- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
2 Kabar Baik untuk Penerima Vaksin Sinovac, dr Tirta: 86 Persen Mencegah Kematian
TS
tribunnews.com
2 Kabar Baik untuk Penerima Vaksin Sinovac, dr Tirta: 86 Persen Mencegah Kematian
TRIBUNWOW.COM - Vaksin Sinovac buatan China adalah vaksin Covid-19 yang mayoritas digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Para penerima Vaksin Sinovac menerima dua kali dosis suntikan sebelum sistem imunitas dapat terbentuk.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi memiliki kabar baik bagi mereka yang menggunakan Vaksin Sinovac.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi memiliki kabar baik bagi mereka yang menggunakan Vaksin Sinovac lewat akun Instagram-nya, Kamis (5/8/2021). (Instagram/@dr.tirta)
Baca juga: Beda dengan Sinovac, Vaksin Moderna dan Pfizer Berbasis mRNA, Simak Cara Kerja dan Keunggulannya
Baca juga: Masih Sakit meski Sembuh dari Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Tirta: Wajar
Info tersebut ia sampaikan lewat akun Instagram-nya, @dr.tirta, Rabu (4/8/2021).
Ia menyampaikan, info tersebut berasal dari penelitian di Chili yang mendata para penerima Vaksin Sinovac dua dosis lengkap.
Dampak yang pertama adalah, para penerima itu 87,5 persen mencegah penderita Covid dirawat di RS.
Kemudian kabar baik lainnya adalah mereka yang menerima dua dosis suntikan Vaksin Sinovac, 86,3 persen mencegah kematian.
Dokter Tirta menekankan bahwa vaksin memang bukan obat namun melindungi dari gejala berat.
Berikut caption lengkap yang ditulis dr. Tirta:
"Sumber :
https://www.nejm.org/doi/full/10.105.../NEJMoa2107715
Sumber lain ada di ig : @adamprabata , dan @dr.fajriaddai dan prof @ba.tejo
Good news untuk Indonesia yg dominan memakai sinovac
Penelitian dilakukan di 10.2 juta orng di chilli
Vaksin tidak mencegah penularan, vaksin melindungi kita dari gejala berat jika tertular
Vaksin juga bukan obat
Vaksin yg bagus, adalah vaksin yg tersedia. Apapun merknya
— semakin banyak sample yg dilibatkan, semakin bisa menggambarkan kondisi di sana, dan membuat jurnal penelitian bisa jadi sumber referensi ilmiah —"

dr Tirta Kupas Efek Obat Azitromycin
Sebelumnya diberitakan, Obat antibiotik bernama Azitromisin atau Azithromycin sempat marak dicari oleh masyarakat karena dipercaya dapat menyembuhkan Covid-19.
Informasi terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) hingga para dokter tidak menyarankan pasien Covid-19 mengonsumsi Azitromisin karena ada risiko efek samping.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi termasuk orang yang melarang pasien Covid-19 mengonsumsi Azitromisin.
Lewat kanal YouTube Tirta PengPengPeng, Selasa (3/8/2021), dr. Tirta menjelaskan apa sebenarnya efek yang ditimbulkan oleh Azitromisin.
"Akibatnya apa? Bukan mematikan," kata dia.
Dokter Tirta kemudian membantah bahwa mengonsumsi Azitromisin dapat menimbulkan efek interaksi obat.
"Tolong buat kalian yang antek-antek konspirasi yang sotoy, gua kuliah itu enam tahun bosku buat mempelajari kayak ginian, enggak usah sotoy lah," sindir dr. Tirta.
Ia lalu menjelaskan bahwa Azitromisin adalah antibiotik untuk melawan bakteri bukan virus.
Sedangkan Covid-19 disebabkan oleh Virus Corona.
"Saya dari awal pasien saya Covid, dari tahun lalu, tidak pernah satupun saya rekomendasikan antibiotik," kata dr. Tirta.
Dokter Tirta memaparkan, apabila obat antibiotik tidak dihabiskan maka bakteri di dalam tubuh bisa beradaptasi menjadi semakin kuat dan membahayakan kesehatan.
"Terjadi resisten," ujar dr. Tirta.
"Lu bayangin kalau bakteri ini selamat dari semua golongan obat antibiotik, akhirnya bakteri ini enggak bisa dilawan," kata dia.
Dokter Tirta lalu mencontohkan pengobatan TBC selama enam bulan yang mana obat-obatnya harus dikonsumsi hingga habis.
"Pemberian antibiotik untuk orang yang sakit demam karena virus, itu akan mengakibatkan bakteri yang enggak tahu apa-apa malah jadi hapal (kebal -red)," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)
Berita lain terkait dr. Tirta
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Baca juga:
Benarkah Pasien Covid-19 akan Meninggal jika Dibawa ke RS? Ini Jawaban dr Tirta
Bantu Lawan Peradangan saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 9 Herbal yang Memiliki Sifat Antiinflamasi
Para penerima Vaksin Sinovac menerima dua kali dosis suntikan sebelum sistem imunitas dapat terbentuk.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi memiliki kabar baik bagi mereka yang menggunakan Vaksin Sinovac.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi memiliki kabar baik bagi mereka yang menggunakan Vaksin Sinovac lewat akun Instagram-nya, Kamis (5/8/2021). (Instagram/@dr.tirta)Baca juga: Beda dengan Sinovac, Vaksin Moderna dan Pfizer Berbasis mRNA, Simak Cara Kerja dan Keunggulannya
Baca juga: Masih Sakit meski Sembuh dari Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Tirta: Wajar
Info tersebut ia sampaikan lewat akun Instagram-nya, @dr.tirta, Rabu (4/8/2021).
Ia menyampaikan, info tersebut berasal dari penelitian di Chili yang mendata para penerima Vaksin Sinovac dua dosis lengkap.
Dampak yang pertama adalah, para penerima itu 87,5 persen mencegah penderita Covid dirawat di RS.
Kemudian kabar baik lainnya adalah mereka yang menerima dua dosis suntikan Vaksin Sinovac, 86,3 persen mencegah kematian.
Dokter Tirta menekankan bahwa vaksin memang bukan obat namun melindungi dari gejala berat.
Berikut caption lengkap yang ditulis dr. Tirta:
"Sumber :
https://www.nejm.org/doi/full/10.105.../NEJMoa2107715
Sumber lain ada di ig : @adamprabata , dan @dr.fajriaddai dan prof @ba.tejo
Good news untuk Indonesia yg dominan memakai sinovac
Penelitian dilakukan di 10.2 juta orng di chilli
Vaksin tidak mencegah penularan, vaksin melindungi kita dari gejala berat jika tertular
Vaksin juga bukan obat
Vaksin yg bagus, adalah vaksin yg tersedia. Apapun merknya
— semakin banyak sample yg dilibatkan, semakin bisa menggambarkan kondisi di sana, dan membuat jurnal penelitian bisa jadi sumber referensi ilmiah —"

dr Tirta Kupas Efek Obat Azitromycin
Sebelumnya diberitakan, Obat antibiotik bernama Azitromisin atau Azithromycin sempat marak dicari oleh masyarakat karena dipercaya dapat menyembuhkan Covid-19.
Informasi terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) hingga para dokter tidak menyarankan pasien Covid-19 mengonsumsi Azitromisin karena ada risiko efek samping.
Influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi termasuk orang yang melarang pasien Covid-19 mengonsumsi Azitromisin.
Lewat kanal YouTube Tirta PengPengPeng, Selasa (3/8/2021), dr. Tirta menjelaskan apa sebenarnya efek yang ditimbulkan oleh Azitromisin.
"Akibatnya apa? Bukan mematikan," kata dia.
Dokter Tirta kemudian membantah bahwa mengonsumsi Azitromisin dapat menimbulkan efek interaksi obat.
"Tolong buat kalian yang antek-antek konspirasi yang sotoy, gua kuliah itu enam tahun bosku buat mempelajari kayak ginian, enggak usah sotoy lah," sindir dr. Tirta.
Ia lalu menjelaskan bahwa Azitromisin adalah antibiotik untuk melawan bakteri bukan virus.
Sedangkan Covid-19 disebabkan oleh Virus Corona.
"Saya dari awal pasien saya Covid, dari tahun lalu, tidak pernah satupun saya rekomendasikan antibiotik," kata dr. Tirta.
Dokter Tirta memaparkan, apabila obat antibiotik tidak dihabiskan maka bakteri di dalam tubuh bisa beradaptasi menjadi semakin kuat dan membahayakan kesehatan.
"Terjadi resisten," ujar dr. Tirta.
"Lu bayangin kalau bakteri ini selamat dari semua golongan obat antibiotik, akhirnya bakteri ini enggak bisa dilawan," kata dia.
Dokter Tirta lalu mencontohkan pengobatan TBC selama enam bulan yang mana obat-obatnya harus dikonsumsi hingga habis.
"Pemberian antibiotik untuk orang yang sakit demam karena virus, itu akan mengakibatkan bakteri yang enggak tahu apa-apa malah jadi hapal (kebal -red)," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)
Berita lain terkait dr. Tirta
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Baca juga:
Benarkah Pasien Covid-19 akan Meninggal jika Dibawa ke RS? Ini Jawaban dr Tirta
Bantu Lawan Peradangan saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 9 Herbal yang Memiliki Sifat Antiinflamasi
0
450
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan