Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

inal74Avatar border
TS
inal74
Jejak Muslim di Benua Kangguru
Jejak Muslim di Benua Kangguru

Perahu yang digunakan Muslim Bugis Makasar ketika berlayar tahun 1650-1907 

Islam di benua Kangguru alias Australia memiliki sejarah panjang yang diperkirakan sudah hadir sebelum bangsa Eropa datang ke Australia. Sebagaimana diketahui bahwa 6 negara bagian dan 2 daerah teritorial dari Australia adalah wilayah yang mayoritas penduduknya bukan pemeluk agama Islam. Maka tidak ada seorang pun yang akan berpikir bahwa benua yang katanya ditemukan oleh penjelajah Inggris bernama William Dampies pada tahun 1688 ini pernah didatangi juga oleh kaum Muslim. Bahkan dalam buku-buku tentang sejarah Australia sendiri, negara Kangguru ini selalu digambarkan sebagai sebuah wilayah yang tidak pernah bersentuhan dengan kaum Muslim. Namun benarkah demikian? Simaklah jejak-jejak sejarah di bawah ini.

Pada tahun 820, Muhammad ibn Musa Al Khwarizmi berhasil membuat peta Laut Jawa yang menggambarkan teluk Carpentaria (Australia sebelah utara) dan Arnhem Land (timur laut Australia). Ini membuktikan bahwa Al-Khwarizmi pernah berlayar ke perairan Australia.
 

Sekitar tahun 1650 sampai dengan 1907 terjadi perdagangan tripang antara penduduk Australia di pantai Marege (sebelah timur Darwin) dengan Muslim Bugis Makassar (Sulawesi Selatan, Indonesia).

Pada tahun 1800-an, seorang muslim bernama Sua Sultan diberi ijin kepemilikan dan pengolahan lahan seluas 28 acres (11,33 hektar) lapangan rumput dan dan 2 acres (8093 meter persegi) ladang gandum di pinggiran sungai Derwent dekat New Norfolk (Tasmania).

Tahun 1813, seorang mantan narapidana kelahiran India pemeluk agama Islam bernama Zimran Wriam tiba di pelabuhan Dalrymple (Queensland). Muslim India ini diberi ijin kepemilikan dan pengolahan lahan seluas 40 acres (16,19 hektar) di daerah Van Diemen’s Land (Tasmania).

Tahun 1816, seorang muslim asal Oman bernama Norwardin datang ke Sydney.

Tahun 1817, seorang muslim asal India bernama John Johannes datang ke Sydney.

Tahun 1829, seorang muslim Makasar bernama Da’Atea tiba Australia sebelah utara.

Pada tahun 1834, seorang muslim India bernama Bargatta Lascar alias Sheikh Burkhit datang ke Australia. Di sana, dia bekerja di tanah milik Mr. J. Philips, dekat pelabuhan Macquarie (New South Wales).

Tahun 1838, seorang muslim asal Oman bernama Siedy Abdullah datang ke Sydney.

Tahun 1839, seorang muslim Bugis Makasar (Sulawesi Selatan, Indonesia) bernama Timbo tinggal di pelabuhan Essington (Semenanjung Cobourg di wilayah utara Australia) dan hidup di tengah-tengah kaum Aborigin.

Tahun 1840, untuk pertama kalinya unta masuk ke Australia, dan dijadikan hewan tunggangan di seluruh wilayah padang pasir di Australia.
Jejak Muslim di Benua Kangguru

Muslim Afghanistan Dervish Bejah bersama unta tunggangannya di Mullewa, Western Australia, tahun 1896

Tahun 1860, Esan Khan dan Dost Mahomet (dua orang muslim Afghanistan) tiba di negara bagian Victoria bersamaan dengan 24 ekor unta yang dibeli oleh seorang warganegara Australia bernama George Landells.

Pada tahun 1860-1861, dibangun mesjid pertama di Australia, yaitu di Marree (sebuah kota kecil di Australia selatan sebelah utara, 589 kilometer dari Adelaide)
Jejak Muslim di Benua Kangguru

Mesjid pertama Australia di Marree

Mulai dari tahun 1860 hingga 1890-an, sejumlah orang Asia Tengah datang ke Australia untuk bekerja sebagai kusir unta.

Bulan Juli 1884, Shalat Idul Fitri pertama di Australia. Sebanyak 70 orang Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri di Albert Park, Melbourne.

Tahun 1888, dibangunnya sebuah mesjid besar di Adelaide

Tahun 1898, terdapat komunitas muslim di Freemantle (sebuah kota kecil di pantai barat Australia).

Tahun 1899, seorang muslim Afghanistan bernama Moaz Khan datang ke Australia.

Pada tahun 1910, sudah terdapat 3 mesjid di wilayah Australia Selatan.

Tahun 1960-an, imigran Bosnia dan Kosovo tiba di Australia.

Tahun 1964, berdirinya Australian Federation of Islamic Council(AFIC) di Sydney

Tahun 1974, AFIC mendapat sumbangan dana dari Pemerintah Saudi Arabia sebesar 1,2 juta dollar AS untuk pembangunan masjid dan pusat dakwah Islam di wilayah Australia.

Jejak-jejak sejarah kaum Muslim di atas memang merupakan rangkaian fakta yang sangat menarik, namun belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.



Sumber:
Bilal Cleland, A History of Islam in Australia.
https://www.sbs.com.au/language/engl...e-in-australia

https://www.australiangeographic.com...han-cameleers/
Diubah oleh inal74 12-08-2019 12:47
0
786
4
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan