- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ramai-ramai Mencemooh Meta Nama Baru Untuk Facebook


TS
User telah dihapus
Ramai-ramai Mencemooh Meta Nama Baru Untuk Facebook
.
Seorang pegawai Facebook sedang menyingkap logo baru perusahaan itu, yang juga berubah nama menjadi Meta. Sumber
"Halo. Apakah masih ada kehidupan di sini (Facebook)?"
Itu mungkin dulu sekiranya orang-orang berduyun-duyun kembali membuka akun Facebook-nya, eh Meta-nya, mulai dari tiga hari yang lalu berhubung Facebook sudah mengumumkan perubahan nama perusahaan dan merek dagangnya menjadi Meta. Tapi, ketika membuat trit ini, situs Facebook tampaknya masih "begitu-begitu saja".
Meta adalah sesuatu yang sangat besar - yang belum ada saat ini - dan sedang dalam persiapan besar-besaran untuk beberapa tahun ke depan. Meta, sedang dalam proses panjang yang melibatkan banyak pihak luar, menjadi dunia atau lingkungan virtual (metaverse).
Dengan memberdayakan teknologi Virtual Reality (VR), nantinya Meta lebih dari sekedar sosial-media yang kita kenal sekarang secara kata-kata (text), foto dan video. Agan nantinya bisa menghadiri satu konser, memainkan game bersama teman-teman, bekerja sama dalam satu kantor, belajar, menjelajahi rumah dan dunia luar, berbelanja dan masih banyak kegiatan lain-lainnya, yang semuanya dilakukan lewat teknologi VR yang terhubung ke cloud.
Tentunya itu nantinya harus didukung oleh konektivitas atau internet dengan bandwith yang sangat besar dan data latencyyang sangat kecil agar mendukung pengalaman pengguna akhir yang layak (acceptable end-user experience).
Rebranding dilakukan ketika Facebook menghadapi serangkaian kontroversi dan krisis hubungan masyarakat
Pengumuman oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg, bahwa raksasa media sosial itu sedang mengubah nama perusahaan induknya menjadi Meta, berbasis virtual reality, telah menimbulkan kekecewaan pada masyarakat karena perusahaan tersebut sedang dilanda sejumlah kontroversi dan ketidakpercayaan oleh masyarakat.
Pada hari Kamis, Zuckerberg mengatakan Meta akan mencakup Facebook serta sejumlah aplikasi lainnya, seperti: Instagram, WhatsApp dan Oculus, suatu aplikasi VR. Aplikasi Facebook sendiri tidak akan berubah nama.
"Mengumumkan Meta sebagai nama baru perusahaan Facebook," kata raksasa teknologi itu dalam satu kicauan. "Meta membantu membangun metaverse, tempat di mana kita akan bermain dan terhubung dalam 3D. Selamat datang di bab berikutnya dari hubungan sosial."
Sejumlah dokumen yang baru-baru ini bocor - yang sekarang dikenal sebagai Facebook Papers- mengungkap cara kerja perusahaan itu, sebagaimana yang dituduhkan oleh whistleblower, Frances Haugen. Dia menuduh bahwa Facebook telah menempatkan keuntungan di atas ujaran kebencian dan misinformasi yang merebak di aplikasi sosial-nedia tersebut.
Dengan kata lain, Facebook secara sengaja atau tidak telah menyuburkan kedua hal tersebut untuk meramaikan aplikasinya yang pada giliran berikutnya akan menghasilkan lebih banyak uang. Itu adalah tuduhan yang sangat serius, yang belum pernah dialami oleh Facebook sebelumnya.
Pada 14 September 2021, Wall Street Journal membuat laporan yang menghebohkan dengan mengatakan bahwa Facebook tahu bahwa aplikasi Instagram-nya berbahaya bagi banyak remaja. WSJ mengutip studi-studi Facebook selama tiga tahun terakhir yang meneliti bagaimana Instagram mempengaruhi basis pengguna mudanya, di mana para gadis remajalah yang paling dirugikan atau dirusak.
Satu presentasi internal Facebook mengatakan bahwa di antara para remaja pengguna aplikasi-aplikasinya yang melaporkan mengalami pemikiran bunuh diri, terdapat 13% dari Inggris dan 6% dari Amerika Serikat. Penelusuran masalah tersebut bermuara kepada penggunaan Instagram.
Dengan adanya laporan WSJ tsb, Facebook-pun mendapatkan kritikan tajam dari pembuat hukum (lawmakers) masyarakat sehingga Facebook menangguhkan rencananya untuk mengembangkan program Instragram for Kids.
Cemoohpun berduyun-duyun menimpa Facebook
Tidak perlu menunggu sehari, cemoohpun ramai-ramai menerpa Facebook setelah perusahaan itu mengumumkan perubahan namanya.
Program berita satir larut malam, Daily Show yang dibawakan oleh Trevor Noah, mengobok-obok video presentasi Meta Zuckerberg - tentang Meta - dengan menyisipkan ke dalamnya rekaman kerusuhan Capitol 6 Januari 2021 dan pawai nasionalis kulit putih Charlottesville 2017. Kedua kegiatan tersebut diorganisasikan di Facebook.
"Bayangkan Anda telah memakai kacamata atau headset Anda dan Anda langsung berada di ruang rumah Anda dan memiliki pandangan yang sangat menginspirasi tentang apa pun yang Anda anggap paling indah," kata Zuckerberg di dalam video editan tsb dan dilanjutkan dengan rekaman yang menunjukkan para perusuh Capitol dan sekelompok orang penggiat supremasi kulit putih yang sedang membawa obor.
Trevor Noah menyindir Mark Zuckerberg dan Facebook yang membiarkan orang-orang mengorganisasikan masing-masing kerusuhan Capitol 6 Januari 2021 dan pawai nasionalis kulit putih Charlottesville 2017 serta ujaran kebencian yang terkait dengannya bertebaran dengan bebas di laman Facebook.
Politisi di semua garis partai juga bergabung dengan percakapan tentang pengubahan merek dagang yang kontroversial tersebut.
Anggota kongres progresif New York, Alexandria Ocasio-Cortez, tidak dapat menyembunyikan ketidaksetujuannya dengan menyebut perusahaan tsb sebagai "kanker terhadap demokrasi" dan "mesin pengawasan dan propaganda global untuk menggaungkan rezim otoriter dan menghancurkan masyarakat sipil."
Senator AS, Richard Blumenthaldan Ed Markey, juga tidak berbasa-basi.
Blumenthal, mantan Jaksa Agung Connecticut, menuduh perubahan nama itu tidak lebih dari upaya untuk "membingungkan" dan "mengalihkan perhatian", tetapi pada akhirnya "tidak akan menghapus praktik licik bertahun-tahun & mengabaikan privasi, kesejahteraan anak-anak serta menyebarkan kebencian dan genosida."
Markey menolak untuk mengakui perubahan nama perusahaan tsb. "Facebook ingin kita mulai menyebutnya Meta, tetapi kita hanya akan terus menyebutnya sebagai suatu ancaman terhadap privasi, demokrasi dan anak-anak," katanya.
Jauh dari motif rebranding, ada juga yang mempermasalahkan nama Meta itu sendiri.
"Meta adalah upaya murahan, nama rancangan pertama yang beberapa perusahaan konsultan pasti dibayar jutaan dolar untuk itu" kata komedian dan produser Mike Drucker.
"Dan pada hari di mana 'itu sangat meta' berubah dari pengamatan yang menarik menjadi penghinaan yang menghancurkan," tulis penulis dan vlogger sains Hank Green.
Perusahaan makanan saji cepat, Wendy’s, tidak ketinggalan dengan kicauan plesetannya: “Mengubah nama menjadi Meat(Daging).”
Twitterjuga ikut-ikutan mencemooh lewat akun Twitter resmi bercanda mereka memiliki "berita besar" diikuti dengan klarifikasi - "BERITA BESAR lol jk masih twitter".
CEO platform media sosial, Jack Dorsey, menawarkan definisi untuk membantu siapa pun yang bingung dengan perubahan nama tersebut. "Meta: mengacu pada dirinya sendiri atau ketetapan genre-nya sendiri; mereferensikan dirinya sendiri" tulisnya.
Mark Zuckerberg menggunakan nama Meta sebagai pengganti nama sebelumnya, Facebook, agar nama baru tersebut identik dengan kata metaversesecara esensi.
Metaverse adalah satu istilah yang secara umum mengacu pada lingkungan dunia virtual di mana orang-orang dapat mengakses atau berinteraksi dengannya melalui internet. Istilah tersebut juga berarti ruang digital yang dibuat menyerupai kehidupan nyata dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) or Augmented Reality (AR). Metaverse adalah gambaran sebagian masa depan manusia, mungkin paling cepat 10 tahun lagi.
Menurut sejumlah pengamat, dunia blockchain, seperti: cryptocurrency dan NFT, akan mendapatkan tempat sebesar-besarnya atau lebih aplikatif di dalam metaverse. Hal ini dapat dibahas di lain kesempatan dan penulis masih sangat skeptis dengan klaim tersebut.
Presentasi mengenai Meta dengan proyek metaverse-nya oleh Mark Zuckerberg.
Terobosan yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg dengan proyek metaverse-nya itu merupakan sesuatu yang luar biasa jika itu berhasil diwujudkan dalam beberapa tahun ke depan bersama ribuan pengembang aplikasi dan konten. Presentasi olehnya dapat dilihat selengkapnya di sini.
Namun, dia tidak bisa lepas begitu saja dari sejumlah kontroversi yang melanda dirinya dan Facebook dengan mengubah nama perusahaannya itu. Penulis sendiri sempat merasakan "kerasnya" ujaran kebencian yang disebar luas dan bebas di situ belasan tahun yang lalu.
Akankah Facebook, eh Meta bisa kembali kepada kejayaannya seperti sekian tahun silam? Mari kita ikuti sama-sama perkembangannya, namun untuk sementara ini Meta harus panen cemoohan.

Tulisan dirangkum dari:
Facebook, pada Kamis 28/10/2021, mengumumkan bahwa perusahaan itu sedang mengubah namanya menjadi Meta dan berokus pada pengembangan dunia virtual (metaverse). Rebrandingtersebut akan ditempuh sepenuhnya hingga 1 Desember 2021 dan sahamnya akan diperdagangkan dengan simbol MVRS.
Rebranding dilakukan ketika perusahaan tersebut sedang menghadapi serangkaian kontroversi dan krisis hubungan masyarakat. Cemoohpun rama-ramai menerpa Facebook, eh Meta.
Rebranding dilakukan ketika perusahaan tersebut sedang menghadapi serangkaian kontroversi dan krisis hubungan masyarakat. Cemoohpun rama-ramai menerpa Facebook, eh Meta.

"Halo. Apakah masih ada kehidupan di sini (Facebook)?"

Itu mungkin dulu sekiranya orang-orang berduyun-duyun kembali membuka akun Facebook-nya, eh Meta-nya, mulai dari tiga hari yang lalu berhubung Facebook sudah mengumumkan perubahan nama perusahaan dan merek dagangnya menjadi Meta. Tapi, ketika membuat trit ini, situs Facebook tampaknya masih "begitu-begitu saja".
Meta adalah sesuatu yang sangat besar - yang belum ada saat ini - dan sedang dalam persiapan besar-besaran untuk beberapa tahun ke depan. Meta, sedang dalam proses panjang yang melibatkan banyak pihak luar, menjadi dunia atau lingkungan virtual (metaverse).
Dengan memberdayakan teknologi Virtual Reality (VR), nantinya Meta lebih dari sekedar sosial-media yang kita kenal sekarang secara kata-kata (text), foto dan video. Agan nantinya bisa menghadiri satu konser, memainkan game bersama teman-teman, bekerja sama dalam satu kantor, belajar, menjelajahi rumah dan dunia luar, berbelanja dan masih banyak kegiatan lain-lainnya, yang semuanya dilakukan lewat teknologi VR yang terhubung ke cloud.
Tentunya itu nantinya harus didukung oleh konektivitas atau internet dengan bandwith yang sangat besar dan data latencyyang sangat kecil agar mendukung pengalaman pengguna akhir yang layak (acceptable end-user experience).
Rebranding dilakukan ketika Facebook menghadapi serangkaian kontroversi dan krisis hubungan masyarakat
Pengumuman oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg, bahwa raksasa media sosial itu sedang mengubah nama perusahaan induknya menjadi Meta, berbasis virtual reality, telah menimbulkan kekecewaan pada masyarakat karena perusahaan tersebut sedang dilanda sejumlah kontroversi dan ketidakpercayaan oleh masyarakat.
Pada hari Kamis, Zuckerberg mengatakan Meta akan mencakup Facebook serta sejumlah aplikasi lainnya, seperti: Instagram, WhatsApp dan Oculus, suatu aplikasi VR. Aplikasi Facebook sendiri tidak akan berubah nama.
"Mengumumkan Meta sebagai nama baru perusahaan Facebook," kata raksasa teknologi itu dalam satu kicauan. "Meta membantu membangun metaverse, tempat di mana kita akan bermain dan terhubung dalam 3D. Selamat datang di bab berikutnya dari hubungan sosial."

Sejumlah dokumen yang baru-baru ini bocor - yang sekarang dikenal sebagai Facebook Papers- mengungkap cara kerja perusahaan itu, sebagaimana yang dituduhkan oleh whistleblower, Frances Haugen. Dia menuduh bahwa Facebook telah menempatkan keuntungan di atas ujaran kebencian dan misinformasi yang merebak di aplikasi sosial-nedia tersebut.
Dengan kata lain, Facebook secara sengaja atau tidak telah menyuburkan kedua hal tersebut untuk meramaikan aplikasinya yang pada giliran berikutnya akan menghasilkan lebih banyak uang. Itu adalah tuduhan yang sangat serius, yang belum pernah dialami oleh Facebook sebelumnya.
Pada 14 September 2021, Wall Street Journal membuat laporan yang menghebohkan dengan mengatakan bahwa Facebook tahu bahwa aplikasi Instagram-nya berbahaya bagi banyak remaja. WSJ mengutip studi-studi Facebook selama tiga tahun terakhir yang meneliti bagaimana Instagram mempengaruhi basis pengguna mudanya, di mana para gadis remajalah yang paling dirugikan atau dirusak.
Satu presentasi internal Facebook mengatakan bahwa di antara para remaja pengguna aplikasi-aplikasinya yang melaporkan mengalami pemikiran bunuh diri, terdapat 13% dari Inggris dan 6% dari Amerika Serikat. Penelusuran masalah tersebut bermuara kepada penggunaan Instagram.
Dengan adanya laporan WSJ tsb, Facebook-pun mendapatkan kritikan tajam dari pembuat hukum (lawmakers) masyarakat sehingga Facebook menangguhkan rencananya untuk mengembangkan program Instragram for Kids.
Cemoohpun berduyun-duyun menimpa Facebook
Tidak perlu menunggu sehari, cemoohpun ramai-ramai menerpa Facebook setelah perusahaan itu mengumumkan perubahan namanya.
Program berita satir larut malam, Daily Show yang dibawakan oleh Trevor Noah, mengobok-obok video presentasi Meta Zuckerberg - tentang Meta - dengan menyisipkan ke dalamnya rekaman kerusuhan Capitol 6 Januari 2021 dan pawai nasionalis kulit putih Charlottesville 2017. Kedua kegiatan tersebut diorganisasikan di Facebook.
"Bayangkan Anda telah memakai kacamata atau headset Anda dan Anda langsung berada di ruang rumah Anda dan memiliki pandangan yang sangat menginspirasi tentang apa pun yang Anda anggap paling indah," kata Zuckerberg di dalam video editan tsb dan dilanjutkan dengan rekaman yang menunjukkan para perusuh Capitol dan sekelompok orang penggiat supremasi kulit putih yang sedang membawa obor.


Trevor Noah menyindir Mark Zuckerberg dan Facebook yang membiarkan orang-orang mengorganisasikan masing-masing kerusuhan Capitol 6 Januari 2021 dan pawai nasionalis kulit putih Charlottesville 2017 serta ujaran kebencian yang terkait dengannya bertebaran dengan bebas di laman Facebook.
Politisi di semua garis partai juga bergabung dengan percakapan tentang pengubahan merek dagang yang kontroversial tersebut.

Anggota kongres progresif New York, Alexandria Ocasio-Cortez, tidak dapat menyembunyikan ketidaksetujuannya dengan menyebut perusahaan tsb sebagai "kanker terhadap demokrasi" dan "mesin pengawasan dan propaganda global untuk menggaungkan rezim otoriter dan menghancurkan masyarakat sipil."
Senator AS, Richard Blumenthaldan Ed Markey, juga tidak berbasa-basi.
Blumenthal, mantan Jaksa Agung Connecticut, menuduh perubahan nama itu tidak lebih dari upaya untuk "membingungkan" dan "mengalihkan perhatian", tetapi pada akhirnya "tidak akan menghapus praktik licik bertahun-tahun & mengabaikan privasi, kesejahteraan anak-anak serta menyebarkan kebencian dan genosida."
Markey menolak untuk mengakui perubahan nama perusahaan tsb. "Facebook ingin kita mulai menyebutnya Meta, tetapi kita hanya akan terus menyebutnya sebagai suatu ancaman terhadap privasi, demokrasi dan anak-anak," katanya.
Jauh dari motif rebranding, ada juga yang mempermasalahkan nama Meta itu sendiri.
"Meta adalah upaya murahan, nama rancangan pertama yang beberapa perusahaan konsultan pasti dibayar jutaan dolar untuk itu" kata komedian dan produser Mike Drucker.
"Dan pada hari di mana 'itu sangat meta' berubah dari pengamatan yang menarik menjadi penghinaan yang menghancurkan," tulis penulis dan vlogger sains Hank Green.

Perusahaan makanan saji cepat, Wendy’s, tidak ketinggalan dengan kicauan plesetannya: “Mengubah nama menjadi Meat(Daging).”


Twitterjuga ikut-ikutan mencemooh lewat akun Twitter resmi bercanda mereka memiliki "berita besar" diikuti dengan klarifikasi - "BERITA BESAR lol jk masih twitter".


CEO platform media sosial, Jack Dorsey, menawarkan definisi untuk membantu siapa pun yang bingung dengan perubahan nama tersebut. "Meta: mengacu pada dirinya sendiri atau ketetapan genre-nya sendiri; mereferensikan dirinya sendiri" tulisnya.
Mark Zuckerberg menggunakan nama Meta sebagai pengganti nama sebelumnya, Facebook, agar nama baru tersebut identik dengan kata metaversesecara esensi.
Metaverse adalah satu istilah yang secara umum mengacu pada lingkungan dunia virtual di mana orang-orang dapat mengakses atau berinteraksi dengannya melalui internet. Istilah tersebut juga berarti ruang digital yang dibuat menyerupai kehidupan nyata dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) or Augmented Reality (AR). Metaverse adalah gambaran sebagian masa depan manusia, mungkin paling cepat 10 tahun lagi.
Menurut sejumlah pengamat, dunia blockchain, seperti: cryptocurrency dan NFT, akan mendapatkan tempat sebesar-besarnya atau lebih aplikatif di dalam metaverse. Hal ini dapat dibahas di lain kesempatan dan penulis masih sangat skeptis dengan klaim tersebut.

Terobosan yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg dengan proyek metaverse-nya itu merupakan sesuatu yang luar biasa jika itu berhasil diwujudkan dalam beberapa tahun ke depan bersama ribuan pengembang aplikasi dan konten. Presentasi olehnya dapat dilihat selengkapnya di sini.
Namun, dia tidak bisa lepas begitu saja dari sejumlah kontroversi yang melanda dirinya dan Facebook dengan mengubah nama perusahaannya itu. Penulis sendiri sempat merasakan "kerasnya" ujaran kebencian yang disebar luas dan bebas di situ belasan tahun yang lalu.

Akankah Facebook, eh Meta bisa kembali kepada kejayaannya seperti sekian tahun silam? Mari kita ikuti sama-sama perkembangannya, namun untuk sementara ini Meta harus panen cemoohan.

Tulisan dirangkum dari:
Spoiler for spoiler:
Diubah oleh User telah dihapus 31-10-2021 17:26
0
2.2K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan