Penggunaan turbo biasanya kita temui di kendaraan roda empat alias mobil. Bahkan untuk sekarang ini penggunaan turbo di mobil udah menjadi hal yang lumrah dan banyak pabrikan yang melakukannya. Turbo ini digunakan untuk meningkatkan peforma mesin dengan sistem kerja menambahkan volume udara yang masuk ke ruang pembakaran. 

Untuk kendaraan roda dua sendiri sekarang bisa dibilang udah gak ada yang menggunakan turbo. Tapi, pada tahun 1980 – an, teknologi ini sempat disematkan pada sepeda motor. Berikut ini motor – motor pada zaman itu yang menggunakan turbo:

Motor ini sering disebut sebagai nenek moyangnya H2. Motor ini spesial hanya dijual di Amerika. Dengan adanya turbo, tenaga yang dihasilkan Kawasaki Z1R – TC meningkat dari 90 tk menjadi 130 tk. Kira – kira orang Indonesia ada yang punya gak ya?

Yamaha juga ikutan menyematkan turbo pada salah satu sepeda motornya. Pada tahun 1982, pabrikan Jepang ini memperkenalkan XJ650 Seca Turbo. Motor ini mempunyai tampilan yang lebih futuristik ketimbang pesaingnya. Sayangnya banyak yang beranggapan kalau motor ini sulit untuk dikendalikan. Akibatnya beberapa tahun kemudian produksi motor ini dihentikan.

Motor ini diproduksi sejak tahun 1978 dengan basis CX500 standard. Untuk versi turbonya, CX500 termasuk motor produksi pertama yang dibekali dengan teknologi injeksi. Turbonya mampu menghasilkan tekanan udara hingga 19 psi. Tenaga yang dihasilkan meningkat dua kali lipat menjadi 83 dk dan diklaim mempunyai kecepatan maksimum hingga 193,6 km/jam. Namun, karena tingginya tekanan yang dihasilkan, maka sering terjadi turbo lag.

Honda CX650 menjadi jawaban dari kesalahan yang dilakukan Honda pada CX500. Rasio kompresi di motor ini ditingkatkan, tapi tekanan udara yang dihasilkan turbo dikurangi. CX650 disebut sebagai motor turbocharger terbaik. Sayangnya karena harga jual yang terlalu tinggi, Honda pun menghentikan produksinya pada tahun yang sama.

Desain motor ini mirip dengan Suzuki Katan. Dengan mesin berkapasitas 673 cc, 4 – silinder, tenaga yang dihasilkan bis mencapai 85 tk. Sayangnya tenaga yang dihasilkan masih belum bisa menyamai peforma motor sport yang lebih besar lainnya secara keseluruhan. Masalah ketahanan mesin menjadi penyebab motor ini di suntik mati dan digantikan dengan GS750 ES pada tahun berikutnya.