- Beranda
 - Komunitas
 - News
 - Tribunnews.com
 Dikira Meninggal, Pasien Covid-19 di Klaten Masih Hidup, Saudara Sudah Melayat
TS
tribunnews.com
Dikira Meninggal, Pasien Covid-19 di Klaten Masih Hidup, Saudara Sudah Melayat
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Seorang ibu yang terpapar Covid-19 dikabarkan sudah meninggal, tetapi kenyataannya masih hidup.
Ini terjadi menimpa seorang perempuan berinisial S (48) yang merupakan warga Desa Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes.
Kejadian tersebut layaknya peristiwa peti kosong yang seharusnya berisi pasien Covid-19, tapi ternyata saat dikuburkan tak ada jenazahnya di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo.

TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Liang lahat yang sudah digali.
Bahkan atas kejadian yang menimpa S itu, keluarga sudah menyiapkan liang lahat yang sudah digali dan tinggal digunakan untuk mengubur jenazah.
Camat Kalikotes, Seniwati membenarkan ada peristiwa tersebut yang terjadi pada Sabtu (7/8/2021) kemarin sehingga menghebohkan warganya.
Baca juga: Alasan Peti Mati yang Ternyata Kosong Tak Ada Jenazahnya, Langsung Dimakamkan di Karanglo Klaten
Baca juga: Kisah Bakul Bakso Keliling Gowes Sejauh 650 Km dari Tangerang ke Wonogiri : Demi Sambut HUT ke-76 RI
"Memang awalnya ibu S asal Tambongwetan, masuk rumah sakit pada Selasa lalu, di ruang dahlia nomor 4," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (11/8/2021).
"Kemudian hari Sabtu jam 7 malam, mendapat kabar dari dinas kesehatan, jika ibu S meninggal dunia," jelasnya dia.
Ibu S dirawat di rumah sakit, karena terkonfirmasi covid-19 dan juga memiliki komorbid.
"Karena kita tahu Ibu S terpapar Covid-19, tim pemakaman kamboja sudah menyiapkan semuanya, termasuk penggalian makam," katanya.
Setelah ditunggu, hingga pukul 01.00 WIB atau hari Minggu (8/8/2021) dini hari, jenazah tak kunjung datang.
Keluarga lantas menghubungi rumah sakit, karena sudah menunggu terlalu lama.
"Kemudian jam 2 pagi itu, dikonfirmasi jika yang meninggal bukan Ibu S yang dari Tambongwetan, melainkan dari Kecamatan Bayat," ujarnya.
"Kebetulan ruang perawatannya juga sama, yakni di Dahlia, namanya sama, namun alamatnya yang berbeda," imbuhnya.
Mengetahui hal tersebut, sontak petugas pemakaman terkejut dan langsung kembali menutup makam yang telah digali.
"Makam langsung ditutup malam itu juga oleh tim kamboja, sekitar pukul 2 dini hari," aku dia.
Saudara Sudah Berdatangan
Seniwati mengatakan, di balik peristiwa pasien Covid-19 itu, perasaan keluarga sangat terkejut dan campur aduk.
"Yang pasti pertama terkejut, lalu kemudian bersyukur, ternyata ibu mereka masih hidup," katanya.
Bahkan, setelah mendengar kabar S telah meninggal, saudara yang dari jauh sudah berdatangan.
"Kalau keluarga yang dari jauh sudah berdatangan, dari Sragen juga sudah datang," ucapnya.
Kemudian, pihak keluarga memaklumi insiden kali ini, pasalnya kondisi tenaga kesehatan yang kelelahan menangani penularan covid-19.
"Karena memang kebetulan nama, dan ruangannya sama, namun alamatnya yang berbeda, yang meninggal merupakan warga Kecamatan Bayat," terangnya.
"Dari rumah sakit juga sudah melakukan klarifikasi, dan menyampaikan permohonan maaf, dan dari pihak keluarga juga sudah menerima," tambahnya.
Seniwati menambahkan, kini kondisi S sudah semakin membaik.
"Menurut informasi sudah semakin membaik, semoga panjang umur," harap dia.
Peti Mati Isinya Kosong
Sebelumnya, kejadian tak terduga terjadi saat pemakaman jenazah pasien covid-19 di Klaten.
Peti mati yang dikubur ternyata masih kosong.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Joko Handoyo membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Kematian Akibat Corona Meningkat, Bupati Sragen Minta Kecamatan Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah
Baca juga: Ini KH Zumroni, Imam Masjid Agung Solo Wafat karena Corona : Hafiz Al Quran, Adem saat Beri Tausiah
Menurut Joko, kejadian tersebut terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Minggu (11/7/2021).
"Benar ada kejadian tersebut, itu terjadi pada Minggu," ujarnya, Selasa (13/7/2021).
Kemudian Joko menjelaskan, pada awalnya terdapat seorang warga Desa Karanglo yang meninggal dunia positif terpapar COVID-19 di sebuah rumah sakit di Solo.
Prosesi pemakaman dilakukan pada Minggu malam.
Baca juga: Kasus Aktif Corona Turun di Masa PPKM Darurat, Kapolda Jateng Minta Daerah Lain Meniru Sragen
Namun, setelah proses pemakaman selesai, ternyata tim relawan dapat telepon dari pihak rumah sakit jika peti mati yang dikuburkan tersebut merupakan peti mati kosong.
"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," jelasnya.
Akhirnya, lanjut Joko, peti mati kosong yang dikuburkan itu dibongkar kembali Senin (12/7/2021) pagi dan jenazah warga tersebut dikuburkan pada Senin pagi.
Baca juga: Apa Itu Kappa dan Lambda? Varian Baru Virus Corona yang Bikin Ilmuwan Khawatir Selain Varian Delta
"Alhamdulillah semuanya sudah selesai," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar menambahkan jika miskomunikasi terjadi di internal pihak rumah sakit.
"Miskomunikasi terjadi di intern rumah sakit. Perlu diketahui sebagai tim kubur cepat kami hanya menerima saja, kita kan nggak tahu (peti) itu kosong atau berisi," ujarnya saat tribunjogja.com hubungi, Selasa (13/7/2021).
Menurut Yudi, peti mati kosong yang dikuburkan kemarin itu berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak menduga jika peti tersebut kosong.
Baca juga: Heboh Lagi Bupati Banjarnegara, Tuding Rumah Sakit Kejar Klaim Biaya Perawatan, Imbasnya Corona Naik
Ditegaskan Yudi, pihaknya tidak mengambil peti mati berisi jenazah ke rumah sakit di daerah Solo tersebut.
Namun, pihak rumah sakit yang mengantarkan peti mati itu ke Desa Karanglo.
"Kita tidak mengambil (peti mati) itu, tapi diantar sama ambulans oleh pihak rumah sakit ke makam dan langsung dikubur tim," ucapnya.
Kemudian, pada Senin pagi dilakukan pembongkaran dan pemakaman ulang bagi jenazah warga tersebut.
"Jadi kita hanya menerima, tidak mengambil ke rumah sakit. Atas kejadian ini kita ambil hikmahnya saja," imbuhnya.
Petugas Juga Kaget
Satgas Covid-19 Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten tak sengaja menguburkan peti jenazah yang kosong.
Jenazah merupakan warga disana, yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kota Solo.
Kepala desa Karanglo, Yudi Kusnandar mengatakan, dalam kejadian kali ini, petugas pemakaman hanya menjalankan tugas saja, sesuai prosedur protokol covid-19.
Baca juga: Peti Mati di Klaten Sudah Dikubur, Ternyata Kosong Tak Ada Isinya: Jenazah Masih di Rumah Sakit
Baca juga: Kisah Polisi di Banyudono Boyolali Ikut Buat Peti Mati: Kondisi Langka, Sudah Cek di Toko dan RS
"Kita mendapat kabar ada warga yang meninggal karena covid, otomatis kita harus menyiapkan pemakaman secara covid-19 juga," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (13/7/2021).
Yudi menegaskan, pihak satgas desa tidak mengambil jenazah, melainkan jenazah diantar langsung oleh petugas rumah sakit.
"Kita nggak mengambil dari rumah sakit, kita hanya menunggu jenazah datang, dan langsung kita makamkan," tegasnya.
Baca juga: Sinyal Kick-Off Liga 2, PT LIB Berencana Gelar Kompetisi September 2021
Setelah pemakaman selesai, sekitar pukul 23.00 WIB tim satgas mendapat kabar jika jenazah masih berada di rumah sakit.
"Pada malam hari, kita mendapat kabar dari keluarga, peti yang dimakamkan itu kosong," ujarnya.
"Terus hari senin berikutnya, pagi jam 10.00, kita makamkan lagi, peti yang komplet ada jenazahnya," tambahnya.
Baca juga: Kecam Sikap AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Warga Solo Ini Bawa Peti Mati untuk Trump
Menurut Yudi, peti yang dikirimkan juga berat, sehingga tim satgas tak menaruh curiga.
"Petinya otomatis kita nggak buka, kalau dibuka saya kena perkara, memang petinya sudah berat," singkatnya.
Mengetahui mendapat kabar jika peti yang dikuburkannya kosong, Yudi mengaku terkejut.
"Otomatis kita terkejut, kita tahunya dari keluarga, ditelepon minta tolong besok keluarganya dimakamkan secara protokol kesehatan lagi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dikira Meninggal, Pasien Covid-19 di Klaten Masih Hidup : Terlanjur Gali Kubur & Saudara Berdatangan
 
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Seorang ibu yang terpapar Covid-19 dikabarkan sudah meninggal, tetapi kenyataannya masih hidup.
Ini terjadi menimpa seorang perempuan berinisial S (48) yang merupakan warga Desa Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes.
Kejadian tersebut layaknya peristiwa peti kosong yang seharusnya berisi pasien Covid-19, tapi ternyata saat dikuburkan tak ada jenazahnya di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo.

TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Liang lahat yang sudah digali.
Bahkan atas kejadian yang menimpa S itu, keluarga sudah menyiapkan liang lahat yang sudah digali dan tinggal digunakan untuk mengubur jenazah.
Camat Kalikotes, Seniwati membenarkan ada peristiwa tersebut yang terjadi pada Sabtu (7/8/2021) kemarin sehingga menghebohkan warganya.
Baca juga: Alasan Peti Mati yang Ternyata Kosong Tak Ada Jenazahnya, Langsung Dimakamkan di Karanglo Klaten
Baca juga: Kisah Bakul Bakso Keliling Gowes Sejauh 650 Km dari Tangerang ke Wonogiri : Demi Sambut HUT ke-76 RI
"Memang awalnya ibu S asal Tambongwetan, masuk rumah sakit pada Selasa lalu, di ruang dahlia nomor 4," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (11/8/2021).
"Kemudian hari Sabtu jam 7 malam, mendapat kabar dari dinas kesehatan, jika ibu S meninggal dunia," jelasnya dia.
Ibu S dirawat di rumah sakit, karena terkonfirmasi covid-19 dan juga memiliki komorbid.
"Karena kita tahu Ibu S terpapar Covid-19, tim pemakaman kamboja sudah menyiapkan semuanya, termasuk penggalian makam," katanya.
Setelah ditunggu, hingga pukul 01.00 WIB atau hari Minggu (8/8/2021) dini hari, jenazah tak kunjung datang.
Keluarga lantas menghubungi rumah sakit, karena sudah menunggu terlalu lama.
"Kemudian jam 2 pagi itu, dikonfirmasi jika yang meninggal bukan Ibu S yang dari Tambongwetan, melainkan dari Kecamatan Bayat," ujarnya.
"Kebetulan ruang perawatannya juga sama, yakni di Dahlia, namanya sama, namun alamatnya yang berbeda," imbuhnya.
Mengetahui hal tersebut, sontak petugas pemakaman terkejut dan langsung kembali menutup makam yang telah digali.
"Makam langsung ditutup malam itu juga oleh tim kamboja, sekitar pukul 2 dini hari," aku dia.
Saudara Sudah Berdatangan
Seniwati mengatakan, di balik peristiwa pasien Covid-19 itu, perasaan keluarga sangat terkejut dan campur aduk.
"Yang pasti pertama terkejut, lalu kemudian bersyukur, ternyata ibu mereka masih hidup," katanya.
Bahkan, setelah mendengar kabar S telah meninggal, saudara yang dari jauh sudah berdatangan.
"Kalau keluarga yang dari jauh sudah berdatangan, dari Sragen juga sudah datang," ucapnya.
Kemudian, pihak keluarga memaklumi insiden kali ini, pasalnya kondisi tenaga kesehatan yang kelelahan menangani penularan covid-19.
"Karena memang kebetulan nama, dan ruangannya sama, namun alamatnya yang berbeda, yang meninggal merupakan warga Kecamatan Bayat," terangnya.
"Dari rumah sakit juga sudah melakukan klarifikasi, dan menyampaikan permohonan maaf, dan dari pihak keluarga juga sudah menerima," tambahnya.
Seniwati menambahkan, kini kondisi S sudah semakin membaik.
"Menurut informasi sudah semakin membaik, semoga panjang umur," harap dia.
Peti Mati Isinya Kosong
Sebelumnya, kejadian tak terduga terjadi saat pemakaman jenazah pasien covid-19 di Klaten.
Peti mati yang dikubur ternyata masih kosong.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Joko Handoyo membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Kematian Akibat Corona Meningkat, Bupati Sragen Minta Kecamatan Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah
Baca juga: Ini KH Zumroni, Imam Masjid Agung Solo Wafat karena Corona : Hafiz Al Quran, Adem saat Beri Tausiah
Menurut Joko, kejadian tersebut terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Minggu (11/7/2021).
"Benar ada kejadian tersebut, itu terjadi pada Minggu," ujarnya, Selasa (13/7/2021).
Kemudian Joko menjelaskan, pada awalnya terdapat seorang warga Desa Karanglo yang meninggal dunia positif terpapar COVID-19 di sebuah rumah sakit di Solo.
Prosesi pemakaman dilakukan pada Minggu malam.
Baca juga: Kasus Aktif Corona Turun di Masa PPKM Darurat, Kapolda Jateng Minta Daerah Lain Meniru Sragen
Namun, setelah proses pemakaman selesai, ternyata tim relawan dapat telepon dari pihak rumah sakit jika peti mati yang dikuburkan tersebut merupakan peti mati kosong.
"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," jelasnya.
Akhirnya, lanjut Joko, peti mati kosong yang dikuburkan itu dibongkar kembali Senin (12/7/2021) pagi dan jenazah warga tersebut dikuburkan pada Senin pagi.
Baca juga: Apa Itu Kappa dan Lambda? Varian Baru Virus Corona yang Bikin Ilmuwan Khawatir Selain Varian Delta
"Alhamdulillah semuanya sudah selesai," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar menambahkan jika miskomunikasi terjadi di internal pihak rumah sakit.
"Miskomunikasi terjadi di intern rumah sakit. Perlu diketahui sebagai tim kubur cepat kami hanya menerima saja, kita kan nggak tahu (peti) itu kosong atau berisi," ujarnya saat tribunjogja.com hubungi, Selasa (13/7/2021).
Menurut Yudi, peti mati kosong yang dikuburkan kemarin itu berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak menduga jika peti tersebut kosong.
Baca juga: Heboh Lagi Bupati Banjarnegara, Tuding Rumah Sakit Kejar Klaim Biaya Perawatan, Imbasnya Corona Naik
Ditegaskan Yudi, pihaknya tidak mengambil peti mati berisi jenazah ke rumah sakit di daerah Solo tersebut.
Namun, pihak rumah sakit yang mengantarkan peti mati itu ke Desa Karanglo.
"Kita tidak mengambil (peti mati) itu, tapi diantar sama ambulans oleh pihak rumah sakit ke makam dan langsung dikubur tim," ucapnya.
Kemudian, pada Senin pagi dilakukan pembongkaran dan pemakaman ulang bagi jenazah warga tersebut.
"Jadi kita hanya menerima, tidak mengambil ke rumah sakit. Atas kejadian ini kita ambil hikmahnya saja," imbuhnya.
Petugas Juga Kaget
Satgas Covid-19 Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten tak sengaja menguburkan peti jenazah yang kosong.
Jenazah merupakan warga disana, yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kota Solo.
Kepala desa Karanglo, Yudi Kusnandar mengatakan, dalam kejadian kali ini, petugas pemakaman hanya menjalankan tugas saja, sesuai prosedur protokol covid-19.
Baca juga: Peti Mati di Klaten Sudah Dikubur, Ternyata Kosong Tak Ada Isinya: Jenazah Masih di Rumah Sakit
Baca juga: Kisah Polisi di Banyudono Boyolali Ikut Buat Peti Mati: Kondisi Langka, Sudah Cek di Toko dan RS
"Kita mendapat kabar ada warga yang meninggal karena covid, otomatis kita harus menyiapkan pemakaman secara covid-19 juga," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (13/7/2021).
Yudi menegaskan, pihak satgas desa tidak mengambil jenazah, melainkan jenazah diantar langsung oleh petugas rumah sakit.
"Kita nggak mengambil dari rumah sakit, kita hanya menunggu jenazah datang, dan langsung kita makamkan," tegasnya.
Baca juga: Sinyal Kick-Off Liga 2, PT LIB Berencana Gelar Kompetisi September 2021
Setelah pemakaman selesai, sekitar pukul 23.00 WIB tim satgas mendapat kabar jika jenazah masih berada di rumah sakit.
"Pada malam hari, kita mendapat kabar dari keluarga, peti yang dimakamkan itu kosong," ujarnya.
"Terus hari senin berikutnya, pagi jam 10.00, kita makamkan lagi, peti yang komplet ada jenazahnya," tambahnya.
Baca juga: Kecam Sikap AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Warga Solo Ini Bawa Peti Mati untuk Trump
Menurut Yudi, peti yang dikirimkan juga berat, sehingga tim satgas tak menaruh curiga.
"Petinya otomatis kita nggak buka, kalau dibuka saya kena perkara, memang petinya sudah berat," singkatnya.
Mengetahui mendapat kabar jika peti yang dikuburkannya kosong, Yudi mengaku terkejut.
"Otomatis kita terkejut, kita tahunya dari keluarga, ditelepon minta tolong besok keluarganya dimakamkan secara protokol kesehatan lagi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dikira Meninggal, Pasien Covid-19 di Klaten Masih Hidup : Terlanjur Gali Kubur & Saudara Berdatangan
0
236
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan