Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BerjutaTelingaAvatar border
TS
BerjutaTelinga
Saat Lintasi Alas Roban Wanita Bergaun Merah Itu Terbang Disisi Motor Temannya
+ IKUTI



Saat Lintasi Alas Roban Wanita Bergaun Merah Itu Terbang Disisi Motor Temannya

Sejak dahulu hingga sekarang kemisterian Alas Roban dengan segala keangkerannya masih dipercaya ada. Meskipun hutan belantara dipesisir pantura Jawa Tengah itu kini sudah dibelah oleh jalan baru keangkerannya tak hilang.

Seperti Otomania.com (11/10/2019) serombongan pemotor dari komunitas Vespa yang melintas melewati jalur Alas Roban dalam touringnya dari Bekasi dengan tujuan Yogyakarta mengalami peristiwa diluar nalar. Kisahnya sempat menjadi perbincangan warganet setelah dibagikan akun Twitter @agunghilman.
Rombongan komunitas Vespa sebanyak 7 motor berangkat dari Depok menempuh rute perjalanan sesuai rencananya melintasi Cirebon - Brebes - Tegal - Pemalang - Alas Roban - Bawang - Muntung - Temanggung - Secang - Magelang - Muntilan - Jogja.
Ketika rombongan memasuki daerah Banjuputih sekitar jam 10 malam, salah satu rombongan ada yang nanya, "ini mau masuk alas roban apa lurusin ke semarang?". Rombongan memutuskan melalui jalur Alas Roban, kemudian memutar belok ke kab. Bawang lalu balik lagi ke jalur Banjuputih tadi, mengingat melalui Semarang jarak tempuh ke Yogyakarta lebih jauh.
Pada saat rombongan Vespa antik itu belok di lampu merah masuk jalan lingkar Alas Roban waktu menunjukkan sekitar jam 11 malam kurang beberapa menit. Mereka masih enjoy bercanda ketawa-ketiwi sambil nyetir Vespanya. Suasana jalanan pun masih nampak ramai dengan kendaraan-kendaraan truk yang melintas.
Ditengah asyiknya candaria itu salah satu rombongan sempat mengingatkan, kalau sudah sampai masuk jalur gelapnya Alas Roban diminta untuk fokus di jalanan dan diingatkan baca-baca doa.
Ketika mulai memasuki jalur tanpa penerangan seperti yang diingatkan tadi, 2 Vespa dari 7 Vespa dalam rombongan terpisah tertinggal dibelakang, "Gua berdua sama temen gua namanya Putra, sisanya udah didepan. Ya bukan nama asli sih, anggep aja namanya Putra," tulis akun Twitter @agunghilman.
"Karena Vespa dia tahunnya lebih tua, penerangan agak kecil. Vespa gua udah gua ganti led jadi terang, katanya 'belakang gua ya, gua gak bisa liat apa apa, gelap banget," lanjut @agunghilman.
Sebut saja namanya Andri yang Vespanya berpenarangan terang posisinya dibelakang Vespanya Putra yang lampunya redup.
Dalam satu kesempatan Putra memberikan kode kepada Andri dibelakangnya untuk menyalip truk besar. Dalam usaha mendahului itu tiba-tiba dibelakangnya muncul truk besar lainnya yang juga hendak menyalip.
Bunyi klakson truk berulang kali dibunyikan agar Vespa Putra dan Andri minggir atau lebih cepat lagi. Jarak makin mendekat dan klakson truk besar itu makin kenceng berulang-ulang dibunyikan seakan ngasih tau dua Vespa itu untuk minggir.
Karena Vespa Putra tergolong tua kecepatannya sudah maksimal mentok kira-kira di 60km/jam akhirnya memilih minggir. Dan "wusssss..!" Tak ampun lagi truk besar itu melewati sekaligus menyalip truk lainnya. Hanya hitungan detik saja dua Vespa itu nyaris terjatuh akibat Vespa Andri nyenggol belakang Vespa Putra.
Masa kritis baru saja lewat, Andri dan Putra kemudian memutuskan untuk berhenti sejenak untuk ambil nafas. Kebetulan disekitarnya melihat sebuah lampu remang-remang yang nampaknya warung dipinggir jalan.
Setelah lebih dulu mestandarkan Vespanya, Andri ngeloyor ke warung tersebut untuk membeli air minum. Sementara Putra mengabari rombongan rekan-rekannya yang mungkin sudah jauh.
Penjaga warungnya seorang wanita berusia sekitar 60 tahunan. Andri menyadari sedari tadi perempuan atau lebih tepatnya seorang nenek itu sudah menatapnya sambil menyunggingkan senyuman sedari Andri markir Vespanya.
"Bu beli air mineral yang sedeng dua", sambil ngambilin air itu ibu-ibu bilang, 'hati hati mas, truk disini emang gitu, gamau ngalah, mereka lebih milih nabrak motor yg didepan drpd ngerem, krn kalo ngerem truknya bisa kebalik, korban bisa lebih banyak, didepan warung saya ini sering kejadian orang kelindes mas, sekali lg hati hati ya, ambil jalur kiri aja," begitu kata nenek penjaga warung itu sembari tetap tersenyum hampa.
Selesai beli air minum, Andri memberikan botol air mineral satunya kepada Putra. Tapi Putra nampak panik sembari bilang, "'lama banget lu, ayo buruan!' hardiknya. Putra tak ikut meminum air pemeberian Andri, namun botol airnya di taruh saja di cantelan Vespanya.
Dengan ekapresi muka ketakutan, Putra kembali menegaskan dengan kepanikannya, "buruan be**, buruan buruan wey buru!" Kata Putra sedikit teriakannya ditahan.
"Kenapa sih? Sabar gua atur napas dulu ini, yang laen mana?' kata Andri. Namun Putra makin gregetan menyuruh Andri agar lekas pergi dari tempatnya berhenti.
"Buruan!" hardik Putra sembari menunjuk-nunjuk ke arah warung dengan isyarat kepalanya.
Akhirnya keduanya bergegas meninggalkan tempat itu penuh dengan tanda tanya dihati Andri, sekilas masih sempat melirik kearah warung dan si neneknya masih dengan senyuman dan tatapan hampa.
Setelah beberapa puluh menit perjalanan sampailah dipertigaan dan suasana nampak ramai aktifitas warga dan ketemulah dengan teman-teman rombongan Vespa lainnya yang rupanya sengaja menunggunya ditempat itu. Pertigaan ini kalau lurus lanjut Alas Roban, kanan masuk ke daerah bawang.
Andri melihat salah satu dari rombongan terlihat mukanya pucat seperti sedang mengalami ketakutan luar biasa, "Lu kenapa?" Tanya Andri, tapi temannya diam saja. Lalu tanya ke teman yang lainnya namun malah balik nanya, "lu kemana aja?" Andri menjawab membeli air.
Teman-temannya terperanjat kaget, "hah? Beli air? Dimana?' Tanya mereka serentak. Andri menjawab di warung, tanpa menghiraukan keheranan teman-temannya. Lantas Andri kembali menanyakan temannya yang pucat.
Teman yang lainnya akhirnya menceritakan, saat diperjalanan empat Vespa berjalan berurutan, yang paling depan sebut saja namanya Ridwan, kemudian Boby, ketiga Erik, dan paling belakang sebut juga namanya Randy.
Diperjalanan pada sebuah kelokan sedikit menanjak ada sebuah bangunan rusak. Randy yang berada paling belakang melihat ada wanita mengenakan gaun merah berdiri nunduk didepan bangunan itu. Saat akan melewatinya, Randy melihat wanita bergaun merah itu melayang disebelah Vespa Ridwan yang ada dipaling depan.
Boby yang berada dibelakang motor Ridwan paling nyata dan jelas melihatnya. Boby bereaksi memberitahukan Ridwan dengan membunyikan klakson berulang-ulang. Wanita bergaun merah itu melayang persis mengiringi disisi Ridwan, namun Ridwan sendiri tidak menyadari dan tidak mengetahuinya.
Boby kemudian berteriak-teriak, "wan, jangan nengok ke kiri, fokus jalan aja." Tapi Ridwan balik nanya, "emang kenapa?" teriak Ridwan sambil fokus menatap jalan didepannya. Ridwan nampaknya menuruti tak menengok sisi kirinya dan terus menatap jalan kedepan.
Kurang lebih 3 menitan lamanya, wanita bergaun merah itu melayang disisi laju Vespa Ridwan dengan disaksikan Boby, Erik dan Randy yang ada dibelakangnya. Erik dan Randy mengaku sudah baca-baca doa namun mahluk itu tak pergi juga. Dari belakang Randy melihat wanita bergaun merah yang melayang disisi Ridwan itu sembari ngeliatin Ridwan sepanjang perjalanan.
Lama-kelamaan Ridwan merasa penasaran dengan yang diminta Boby agar tak menengok kesisi kirinya. Dan Ridwan pun nengok!
Ridwan sontak kaget sampai-sampai membuat laju Vespanya langsung oleng kekanan. Untung masih bisa menguasai kendaraannya sehingga tak terjatuh. Hanya sekejap seiring olengnya Vespa Ridwan, wanita bergaun merah itupun melayang ke balik pepohonan.
Setelah kejadian itu tak berapa lama sampailah dipertigaan itu dimana Putra dan Andri kembali bergabung.
"Kenapa?" Tanya Erik, "Berhenti udah berhenti dulu!!" kata Randy. Mereka berhenti di pertigaan itu dan membeli air, untuk nenangin Ridwan. Hingga tak berapa lama datang Andri dan Putra yang sebelumnya tertinggal, yang kemudian Andri bertanya melihat wajah Ridwan pucat panik.
Setelah dikasih air & cemilan, muka Ridwan yg tadinya pucat perlahan mulai tenang dan membaik.
"Iya men, nyesel gua nengok ke kiri. Berapa lama dia di sebelah gw??? Masalahnya pas gua nengok, dia senyum serem gitu meeeen, gak lama dia terbang!" tutur Ridwan masih tampak shok.
Namun Andri sedikit heran dan bertanya, "loh tadi liat dia di bangunan rusak? Dimana? Gua gak liat, tadi mah adanya warung yang gua beli air," kata Andri. "Mana ada warung sih," timpal Erik.
"Tadi yang pas gua suruh lo cepet jalan itu gua Chat-an sama Erik, dia bilang kalo ada bangunan kosong suruh baca doa, nah sepanjang jalan gua gak liat ada bangunan selain warung itu, lo merhatiin gak sih itu yang jaga warung aneh?' ujar Putra.
Putra baru ingat botol air mineral yang dibeli Andri di warung itu, lantas ia mengambilnya sekalian menunjukkan ke teman-temannya kalau ada warung dan sempat membeli air minum.
Ternyata botol air mineral yang belum sempat diminumnya itu kondisinya kosong dan kotor seperti botol yang sudah lama. Rekan yang lainnya lantas nanya ke Andri, "jadi yang lo minum tadi itu apa???" Sembari ditimpali tertawa-tawa teman-temannya.*

Diubah oleh BerjutaTelinga 15-10-2019 03:26
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
623
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan