Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

afton12345Avatar border
TS
afton12345
Mendingan Kerja Keras Jadi Kulinya Allah BUDHI SARWONO
Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Provinsi Jawa Tengah ini, bila suatu ketika diajak begadang, langsung menyahut, “Ayo! Agama, ya…” Maksudnya, kalau mau begadang ayo saja, tapi bicara agama. Budhi Sarwono, bila menyebut asma Allah, seluruh tubuhnya langsung meremang, area bulu-bulu kecil yang ada seperti bergejolak. Orang bilang, merinding. Ia tak bisa menjelaskan, semua itu karena apa, dan kita pun tentu tak dapat menduga-duganya. Tetapi itulah fakta yang dialami oleh pengusaha konstruksi bertubuh ramping dengan tinggi sekitar 160 cm, cenderung bisa dikatakan bertubuh kecil, tapi memiliki “karya besar” tersebut, meski baginya, sebutan karya itu menurut kata orang.


“Mau masuk surga saja perlu duit,” katanya. Berkali-kali ia mengatakan, “Allah yang akan memberi dan mencukupkan semua. Coba saja simak ayat-ayat di dalam kitab suci Alqur’an, begitu banyak yang menyerukan kepada manusia agar kita berzakat, beramal jariyah, berinfaq, bersedekah…”

Sebagaimana kesimbolan dalam “pelajaran pertama” yang diterimanya saat mula-mula mendalami Islam, ia menafsirkannya dengan membuat kesimpulan bahwa yang juga harus kita lakukan adalah memberi dalam arti berbagi. “Kita raih hakekatnya, maka Insya Allah, segala akan beres, Allah akan mencukupkan semua,” ungkap Kho Wing Chin.

“Mendingan kerja keras jadi kulinya Allah, upahnya gede,” katanya pula. Ia hitung-hitung, bagian 90% bukan jumlah yang kecil. “Sudah begitu, apa-qpa yang kita keluarkan diganti-NYA dengan berlipat-ganda,” tegas Budhi penuh semangat.

Namun harap maklum, ia tidak membangun masjid ataupun pondok pesantren. “Saya ini saja, sudah, saya ini saja,” kata Budhi Sarwono, di kala kami sudah sejenak memperhatikan foto-foto pada HP-nya. Gambar anak-anak yang tentu saja lucu-lucu, (yang paling besar sudah berusia jalan delapan tahun pada Juli 2012), banyak yang masih bayi, dan seorang bayi diantaranya niscaya membuat kita mengurut dada karena menderita hidrosepalus (yang kepalanya membesar itu), dan nyata nian adanya bekas-bekas tindakan operasi atasnya.

Ia tidak membangun masjid ataupun pondok pesantren, namun memilih kegiatan yang khas, dengan mengurus anak-anak sebagaimana diantara foto-fotonya ia simpan pada HP-nya tersebut. Seluruh bocah kecil dan bayi yang berada dalam rengkuhan Budhi Sarwono sudah mencapai jumlah 22 anak lebih. Seluruhnya ditampung di rumahnya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ada yang sudah bersekolah, ada yang “masih merah” karena saat diabadikan gambarnya, si bayi tadi belum lama “ditemukan” entah di tempat sampah, di got, atau di tempat lainnya.


Diubah oleh afton12345 16-10-2019 15:13
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
374
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan