Kaskus

News

finansialku.comAvatar border
TS
finansialku.com
Maskapai Pelita Air Bakal Gantikan Rute Terbang Garuda Indonesia

Maskapai Pelita Air Bakal Gantikan Rute Terbang Garuda Indonesia

Pengalihan bisnis tersebut sejalan dengan opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia. Pelita Air diproyeksikan akan mengambil alih rute Garuda Indonesia.

Baca informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Pelita Air Bakal Mengambil Alih Rute Domestik Garuda Indonesia

Sebuah maskapai bernama Pelita Air sedang disiapkan untuk mengambil alih rute domestik Garuda Indonesia dalam melayani penerbangan berjadwal. Persiapan ini membutuhkan waktu setidaknya 3 bulan.

Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan pelita saat ini tengah memproses izin Sertifikat Operator Udara alias Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan.

Nantinya, Pelita Air tidak hanya melayani penerbangan sewa atau charter tapi juga menjadi maskapai berjadwal. Manajemen saat ini fokus mempersiapkan jenis pesawat dan seluruh operasi pendukungnya.

Pelita Air selama ini adalah maskapai charter dengan pengalaman di sektor minyak dan gas serta government special mission sehingga tidak punya banyak penerbangan terjadwal.

Untuk diketahui, pengalihan bisnis itu sejalan dengan opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia.

Berdasarkan catatan pemegang saham, langkah ini ditempuh bila upaya restrukturisasi utang Garuda sebesar Rp70 triliun terhadap kreditur dan lessor menemui jalan buntu.

Sekedar informasi, utang Garuda jumlahnya bertambah lebih dari Rp 1 triliun per bulan seiring dengan penundaan pembayaran tanggungan.

Membengkaknya biaya leasing disebabkan oleh armada yang jumlahnya terlalu banyak dan spesifikasinya tidak cocok dengan karakter maskapai.

Maskapai Pelita Air Bakal Gantikan Rute Terbang Garuda Indonesia
Sumber : bisnis.tempo.co


Garuda saat ini memiliki Boeing 737, Boeing 777, Airbus A320, Airbus A330, ATR, dan Bombardier. Banyaknya jenis armada itu mengakibatkan inefisiensi dalam perawatan, manajemen operasional penerbangan, hingga pelatihan kru kabin.


 

Saat ini Garuda masih menjajaki negosiasi dengan lessor dan krediturnya untuk merelaksasi utang. Di tengah proses restrukturisasi, kondisi arus kas dan operasi harian maskapai pelat merah dilaporkan sangat minim. Jadwal dan frekuensi penerbangan emiten itu sangat tergantung pada kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.

Melansir dari tempo.co, kondisi Garuda pun akan semakin rentan dengan arus kas yang kian tipis apabila timbul kebijakan pengetatan pergerakan kembali ke depannya.


 

Hingga saat ini, pemerintah sebagai pemegang saham kedua maskapai penerbangan itu belum melakukan pengalihan. Pasalnya, restrukturisasi utang Garuda masih berjalan hingga saat ini.

Hmm.. bagaimana nih menurut kalian? Apa kalian pemegang salah satu atau kedua saham maskapai ini? Bagaimana komentar kalian?


Sumber : 


0
1.8K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan