Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harafsan123Avatar border
TS
harafsan123
Strategi Dakwah Rasulullah Periode Mekah
Dalam periode Mekah, ada dua tahapan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Untuk mendakwahkan risalah Islam, antara lain sebagai berikut:

a. Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi.
Dakwah dengan cara ini dilakukan pada tahun ke-1 hingga tahun ke-3 kenabian. Pada tahapan dakwah ini, Rasulullah saw menyeru orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya untuk masuk Islam. Adapun orang-orang yang telah memenuhi dakwah Rasulullah tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid (Istri Rasulullah saw, wafat tahun ke- 10 dari kenabian), Ali bin Abi Thalib (saudara sepupu Rasulullah saw yang tinggal serumah denganya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah saw), Abu Bakar as-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah saw), dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah saw pada waktu kecil). Nabi Muhammad saw mengajarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam yang juga telah memeluk Islam.

b. Dakwah Secara Terang-terangan.
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai pada tahun ke-4 dari kenabian karena turunya wahyu yang berisi perintah agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut adalah dari Al-Qur'an surah asy-Syu'ara [26]: ayat 214-216 yang artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, serta rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan".

Rasulullah saw memulai tahapan dakwah ini dengan mengumpulkan para penduduk Mekah, terutama kerabat-kerabatnya untuk berkumpul di Bukit Shafa. Rasulullah saw menyeru mereka hanya untuk menyembah kepada Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala mereka. Namun, pamanya yang bernama Abu Lahab ketika itu justru menentangnya dan mengatakan,"Celakalah engkau wahai Muhammad! Untuk inikah kau mengumpulkan kami?". Berdasarkan kejadian tersebut, maka turunlah wahyu surat al-Lahab ayat 1-5.
sumber
tyrodinthor
tyrodinthor memberi reputasi
-1
385
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan