
Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menagih Gubernur Anies Baswedan soal rencana penamaan jalan dengan nama mantan Gubernur DKI Ali Sadikin. Wagub DKI Ahmad Riza Patria memberi penjelasan.
"Ini menjadi perhatian kami sudah disampaikan di dewan. Insyaallah nanti kita akan tindak lanjuti kembali," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/10/2021).
Usulan penamaan jalan dengan nama Ali Sadikin sempat disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, dalam rapat paripurna peringatan HUT Jakarta ke-474. Riza mengatakan urusan penamaan jalan diatur oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Jadi memang ada permintaan dari teman-teman untuk memberi nama kepada Bung Ali Sadikin," ujarnya.
"Nanti Dinas Perhubungan yang punya tugas untuk memastikan penamaan jalan untuk Bung Ali Sadikin," sambung Riza.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyinggung kejelasan penamaan Jalan Ali Sadikin yang belum ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI. Hal ini merespons polemik wacana perubahan salah satu nama jalan di Jakarta dengan tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
"Ali Sadikin jelas-jelas sosok dan tokoh berjasa buat Jakarta. Usulan penamaan Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, menjadi Ali Sadikin pun merupakan keputusan dari rapat paripurna. Tapi mana? Sampai sekarang belum juga ada keputusan untuk peraturan Gubernur," kata Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dalam keterangannya, Kamis (21/10).
Yusril Ihza Mahendra juga menagih nama Ali Sadikin menjadi nama jalan. Yusril mengungkit usulan lama mengganti nama Jalan Kebon Sirih dengan Jalan Ali Sadikin oleh DPRD DKI ke Gubernur yang belum juga dilaksanakan.
Usul tokoh-tokoh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) agar Jalan Kramat Raya diganti namanya dengan Jalan Mohammad Natsir, lanjut Yusril, sampai sekarang juga belum digubris pemerintah.
Yusril menyebut urusan nama jalan merupakan urusan pemerintah daerah. Dia kemudian menyinggung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang harusnya tidak menunggu lama mewujudkan usulan pergantian nama Jalan Kebon Sirih menjadi Jalan Ali Sadikin dan jalan-jalan lainnya.
"Di negara kita, urusan nama jalan adalah urusan pemerintah daerah. Pemerintah pusat hanya dapat mengusulkan kepada pemda untuk memberi nama atau mengubah nama jalan yang sudah ada. Gubernur Anies Baswedan yang mendapat dukungan umat Islam melawan Ahok dan AHY dalam Pilkada DKI mestinya tidak ada keberatan apa pun dan tidak berlama-lama mengganti nama Jalan Kebon Sirih dengan Jalan Ali Sadikin. Jalan Kramat Raya dengan Jalan Mohammad Natsir. Jalan Matraman Raya dengan Jalan Kasman Singodimedjo. Jalan Warung Buncit dengan Jalan AH Nasution," ujarnya.
https://news.detik.com/berita/d-5777...an-ali-sadikin
Contoh...
Quote:
Original Posted By i.am.legend.►Ingat waktu Anies sesumbar mau ngambil hati TNI dengan niat mengganti nama jalan Mampang Prapatan jadi Jalan AH Nasution?
RW RW sampai sibuk ngewarnain gang-gang buat nyambut dia. Eh gak nongol. Beritanya juga hilang gitu aja.
Yang penting bacot dulu.
Urusan belakangan.
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setuju dengan rencana pergantian nama Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan. Jalan terusan Rasuna Said yang menghubungkan kawasan Kuningan hingga Jalan Tb Simatupang itu akan diganti menjadi Jalan Jendral Besar Abdul Haris (AH) Nasution.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sangat setuju dengan permohonan perubahan nama jalan itu.
“Kalau saya setuju. Setuju sekali (perubahan nama),” kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/1).
Permohonan perubahan nama itu diakui Sandi sudah lama terjadi. Bahkan permohonannya dia sebut masuk ke pihak pemprov sebelum dia dan Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sementara ini untuk mekanisme dan pembahasan perubahan nama jalan itu sudah dilakukan. Untuk saat ini perubahan nama itu tinggal menunggu keputusan.
“Ini kan sudah lama, mekanisme melalui bahasan dan kajian semua sudah dilakukan,” katanya.
Sandi pun menyebut perubahan nama-nama jalan menjadi nama pahlawan memang harus dilakukan. Hal ini dia sebut sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada pahlawan yang telah berjasa membantu kemerdekaan.
“Jadi kita nanti ya tentunya harus selalu menghargai jasa-jasa pahlawan. Saya menginstruksikan kalau sudah melalui proses semuanya ya diberikan penghormatan kepada para pahlawan ini,” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies bahkan mengaku terkejut karena tokoh Nasional sekelas Jendral A.H Nasution belum diberikan penghormatan dengan mama sebuah jalan besar.
“Ini sangat unik, ada seorang tokoh penting dalam pengamanan Pancasila tapi beliau justru belum dikenang dalam nama sebuah jalan besar,” kata dia.
Untuk itu perubahan nama ini kata Anies memang perlu dilakukan. “Iya (perlu),” kata dia.
30 januari 2018
Quote:
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta sosialisasi penggantian nama jalan Terusan Rasuna Said-Warung Buncit menjadi Jalan Jendral AH Nasution dihentikan.
Sebab, menurut dia, belum ada Ketetapan Gubernur yang menyatakan bahwa nama jalan tersebut resmi diganti.
"Jadi, ikuti proses itu. Dan tidak bisa sekonyong-konyong (ganti nama), enggak bisa. Maka itu, saya malah garis bawahi, ikuti semua prosesnya," ungkap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2018).
Menurut Anies, proses penggantian nama jalan yang ada di Jakarta Selatan itu juga kurang tepat lantaran tidak melibatkan sejumlah pihak seperti budayawan dan anggota masyarakat lainnya yang mengerti sejauh mana urgensi pengubahan nama jalan tersebut.
Dia menambahkan Peraturan Gubernur DKI yang mengatur pemberian dan penggantian nama jalan di Jakarta juga akan diubah.
"Saya ingin mengubah, agar proses penentuan nama jalan melibatkan masyarakat. Komponennya ada sejarawan, ada budayawan, ada ahli tata kota. Karenanya kita harus ubah. Nah, proses yang sekarang ada, saya akan hentikan," kata dia.
Selain itu, mekanisme pengusulan nama jalan juga akan dibuat lebih terstruktur dalam Peraturan Gubernur yang baru. "Jadi tidak bisa pengusulan itu diterima siapa saja, kemudian dieksekusi oleh siapa saja," kata dia.
Penggantian nama jalan Terusan Rasuna Said-Warung Buncit semula telah disosialisasikan melalui surat edaran Kelurahan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kepada warga, para Ketua RT 03,06,08, dan Ketua RW 02, serta Lembaga Masyarakat Kota (LMK) RW 02.