Tamim Pardede vs kekafiran penduduk bumi.

(Bioweapon sebagai senjata Al Jama'ah dalam memerangi kekafiran diseluruh dunia)

Oleh Tamim Pardede

Saya sudah membuang seluruh jatidiri keduniaan saya, mulai dari ijazah, akte kelahiran, KTP yg semuanya merupakan produk2 kekafiran, saya sdh tdk butuh itu semua. Maka dari itu saya umumkan beberapa tahun lalu perang terhadap seluruh kekafiran dimuka bumi. Tanpa terkecuali, saya juga sudah ogah shalat dimasjid2 dhirar dimanapun berada, saya memilih cara saya sendiri. Sambil selalu memohon kepada ALLAAH agar dikaruniakan kepada saya kemampuan utk menghancurkan segenap model kekafiran dimuka bumi tanpa terkecuali, walau saya harus sendirian saja menghadapi kekafiran penghuni bumi ini. Hal yg sangat menarik bila saya merenungkan Nash dibawah ini

لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلا فِي قُرًى مُحَصنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتى ذَلِكَ بِأَنهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ

mereka (org2 kafir) tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. ( Al Hasyr : 14 ).

Jelas bagi saya, itu adalah ayat yg memberitahukan bahwa kekafiran hnaya dikawal oleh pasukan perang Dar der dor, bam bem bom dengan komando militer saja, mereka si kafir2 tidak memiliki kemampuan perang yg handal yg mampu menaklukkan bumi ini. Mereka hanya bersatu padu membentuk koalisi kekafiran sehingga seolah olah kuat, padahal mereka lemah bagaikan sarang laba2

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain ALLAAH adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya, rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, jika saja mereka mengetahui." (QS al-An kabut: 41).

AlhamduliLLAAH, akhirnya ALLAAH menyempurnakan bagi saya kekuatan perang yang melampaui segenap kekuatan yg ada dimuka bumi, sehingga perang yg saya lakukan insyaALLAAH mampu merontokkan segenap sendi kehidupan kekafiran yg ada dibumi, dan akibatnya berkepanjangan, sebab mereka sikafir kafir itu tdk akan mampu melepaskan diri dari serangan yg telah saya lancarkan tersebut, kecuali mereka menyerah sehingga Hukum ALLAAH ditegakkan dibumi ini sebagai Undang undang tunggal yang harus dipatuhi oleh makhluk apapun tanpa terkecuali.

Dahulu saat saya baru belajar mendalami Islam saya kerap disuguhkan dalil demi dalil kelemahan umat yang terpecah belah menjadi beberapa kelompok gurem. sampai berefek menyatakan bahwa hanya kelompoknya yg paling benar, namun kelompok yg dia banggakn tersebutpun bahkan tidak berani sekedar melawan kekafiran dalam wilayah regional saja apalagi internasional. Padahal ALLAAH menjanjikan kemenangan bagi umat

Dan ALLAAH telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa DIA sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana DIA telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-NYA untuk mereka, dan DIA benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka (an Nur : 55)

Saya jadi bertanya kok kalau "umat Islam" (tanda kutip) itu benar hanya beribadah kepada ALLAAH tentu ALLAAH tidak akan membiarkan kekalahan demi kekalahan melanda umatNYA, ini pasti ada yg salah. Kok umat yg ngaku paling benar justru diinjak injak oleh musuh2 ALLAAH. Jangan2 umat ini yg kepedean, menganggap diri sudah Muslim namun sejatinya mereka hanya sampah berserakan. Ternyata benar perenungan saya tersebut. Betul bahwa sampahlah yg menjadi hakekat umat yg selama ini menganggap diri mereka sebagai org muslim. Wahhhh saya tidak mau jadi sampah, saya mau menjadi Hamba ALLAAH yang ALLAAH muliakan dan DIA menangkan. Maka saya berani menyatakan utk membuang semua bukti autentik keberadaan saya sebagai warga negara kafir ini dengan membakar semua surat2 atau tanda bukti resmi sebagai penduduk negara kafir. Saya tidak butuh negara ini, juga seluruh negara dimuka bumi. Sehingga sejak itu saya menapaki hidup sendiri dengan pola saya sendiri yg saya sesuaikan dengan kehendak ALLAAH & RasulNYA. Saya mulai tampil menjadi musuh makhluk2 kafir apapun dimanapun dimuka bumi ini. Saya membangun perlawanan sendiri dengan cara saya sendiri setelah ALLAAH memberikan petunjuk2NYA. Saya sangat fahami dalil dibawah ini

ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- : « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ« بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السيْلِ وَلَيَنْزِعَن اللهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَن اللهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ» فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُب الدنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ». Dari Tsauban, ia berkata bahwa RasuluLLAAH SAW bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai RasuluLLAAH, apakah kami pada saat itu sedikit?” RasuluLLAAH berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. ALLAAH akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” RasuluLLAAH berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani)

Memang hampir sebagian besar ummat yg mengaku Muslim tahu akan hadits ini, digunakan dalam berbagai ceramah2 atau kajian2 bernuansa Islam, namun apakah mereka juga tahu bahwa mereka tidak kn bisa terlepas dari jerat Al wahn tersebut? Sehingga mereka hanya sekedar menjadi pembaca2 hadits ini tanpa mencari solusi agar keluar dari belenggu Al wahn yg menyebabkan kondisi mereka tidak ubahnya seperti sampah...ya sampah...sekali lagi sampah, maka jangan berbangga dengan banyaknya kalian yg artinya menumpuknya sampah yg mengaku sebagai Muslim.

Wahai para sampah, sulit bagi kalian utk keluar dari jerat sistem iblis yg membuat kalian nyaman dgn kondisi saat ini, kondisi dimana kepemilikan menjadi kebanggaan kalian, kondisi rasa takut membantai kekafiran serta penganutnya merupakan alasan kalian utk tidak memerangi segnap kekafiran yg membentang dibumi ini. Kalian takut kehilangan kenyamanan kalian sehingga kewajiban membunuh orang kalian kesampingkan dengan simbol2 kepalsuan berkedok humanis yg disebut cinta damai, atau jihad konstitusional, atau revolusi akhlak atau rahmatan Lil Al-Amin dll alasan yg kalian sandarkan berdasarkan kebodohan,keterpengecutan,kekafiran kalian.

Tidak ada lagi sikap terhadap kekafiran saat ini, kecuali membunuh pemimpin2 kekafiran serta para pengekornya. Semua dalil yang menjelaskan sikap yang bukan memerangi (dalam artian membunuh) kekafiran sudah mansukh hukumnya alias sudah dihapus hukumnya digantikan dengan kewajiban memerangi semua aspek kekafiran berserta pengikutnya, Nash sudah menjelaskan:

ٱلذِينَ يَلُونَكُم منَ ٱلْكُفارِ وَلْيَجِدُوا۟ فِيكُمْ غِلْظَةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَن ٱللهَ مَعَ ٱلْمُتقِينَ

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya ALLAAH bersama orang-orang yang bertakwa.at Taubah 123

محَمدٌ رسُولُ اللهِ وَالذِينَ مَعَهُ أَشِداء عَلَى الْكُفارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ

Artinya : “Muhammad itu adalah Utusan ALLAAH dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath : 29)

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka(Al Baqarah 191)

وَقَاتِلُوهُمْ حَتى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدينُ كُلهُ لِلهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِن اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya kepatuhan semata-mata untuk ALLAAH. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka Sesungguhnya ALLAAH MAHA melihat apa yang mereka kerjakan.(QS. Al-Anfal [8]: 39)

Dalil2 tersebut diatas, telah menghapus semua hukum mengenai sikap Muslimin terhadap kekafiran yg ada sebelumnya, dengan menetapkan...membunuh semua orang kafir & memutlakkan kewajiban ditegaknya Din ALLAAH atau Hukum ALLAAH atau perundang undangan ALLAAH. Sehingga tidak boleh lagi ada Undang2 selain daripada milikNYA.

Disinilah kewajiban setiap Muslim memerangi seluruh kekafiran dibumi ini walau dia hanya sendirian, dan orang kafir wajib dibunuh walau akhirnya hanya ada seorang seorang Muslim yg hidup tersisa dibumi ini.Dan itulah makna yang paling benar mengenai Al jama'ah (bukan ahlus Sunnah wal jama'ah) sebab ahlus Sunnah wal jama'ah itu firqah bid'ah yg sesat siapapun pengusungnya, sebab tidak ada satu nashpun yg menjelaskan bahwa ahlussunah wal jama'ah adalah kelompok yg paling benar. Itu penamaan yg murni sesat, yang benar hanya Al jama'ah

Ibnu Mas’ud berkata,

الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك

“Yang disebut jama’ah adalah jika mengikuti kebenaran, walau ia seorang diri.” (Dikeluarkan oleh Al Lalikai dalam Syarh I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah 160 dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/ 322/ 13).

Kelompok ahlussunah wal jama'ah saat ini sangat banyak, begitu juga musuh bebuyutannya yakni org Syiah, mereka yg sama2 kafir ini sangat banyak jumlahnya, sangat besar, maka janganlah harapkan kebenaran itu ada pada jumlah yg banyak.Banyak sekali Nash yang menjelaskan, jumlah yang banyak sering kali memperdaya manusia.

َإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan ALLAAH ”. [Al An’am : 116].
قُلْ لا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطيبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتقُوا اللهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلكُمْ تُفْلِحُونَ “Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada ALLAAH hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”. [Al Maidah : 100].

ALLAAH telah menegaskan, bahwa manusia yang menentang itu memang lebih banyak jumlahnya:

وَمَا أَكْثَرُ الناسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ “Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya”. [Yusuf:103].

Sebaliknya, merupakan sunnatuLLAAH bahwa para pengikut kebenaran dan yang tetap teguh di atas perintah ALLAAH itu jumlahnya sangat sedikit.

وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلا قَلِيلٌ “Dan tidaklah beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit saja”.[Huud : 40].

إِلا الذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصالِحَاتِ وَقَلِيلٌ ماهُمْ “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih; dan amat sedikitlah mereka ini”. [Shad : 24].

ALLAAH juga telah menyebutkan salah satu karakteristik pengikut setia ajaran para nabi itu lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan orang-orang yang menentang.

“(fir’aun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil (sedikit jumlahnya)”. [Asy Syu’araa : 54]. Dan ALLAAH berfirman: وَقَلِيلٌ منْ عِبَادِيَ الشكُورُ “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima kasih” [Saba’ : 13].

Al Allamah Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata di dalam kitab Ighatsatul Lahfaan min Mashaayidis Syaithaan, hlm. 132-135: “Orang yang mempunyai bashirah dan kejujuran, tidaklah merasa asing karena sedikitnya pendukung dan karena kehilangan dukungan. Apabila hatinya merasa telah menyertai generasi awal yang telah ALLAAH beri nikmat atas mereka dari kalangan nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan orang-orang shalih, sungguh mereka adalah sebaik-baik penyerta. Keterasingan seorang hamba dalam perjalanannya menuju ALLAAH merupakan bukti ketulusan niatnya”. Ishaq bin Rahuyah pernah ditanya tentang sebuah masalah, lalu iapun menjawabnya. Kemudian dikatakan kepadanya: “Sesungguhnya saudaramu, Imam Ahmad bin Hambal juga berpendapat seperti itu”. Maka beliau berkata: “Aku kira tidak ada orang lain yang sependapat denganku dalam masalah ini”. Setelah nyata kebenaran itu bagimu, maka janganlah merasa asing karena tidak ada orang yang menyertaimu. Karena apabila kebenaran itu bersinar, maka cahayanya akan tampak dan tidak butuh lagi penguat untuk menguatkannya. Hati dapat menilai kebenaran sebagaimana mata dapat melihat matahari. Apabila seseorang telah melihat matahari, maka tidak perlu lagi bukti lain untuk menguatkan pengelihatannya itu. Sungguh baik apa yang dikatakan oleh Abu Muhammad AbdurRAHMAN bin Ismail Abu Syaamah dalam bukunya al Hawaadits wal Bida’: “Perintah untuk melazimi jama’ah, maksudnya ialah melazimi kebenaran dan mengikutinya walaupun yang mengikutinya sedikit dan yang menyelisihinya banyak jumlahnya. Karena kebenaran itu ialah yang dipegang oleh jama’ah pertama dari zaman Nabi SAW dan sahabat Beliau. Jadi, janganlah engkau melihat banyaknya pelaku bid’ah sesudah mereka”. Amru bin Maimun al Audi berkata: “Aku menyertai Mu’adz di Yaman, dan aku tidak meninggalkannya hingga aku memakamkan jenazahnya di Syam. Kemudian sesudah itu aku menyertai orang yang paling faqih, AbduLLAAH bin Mas’ud RA. Aku mendengar beliau mengatakan, hendaklah kalian memegang teguh jama’ah. Karena tangan Allah di atas jama’ah. Kemudian suatu hari aku mendengar beliau berkata, nanti kalian akan diperintah oleh para penguasa yang mengakhirkan shalat dari waktunya. Shalatlah kalian tepat pada waktunya, itulah shalat fardhu bagi kalian, lalu shalatlah bersama mereka, dan itu menjadi shalat sunnat bagi kalian,” maka aku berkata: “Wahai sahabat RasuluLLAAH, aku belum paham apa yang engkau sampaikan itu”. “Apa itu?” selidik beliau. Aku berkata, Engkau suruh aku mengikuti jama’ah dan menganjurkanku kepadanya. Kemudian engkau katakana, Shalatlah sendiri di awal waktu, dan itu menjadi shalat wajib bagi kalian. Lalu shalatlah bersama jama’ah, dan itu menjadi shalat sunnat.” Maka Ibnu Mas’ud berkata: “Wahai Amru bin Maimun! Tadinya aku kira engkau adalah orang yang paling paham di kampung ini. Tahukah engkau, apa itu jama’ah?” Aku menjawab: “Tidak!” Beliau berkata: “Sesungguhnya mayoritas manusia itulah yang menyelisihi jama’ah. Sesungguhnya jama’ah itu adalah yang sesuai dengan kebenaran, walaupun engkau seorang diri”


Memerangi kekafiran tidak terikat kewajiban berdasarkan syarat2 lainnya termasuk sudah atau belum memiliki kekuatan atau banyaknya pasukan, pasukan Al Mahdi cuma 313 orang melawan seluruh penduduk bumi, bayangkan itu, sebab kekuatan itu hanya pada ALLAAH, kalau seorang Muslim ingin kuat ya minta kepada ALLAAH, bukan berdiam diri utk tidak memerangi seluruh kekafiran. Jangan kalian menjadikan belum adanya kekuatan sebagai alasan utk tdk memberantas kekafiran sampai ke akar-akarnya. Jangan ikuti fatwa2 dungu org2 yg masih doyan jualan ayat, doyan terima amplop setelah yg fatwa mereka tidak sedikitpun mengajak kalian utk angkat senjata melawan kekafiran. Walaupun dia dianggap sebagai ulama. Itu bukan ulama, dia itu agen iblis yg menyamar sebagai ulama.

Al Jama'ah merupakan suatu kepastian utk menegakkan kebenaran, walaupun kami merasa masih miskin, masih lemah, maka bukanlah hilang kewajiban menegakkan kebenaran tersebut darimu. Mintalah kesanggupan atau kemampuan kepada ALLAAH maka DIA akan karuniakan kepadamu kemampuan atau kesanggupan tersebut, walau kamu seorang bahkan. Kamu akan mampu meraih kemenangan dalam memerangi seluruh dunia walau kamu cuma seorang saja. Karena memang kekuatan itu hanya ada pada ALLAAH, bukan pada demo, bukan pada jihad konstitusi, bukan pada terlalu banyak mengaji, bukan pada angan2 panjang utk membentuk kesatuan & kekuatan umat. Itu semua angan2 org kafir.

وَأَن هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتبِعُوهُ وَلا تَتبِعُوا السبُلَ فَتَفَرقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ [ الأنعام

“Dan bahwa ini adalah jalanKU yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNYA”. Qs Al-An’am : 153