Kaskus

News

tribunnews.comAvatar border
TS
tribunnews.com
Warga Bekasi Gagal Vaksin karena Verifikasi KTP, NIKnya Diduga Dipakai Seorang WNA
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengakuan mengejutkan seorang warga Bekasi, viral di media sosial.

Warga Bekasi bernama Wasit Ridwan itu mengaku gagal mendapat vaksin Covid-19 karena masalah administrasi.

Saat datang ke tempat vaksinasi, Wasit tak merasa ada yang mencurigakan.
Ia dicek seperti warga yang lain dan tak ada yang salah.

Namun saat dirinya menyerahkan KTP miliknya, petugas mengatakan bahwa nomor induk kependudukan (NIK) Wasit tak lolos verifikasi.

Pasalnya, NIK tersebut telah digunakan oleh orang lain.

Kejadian tersebut, diakuinya terjadi pada 29 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: 
Viral Bilyet Giro Rp 2 Triliun atas Nama Anak Akidi Tio dari Bank Mandiri, Sumbangan Cair?

Baca Juga: Alasan Belasan TKA China Tak Dapat Vaksin Covid-19 di Rangkasbitung, Jubir Covid: Tak Punya KTP

"Saat itu ada vaksinasi buat warga, saya yang termasuk mendapatkan vaksin," ungkapnya dalam video yang beredar.

Namun tiba-tiba saat proses verifikasi KTP, Wasit dinyatakan tak bisa mendapat Vaksin Covid-19.

"Di situ baru ketahuan bahwa nomor NIK saya sudah ada atau mungkin sudah divaksinasi atas nama Lee In Wong,"

Menurut warga Bekasi itu, NIK-nya dipakai oleh seorang warga negara Asing (WNA).
Video pengakuannya itu akhirnya viral setelah beredar di beberapa media sosial.

Salah satu akun Instagram bernama @manaberita membagikan ulang video pengakuan Wasit pada Rabu (4/8/2021).

Dalam video yang beredar, Wasit menunjukkan bukti bahwa NIK-nya telah dipakai oleh seorang bernama Lee In Wong.

Ia menunjukkan KTP asli miliknya beserta dengan tangkapan layar jadwal vaksinasi milik WNA bernama Lee In Wong.

Dari kertas yang dibawanya, tertulis NIKnya dipakai oleh Lee In Wong dengan tanggal lahir 6 Oktober 1974.

Video yang dibagikan oleh akun @manaberita itu telah ditonton sebanyak 33 ribu kali.

Dari postingan tersebut, ada seorang warganet yang berkomentar mengenai kejadian serupa.

Dirinya mengaku mengalami hal yang sama dengan Wasit Ridwan.

"Suami juga gini kemarin, No KTPnya dipake orang lain, jd cuma dibikin sertifikat manual," tulis @anggiesisw***.

Tak hanya itu, akun dengan nama @andiequival*** pun juga merasakan hal yang sama.

"Data saya juga suda di pakai orang lain min saya sudah mengecek jdi dari pada ribet cuma karena sertifikat vaksin saya milih tutup mulut,"

Wasit kemudian langsung meminta bantuan kepada relawan vaksinasi untuk dilakukan pengecekan di Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi.

"Mendengar hal itu saya pulang dan akhirnya gagal vaksin. Saya minta bantuan ke relawan vaksinasi untuk mengecek ke Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi dan ternyata NIK e-KTP saya atas nama saya sendiri, tapi ini kok bisa dipakai orang lain," ujar dia.

Wasit mengaku selama ini tidak pernah bermasalah dengan administrasi kependudukan baik ketika mengurus jaminan sosial, perbankan hingga persoalan perpajakan.

“Enggak tahu kenapa pas vaksin justru enggak bisa,” ucap dia.

Wasit sempat bertanya kepada petugas, apakah bisa mendapat vaksinasi dengan permasalahan tersebut.

Ia mendapat jawaban bisa ikut vaksinasi, tapi tidak mendapatkan sertifikat vaksin.
Wasit menolak karena juga membutuhkan sertifikat vaksinasi sebagai syarat masuk kerja.

Dirinya pun berharap ada solusi atas apa yang dia alami.
“Semoga ini ada solusinya, biar ini NIK enggak disalahgunain,” ucap dia.

Konfirmasi Disdukcapil

Viralnya masalah Wasit Ridwan yang membuat geger warga akhirnya mendapat tanggapan dari Disdukcapil Kabupaten Bekasi.

Warga Bekasi Gagal Vaksin karena Verifikasi KTP, NIKnya Diduga Dipakai Seorang WNA Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat gagal mengikuti vaksinasi karena nomor induk kependudukan atau NIK KTP Elektronik dipakai orang lain.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Hudaya memastikan bahwa Wasit Ridwan merupakan warga Kabupaten Bekasi.

"Data Wasit Ridwan saya cek di aplikasi itu clear datanya tunggal pemilik KTP Kabupaten Bekasi dan pemilik kartu keluarga Kabupaten Bekasi," ujar Hudaya dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Meski demikian, Hudaya tidak berani memastikan bagaimana NIK Wasit bisa dipakai orang lain untuk vaksinasi.

"Saya tidak tahu bentuk dia bisa divaksin itu menunjukan dokumen apa, saya tidak tahu. Kalau Wasit Ridwan itu kan kelihatan KTP-nya. Kalau yang menggunakan lebih dulu (Lee In Wong), saya ngga tau dia pake dokumen apa," ujar dia.

Hudaya menjelaskan, bisa saja terjadi NIK ganda.

Namun, hal tersebut jarang terjadi setelah diterbitkan e-KTP.

"Kalau NIK double bisa terjadi tapi belum terbit KTP elektronik. Itu namanya NIK ganda, duplikat. Tapi kalau sudah terbit KTP elekronik, tidak mungkin double karena dia terkunci di iris mata dan sidik jari," pungkasnya.

(TribunnewsWiki.com/Rest)


0
360
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan