Pahlawan yang paling berjasa di dalam hidup seseorang adalah orang tua. Tanpa orang tua maka seorang anak tidak dapat terlahir ke dunia GanSis, begitupun dengan tidak akan hidup seorang anak tanpa perjuangan dan pengorbanan dari orang tuanya yang merawat dan menghidupi dari mulai bayi hingga anak mereka dewasa dan dapat mencari penghidupan mandiri.

Bagi orang tua, sebesar dan sedewasa apapun anak-anak mereka tentu mereka akan menyayangi dan mengasihi anak-anaknya sebagaimana rasa sayang sewaktu anaknya masih kecil. Tidak ada sedikitpun perubahan rasa sayang orang tua kepada anak bahkan rasa ingin melindungi dan menjaga anaknya agar tidak disakiti oleh orang lain atau mengalami kesusahan.

Itulah sebabnya kenapa sosok orang tua entah itu ayah ataupun ibu akan menjadi seorang pahlawan terbaik bagi seorang anak.

Salah satu contoh dari kisah nyata tentang pengorbanan dari seorang ayah dan juga keadilan seorang hakim dibagikan melalui video singkat yang viral di media sosial GanSis.

Pagi ini secara tidak sengaja ane melihat sebuah video di Instagram dimana memperlihatkan seorang ayah bernama Victor Coella berusia 96 tahun diduga telah melanggar kecepatan di zona sekolah, namun menurut Coella dia tidak mungkin melakukan itu karena dia sudah tua dan dia hanya sesekali mengendarai mobil hanya untuk mengantarkan anaknya cuci darah setiap dua minggu sekali karena menderita kanker.

Sontak saja hakim terharu dan mengatakan bahwa Coella orang baik. Meskipun dia telah berusia tua namun tetap memperlakukan anaknya sebagaimana tanggung jawab seorang ayah pada anaknya, dan hal tersebut membuat beban dari sang hakim semakin berat karena anak sang hakim berada di ruang sidang sehingga sang anak tahu bahwa peran ayah sebegitu besar pada anaknya.

Mendengar alasan dari Victor Coella akhirnya hakim pun menolak kasus tersebut, tidak hanya itu sang hakim juga mendoakan kebaikan dan kesehatan bagi Coella dan juga anaknya yang tengah berjuang melawan kanker.

Di bawah ini video keharuan tersebut!

Benar kata Victor Coella, setua apapun seorang ayah atau ibu mereka akan tetap menganggap anak mereka anak kecil yang harus dijaga dan dirawat. Apa lagi jika sang anak mengalami sakit berat yang membutuhkan support dan bantuan, pasti orang tua akan melakukan apapun untuk anaknya dapat sembuh.

Begitupun dengan sang hakim, situasi dan kondisi menurut ane pribadi dapat menjadi alasan dan dasar bagi seorang hakim untuk memberikan putusan pengadilan. Sebab banyak kita temui dimana pencuri uang rakyat mendapati hukuman lebih ringan dibandingkan pencuri sebatang ubi kayu yang mencuri karena keadaan memaksa mereka untuk mencuri dan jika tidak mencuri mereka mati kelaparan.

Bayangkan betapa tidak adilnya kehidupan jika hal tersebut terjadi?
Sungguh berdosa sekali orang yang mengaku mereka hakim yang adil namun tidak dapat menghadirkan keadilan untuk mereka yang menuntut keadilan.

Semoga dari kisah ini kita yang belum menjadi orang yang baik dapat berbuat baik, dan yang menjadi hakim tak adil segera sadar dengan peran dan tugas mereka yang nantinya ada pertanggungjawaban yang harus diterima.

Terima kasih untuk Agan dan Sista yang telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.