Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kiratarupaAvatar border
TS
kiratarupa
Mengenal 9 Nama-nama Sunan Dalam Wali Songo
 Mengenal 9 Nama-nama Sunan Dalam Wali Songo
Mengenal 9 Nama-nama Sunan Dalam Wali Songo – Wali Songo sudah biasa kita dengar dalam kehidupan masyarakat muslim di Indonesia. Julukan Wali Songo diberikan kepada 9 orang yang berjasa besar dalam penyebaran ajaran agama Islam di Nusantara. Kata Wali artinya wakil sedangkan Songo berarti sembilan. Sehingga secara bahasa Swali Songo berarti Sembilan Wali Allah.
Para Wali ini berdakwah di Nusantara dengan cara mengajak masyarakat untuk masuk ke Islam tanpa adanya paksaan. Setiap Wali atau biasa disebut Sunan memiliki wilayah dakwah masing-masing dan terdapat juga peninggalan yang menunjukkan bukti perannya terhadap tersebarnya Islam di Nusantara.


1. Sunan Maulana Malik Ibrahim

[size={defaultattr}]Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik termasuk salah seorang Sunan dari 9 nama-nama Wali Songo. Nama Sunan Gresik disematkan karena beliau menyebarkan agama Islam di daerah Gresik. Menurut sejarah Wali Songo inti pokok perjuangan Sunan Gresik adalah menghapus sistem kasta yang ada pada masyarakat. Karena semua manusia itu sama di mata Allah SWT, yang membedakan hanyalah amal ibadahnya saja. Sunan Gresik merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ke 22. Beliau berasal dari Turki dan mengembara di Gujarat sehingga cukup berpengalaman menghadapi orang-orang Hindu di pulau Jawa. Gujarat adalah wilayah Hindia yang mayoritas penduduk beragama Hindu.
Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa pada 1404 M dan ketika itu beliau pertama kali mendarat di sekitar pantai utara Gresik. Sifatnya yang lemah lembut, ramah tamah, dan welas asih kepada semua, membuat salah satu Sunan dari 9 nama-nama Wali Songo ini terkenal sebagai tokoh yang disegani. Berkat akhlaknya dalam bertani dan berdagang banyak hati banyak masyarakat yang tertarik untuk masuk Islam secara suka rela. Beliau terus berdakwah di Gresik hingga akhir wafatnya yaitu pada tahun 1419 M.[/size]


2. Sunan Ampel

[size={defaultattr}]Sunan Ampel termasuk salah seorang Sunan dalam 9 nama-nama Wali Songo yang selanjutnya. Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Beliau berdakwah di daerah Ampel Denta, Surabaya. Sunan Ampel merupakan anak dari pasangan Sunan Gresik dan Dewi Condro Wulan. Di Ampel Denta beliau mendirikan pondok pesantren untuk masyarakat yang hendak belajar dan mendalami ajaran agama Islam. Beliau wafat di tahun 1481 M. Intisari ajaran Sunan Ampel adalah “Moh Limo”. Moh Limo merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti tidak atau menolak lima. Maksud inti ajaran beliau adalah tidak mengerjakan lima perkara. Diantaranya Moh Main (Tidak Berjudi), “Moh Ngombe” (Tidak Minum Alkohol), “Moh Maling” (Tidak Mencuri), “Moh Madat” (Tida Menghisap Narkoba), “Moh Madon” (Tidak Berzinah).[/size]

3. Sunan Giri

[size={defaultattr}]Sunan Giri adalah seorang Wali yang populer akan cara penyampaian dakwah yang ceria kepada masyarakat. Sunan Giri memiliki nama asli Muhammad Ainul Yakin. Beliau merupakan anak dari salah satu putri kerajaan Blambangan dan salah seorang ulama yang berasal dari daerah Pasai, Malaka. Namun karena pada saat itu timbul sebuah konflik, maka Sunan Giri dibuang dan dititipkan kepada seorang nelayan pesisir timur laut Jawa. Daerah penyebaran dakwah beliau meliputi Gresik, Madua, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dalam dakwah Sunan Giri juga menyelipkan hiburan dan lagu permainan seperti cublak-cublak suweng, jamuran, dan lir ilir.[/size]

4. Sunan Bonang

[size={defaultattr}]Sunan Bonang merupakan putra dari pasangan Sunan Ampel dan Dewi Condrowati. Beliau memiliki nama asli Maulana Mkdum Ibrahim. Setelah wafatnya Sunan Ampel, Sunan Bonang memutuskan untuk belajar pada Sunan Giri yang memiliki tata cara khusus dalam dakwah yange menarik hati banyak masyarakat. Setelah menimba ilmu Sunan Bonang kembali lagi ke Tuban tanah kelahiran ibunya dan mendirikan pondok pesantren di sana. Karena karakteristik Tuban yang sangat menyukai hiburan, baliau kemudian memiliki ide untuk membuat musik gamelan. Setelah itu, di sela-sela dakwahnya Sunan Bonang membuat pertunjukkan gamelan sehingga lambat laun masyarakat Tuban banyak yang tertarik hatinya untuk masuk Islam. Dalam ajarannya, Sunan Bonang memiliki pesan yang sangat terkenal yaitu: jangan bertanya, jangan memuja nabi dan wali-wali, jangan mengaku Tuhan. Jangan mengira tidak ada padahal ada, sebaiknya diam, jangan sampai digoncang kebingungan.[/size]

5. Sunan Kalijaga

[size={defaultattr}]Sunan Kalijaga termasuk salah seorang Sunan dalam 9 nama-nama Wali Songgo selanjutnya. Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Said. Beliau adalah orang Jawa asli yang lahir di Tuban, Jawa Timur. Sunan Kalijaga adalah anak lai-laki dari Arya Wilatikta yang merupakan salah seorang petinggi di bumi Ronggolawe pada masa kerajaan Majapahit. Julukan Kalijaga sendiri disematkan berdasarkan cerita yang memiliki hubungan dekat dengan Sunan Gunung Jati.
Menurut sejarah Wali Songo, Sunan Kalijaga merupakan Wali yang mengajarkan agama Islam secara bertahap. Wilayah dakwahnya sekitar daerah Demak. Cara berdakwah beliau adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama dalam budaya dan ideologi masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan karena beliau memiliki keyakinan bahwa jika agama Islam sudah dikenali dan dimengerti oleh masyarakat, maka perilaku buruk manusia akan hilang dengan sendirinya. Beliau wafat pada tahun 1513 M. Namun hingga kini, peninggalan karya beliau seperti seni ukir, wayang, gamelan, dan suluk masih diganderungi oleh sebagian masyarakat.[/size]


6. Sunan Drajat

[size={defaultattr}]Sunan Drajat memiliki nama asli Raden Qosim. Wilayah dakwah beliau di pesisir Banjarwati, Lamongan. Sunan Drajat merupakan saudara seibu dengan Sunan Bonang. Setelah ayahnya meninggal, beliau belajar dan berguru Islam dari Sunan Muria. Kemudian beliau kembali ke Lamongan untuk membangun pesantren dalam menyebar agama Islam. Baliau wafat pada tahun 1522 M. Dalam ajarannya, Sunan Drajat memiliki “Suluk Petuah” yang sangat terkenal. Isinya sebagai berikut:[/size]
  • Wenehono teken wong kang wuto artinya berilah tongkat kepada orang yang buta.
  • Wenehono mangan marang wong kan luwe artinya berilah makan kepada orang yang lapar.
  • Wenehono busono marang wong kang wudo artinya berilah pakaian kepada orang yang telanjang.
  • Wenehono ngiyup marang wong kang kudanan artinya berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.

[size={defaultattr}]7. Sunan Kudus[/size]

[size={defaultattr}]Sunan Kudus termasuk salah seorang Sunan dalam 9 nama-nama Wali Songo. Sunan Kudus memiliki toleransi yang sangat tinggi antar umat beragama. Sunan Kudus memiliki nama asli Ja’far Shadiq. Sunan Kudus banyak mendapat pelajaran mengenai ilmu agama dan ilmu pengetahuan dari ulama Arab saat di Yerussalem, Palestina. Ketika kembali ke Jawa, ia banyak sekali belajar agama Islam dari kedua pamannya yaitu Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Dari ilmu pengetahuan yang ia dapatkan dari banyak ulama, ia mendirikan pondok pesantren dan kemudian menjadi pimpinan daerah Kudus. Disana beliau semakin membuat Islam semakin menyebar ke kalangan pejabat, priyai, dan bangsawan-bangsawan pada kerajaan Jawa. Pada tahun 1550 M beliau wafat dan dimakamkan di Kudus.[/size]

8. Sunan Muria

[size={defaultattr}]Sunan Muria memiliki nama Asli Raden Umar Said. Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Istrinya yang bernama Saroh, adik kandung dari Sunan Giri. Dalam berdakwah di masyarakat beliau menyisipkan nilai-nilai Islam kedalam budaya dan kesenian masyarakat setempat sama seperti gaya dakwah ayahnya yaitu Sunan Kalijaga. Beberapa warisan budaya yang terkenal dari beliau yaitu tembang sinom, kinanti, dan budaya kenduri. Sunan Muria lebih suka berdakwah kepada rakyat jelata karena memiliki jumlahnya yang paling banyak dan mereka mudah menerima ilmu baru. Pada tahun 1551 M beliau wafat dan dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah.[/size]

9. Sunan Gunung Jati

[size={defaultattr}]Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati termasuk Sunan dalam nama-nama Wali Songo yang terakhir. Sunan Gunung Jati merupakan seorang wali keturunan bangsawan dari Timur Tengah yang bernama Sultan Syarif Abdullah Maulana, pembesar di Negara Mesir. Sunan Gunung Jati menyampaikan dakwah Islamnya di sekitar wilayah Cirebon, Jawa Barat. Disana beliau juga membangun pondok pesantren untuk mengajarkan Islam kepada msyarakat setempat. Sunan Gunung Jati memiliki pesan wasiat yang berbunyi “Sugih bli rerawat, mlarat bli gegulat” maknanya menjadi kaya bukan untuk dirinya sendiri, menjadi miskin bukan menjadi beban untuk orang lain.
Demikian artikel mengenal 9 nama-nama Sunan dalam Wali Songo. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu kalian semua dalam belajar sejarah mengenai kegigihan dan kearifan lokal budaya dan agama di Indonesia. Salam.
 
 
Baca juga artikel menarik lainnya:
10 Nasehat Sunan Kalijaga yang Membuat Hidupmu Bermakna
3 Nasehat Semar Tentang Kehidupan Manusia Jawa Sejati
3 Cara Membuat Puisi Secara Mudah Bagi Pemula[/size]

0
2.9K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan