"Tolak balak ? Lah bapak numbalin anak kecil, malah kena balak. Tuhan bisa marah pak….pak… heran kok masih percaya gituan sih pak tp ngorbanin orang lain," tulis seorang warganet.
"Tolak bala buat elo lah buat yg makan kena bala tong," tulis yang lain.
Ada juga yang berkomentar, "Dikira master Limbad kali,"
Viral di media sosial
Sebelumnya, video mengenai adanya silet di dalam sebuah wafer viral.
Dalam video yang beredar, seorang pria nampak mencoba menghancurkan wafer yang hendak dimakan anaknya dengan pensil.
Ia pun mengatakan, dalam wafer tersebut ada benda tajam.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @net2netnews pada Selasa (3/8/2021).
Saat hendak melahap makanan tersebut, anak itu mendapati hal yang janggal dari wafer tersebut.
Dia pun kemudian memecahkan isi wafer tersebut di bagian tengahnya.
Saat wafer itu sudah terurai, hal tak terduga pun terjadi, yakni wafer tersebut berisi benda-benda berbahaya.
Seorang pria tak dikenal tega memberi makanan ringan berupa wafer yang bercampur dengan benda-benda tajam kepada anak-anak. (ist via Suryamalang.com) Saat Yasin membuka tiga bungkus wafer yang didapat anaknya dari pemberian orang yang tidak dikenal, ia menemukan pecahan silet/cutter dan paku kecil yang berada di dalam wafer tersebut.
Dikatakan Heri Supadmo, bocah tersebut menerima kemasan wafer berwarna oranye dalam keadaan utuh.
"Kemasannya (wafer) masih utuh ketika anak-anak itu menerima," ujar Heri.
"Yang membuka kemasan anak-anak itu," tuturnya.
Heri berujar, ada dua anak yang menerima wafer berisi benda berbahaya tersebut, masing-masing berumur 3 tahun dan 9 tahun.
Anak-anak tersebut mengadu kepada orangtuanya bahwa saat tengah bermain, mereka didatangi seseorang tidak dikenal menyebarkan wafer.
(TribunnewsWiki.com/Rest)
alfidanger dan 4 lainnya memberi reputasi
5
483
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan