Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menghadiri peluncuran buku berjudul 'Arus Baru Ekonomi Indonesia'. Buku ini berisi pokok-pokok pikiran ekonomi gagasan Ma'ruf.


Menurut Ma'ruf konsep ekonomi ini juga merupakan hasil diskusinya dengan Presiden Joko Widodo. Arus baru ekonomi Indonesia, kata dia, sejatinya upaya untuk mengimplementasikan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 


'Jadi ekonomi harus berkeadilan, ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan untuk menghilangkan disparitas,' kata Ma'ruf dalam peluncuran buku Arus Baru Ekonomi Indonesia di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa, 13 November 2018.


Penulis buku ini antara lain Azrul Tanjung, Mukhaer Pakkana, Ardhito Bhinadi, Lukmanul Hakim, Sholahudin Al-Aiyub dan Sutia Budi. Salah satu penulis, Azrul Tanjung mengatakan masyarakat belum banyak mengetahui kalau Ma'ruf adalah seorang Kiai pemikir ekonomi. Ma'ruf juga concern pada bidang pemberdayaan dan kemitraan.


'Sekarang yang sedang digaungkan redistribusi aset dan inilah yang kita kemas dalam (buku) Arus Baru Ekonomi Indonesia,' kata Azrul yang juga pembina organisasi Garda Matahari itu.


Azrul pun berharap buku ini bisa membantu publik lebih memahami konsep ekonomi yang dibawa Ma'ruf Amin. Ia menyebut konsep dalam isi buku ini juga sejalan dengan program Joko Widodo dalam Nawacita. 


'Sejalan dengan Nawacita, tentu iya. Karena kita harapkan bisa saling mengisi. Namun diharapkan masyarakat juga ikut mengkritisinya,' ucap Azrul.


Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam kesempatan itu. Antara lain, Corporate Affair Director Asian Agri Fadhil Hasan, Pemimpin Central Cakra Murdaya / Berca Group yang juga Ketua umum WALUBI Hartati Murdaya, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sutrisno Bachir, dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Haryadi Sukamdani.


Acara juga diisi dengan lelang tiga lukisan Ma'ruf dan satu lukisan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...nomi-indonesia

---