Baru-baru ini pimpinan Facebook, Inc. mengumumkan jika ia telah mengubah nama perusahaan menjadi Meta. Perubahan besar besar ini sendiri pertama kali diungkap oleh The Verge minggu lalu. Perubahan nama itu diumumkan pada konferensi tahunan Connect perusahaan, dimana untuk tahun ini perusahaan ingin mencerminkan fokus mereka dalam membangun metaverse, yang menurut perusahaan akan menjadi sebuah perpaduan dari pengalaman sosial online biasa, yang diperluas menjadi tiga dimensi atau diproyeksikan ke dunia fisik.

Dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di media sosial, Facebook rupanya merasa jika apa yang mereka lakukan bisa lebih dari itu. Maka Metaverse inilah menjadi babak awal mereka untuk memperluas jangkauan usaha yang mereka jalankan.

Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai sebuah pengalaman yang lebih dalam dari hanya sekedar internet, dimana pengalaman ini tidak hanya dapat dirasakan lewat visual saja.

Kenapa baru sekarang ganti nama?

Rebranding perusahaan Facebook ini terjadi di tengah periode pengawasan ketat terhadap perusahaan. Baru-baru ini, mantan manajer produk Facebook Frances Haugen membocorkan dokumen internal kepada anggota parlemen dan  Wall Street Journal. Dokumen-dokumen tersebut mengarah ke seri WSJ yang menuduh Facebook mengizinkan akun pengguna terkenal untuk melewati aturan, memungkinkan beberapa orang untuk memposting materi yang dimaksudkan untuk menghasut kekerasan atau melecehkan orang lain, menyembunyikan data yang menunjukkan jika Instagram berbahaya bagi remaja muda dan membuat perubahan pada algoritmenya yang membuat orang lebih emosional.

Zuckerberg Mengakui jika memang ada masalah penting yang harus diselesaikan saat ini. Selama menjalankan perusahaan ini, dia ingin fokus pada inovasi dan benar-benar merealisasikannya.

Awal bulan ini, perusahaan itu juga mengumumkan bahwa selama lima tahun ke depan mereka berencana untuk menciptakan 10.000 pekerjaan di seluruh Uni Eropa untuk membantu membawa metaverse online.