tamimpardede500Avatar border
TS
tamimpardede500
Vaksin sinovac cina apakah bermanfaat?
Rekayasa vaksin dengan tekhnologi nuklir, apakah menjanjikan?

Oleh Tamim Pardede

Biasanya anak2 TK (versi saya) menggunakan radiasi sinar gamma dari radio isotop cobalt 60 atau cesium 137 plus berkas elektron utk merekayasa mikroorganisme menjadi vaksin. dengan dosis radiasi bertingkat seperti 5,19,15,20,35, sampe nilai terambyar. Wkwkwk

Wuihhh kayaknya sih keren, apakah hasilnya juga keren?

Memang benar radiasi sinar gamma mampu merubah struktur protein pada virus. Namun hal yang perlu digaris bawahi adalah bahwasanya virus itu tdk dpt membuat protein bagi dirinya sendiri. Menurut anggapan umum bahwa virus tidak hidup dan mereka tidak memiliki sarana untuk bereproduksi sendiri. Mereka bergantung pada metabolisme sel inang mereka untuk mendapat energi, enzim, dan prekursor, untuk bereproduksi. Dengan demikian, virus tidak dapat membuat protein virus mereka sendiri, dan sebagai gantinya menggunakan sel inang untuk menghasilkan protein virus yang mereka butuhkan untuk replikasi.

Oke saya ikuti dulu pendapat bahwa virus tsb tidak hidup, namun dapat bereproduksi setelah merudapaksa inangnya. Artinya virus adalah bahan baku kehidupan.

Nah lalu berkembang upaya yg disebut dengan istilah kerennya virus yg di non aktifkan oleh tekhnologi radiasi sinar gamma, Sehingga dapat disimpulkan bahwa virus non aktif tsb dapat menjadi vaksin setelah terbukti teridentifikasi jumlah viabilitas protein paska pemaparan sinar gamma tsb.

Protein virus yang mana yang menjadi rujukan nilai viabilitas sehingga layak dijadikan agen vaksin, dalam melekvir covid19 ada beberapa protein yang itu sendiri belum tamat diidentifikasi dgn baik oleh para "pakar" (tanda kutip) saat ini. Saya kasi bocoran protein yg terdapat pada melekvir covid19 antara lain adalah jenis Hemagglutinin, neuraminidase, dan protein M2c pada virus.
gp160c, terdiri dari subunit gp120c dan gp41c, menyerupai memang dengan virus flu, HIV AIDS, cacar, dengan pola genetik yang sedikit berbeda.

Identifikasi pasca-fusi melekvir covid19 memiliki struktur kumparan-kumparan sentral yang berbeda yang terdiri dari trimer khas dari α-helical hairpin, yang memang mirip dengan glikoprotein pada HIV, kelas I
Disamping itu ada juga protein tidak memiliki struktur kumparan melingkar pusat. Berisi struktur ectodomain β-sheet memanjang karakteristik yang melipat untuk memberikan trimer jepit rambut. Mirip dengan protein virus kelas II virus dengue,
Ada juga jenis protein transmembran kecil terkait cepat, yang merupakan protein fusi virus terkecil yang diketahui. Protein dikodekan oleh anggota keluarga reoviridae virus yang tanpa selubung yang beruntai ganda dengan 11 segmen genom.

Intinya menganggap virus non aktif sebagai vaksin yang dipercaya, haruslah memahami akan protein2 yang terkodekan, tersandikan, terhilangkan oleh sebab aktivitas virus terhadap inangnya. Tanpa itu maka semua anggapan mengenai vaksin hanyalah halusinasi belaka. Seorang ilmuwan tdk boleh halu. Kecuali dia sdh gila. Hahayyyy

Perlu difahami bahwa ada juga protein nonstruktural virus adalah protein yang dikodekan oleh genom virus dan diekspresikan dalam sel yang terinfeksi. Namun, protein-protein ini tidak terkumpul di virion. Selama replikasi virus, beberapa protein non-struktural virus justru memiliki peranan penting dalam fungsinya saat mempengaruhi proses replikasi itu sendiri. Sebab selama perakitan virus, beberapa protein ini juga menjalankan fungsi penting yang memengaruhi proses perakitan. Beberapa fungsi protein nonstruktural virus ini adalah pembentukan replika, imunomodulasi, dan transaktivasi gen penyandi protein struktural virus. Nah sudah seberapa banyak teridentifikasi oleh perusahaan vaksin sinovac cina akan viabilitas protein 2 ini setelah menerima paparan sinar gamma saat masih dalam upaya riset. Pada edan dengan jatuh cintanya berlebihan pada tekhnologi radiasi ruwet, padahal mereka belum lulus utk sekedar memahami akibat mutagenik yang disebabkan permainan radiasi tsb. Kalau saya sdh bosan, sdh beberapa kali saya mengalami bengkak2 pada tubuh apalagi wajah saat mainan radiasi. Sampe nangis bebek saya saat itu. Tapi ya begitulah saya selalu siapkan perangkat pengaman sehingga hal itu terjadi sementara waktu saja.

Intinya tekhnologi gemblung bin dungu ini malah bikin pusing kepala. Memahami virus sudah ruwet ditambah lagi aksi gaya2an para "pakar" mengenai vaksin berbasis radiasi gamma ini. Sembuh kagak gila iya. Malah ikutan para penyelenggara medisnya mati, wkwkwk. Mati dalam kegilaan.

Tekhnologi rekayasa sinar ini sudah lama saya terapkan kepada diri saya sendiri bahkan. Makanya itu yang menyebabkan secara fisik saya jadi pria tampan se-kota Medan. Wkwkwk, ditambah lagi tingkat kecerdasan yang melesat tinggi jauh ke langit tanpa awan. Walau ada efek "negatif" (tanda kutip) saya jadi gila atau stress doyan halu, kata orang sih. Wkwkwk, tapi nyatanya si gila ini sdh pernah beraksi membuktikan kegilaan pada beberapa temuan tercanggih dinegeri ini sehingga menjadi manfaat besar bagi kemajuan dunia ilmu pengetahuan. Jadi gila, stress, halu sebenarnya siapa sih? Jadi bingung saya. Daripada bingung pegangan tiang, saya lebih suka bingung pegangan baik. Lebih humanis menurut saya. Hahayyyy

Gambaran betapa hebatnya radiasi sinar demi sinar sudah digambarkan secara sempurna oleh Al-Qur'an

ALLAAH cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya ALLAAH, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), ALLAAH membimbing kepada cahaya-NYA siapa yang dia kehendaki, dan ALLAAH memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan ALLAAH MAHA MENGETAHUI segala sesuatu.” (QS. An-Nuur: 35)

Memang betul kalau sinar sangat mempengaruhi protein, sayangnya belum ada yg mampu kuasai ilmu ini secara paripurna serta terukur.


Pernah dilakukan riset pada ganggang tertentu yang hidup di alam, merekabergerak menuju cahaya untuk bisa berfotosintesis dengan optimal.merasakan cahaya dengan sebuah bintik-mata kecil, Pada membran atau di perbatasannya, terdapat protein-protein kecil yang mengubah cahaya menjadi listrik. Molekul ini disebut kanalrhodopsin. Setiap protein ini berfungsi seperti sel surya yang saya sebutkan tadi. Ketika cahaya biru mengenainya, protein itu membuka lubang kecil dan memungkinkan partikel bermuatan untuk masuk bintik-mata itu. Hal ini membuat bintik-mata tersebut menghasilkan sinyal listrik seperti halnya sel surya mengisi baterai.

Maka disimpulkan bahwa protein peka-cahaya dapat diaktifkan dengan cahaya dengan resiko yang relatif aman. Ketika cahaya dimatikan, sel-sel ini kembali normal lau bereaksi dengan cara mereka sendiri.Berbagai jenis molekul pada ganggang yang biasa disebut halorhodopsin atau arkaerhodopsin, yang merespon pada cahaya hijau dan kuning. Pada manusia cahaya dapat dirubah menjadi impuls listrik yang akan mengaliri seluruh sel syaraf. Nah lalu kenapa nekad pula sinovac cina buat vaksin dan dengan nekad pula rezim baik ini beli vaksin dari cina tsb. Jawabannya sederhana saja, semua itu terjadi akibat kedunguan massal. Hahayyyyy
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
511
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan