Produsen otomotif nampaknya sangat menginginkan kemajuan dan perubahan Indonesia. Salah satunya diwujudkan dalam pengadaan kendaraan listrik. Kendaraan listrik ini digadang-gadang akan menggantikan kendaran konvensional secara perlahan. Hal ini ditetapkan dalam peraturan presiden tahun 2019, dan sekarabg kendaraan listrik sudah mulai dipasarkan.


sumber gambar

Hai, Agan dan Sista sekalian. Selamat datang kembali di thread gue. Berhubung ada event kreator, gue mau bahas dikit opini tentang kendaraan listrik. Siapkah Indonesia menghadapi perubahan?

Nah, itu pertanyaan kuncinya.

Kendaraan dari zaman ke zaman memang selalu ada perubahan. Biasanya dari bentuk atau model desainnya. Namun, kini perubahannya sangat berbeda, yaitu yang mulanya memakai BBM sebagai bahan bakar, kini sudah bisa menggunakan listrik sebagai sumber daya.


Contoh pengisian daya mobil listrik. Selain di rumah, pengguna juga bisa men-charge naterai mobil dintempat umum yang telah disediakan
sumber gambar

Jadi, kendaraan listrik adalah kendaraan yang memakai listrik sebagai sumber daya. Dayanya bisa diisi ulang dengan baterai melalui charger yang cocok.


sumber gambar

Sebelum membahas opini gue tentang kesiapan Indonesia menghadapi perubahan penggunaan alat transportasi baru, gue mau bahas tentang plus minus dari kendaraan listrik dulu nih.


sumber gambar

Nilai plus dari kendaraan listrik

1. Hemat energi
Penggunaan kendaraan listrik lebih hemat dibandingkan kendaraan konvensional. Sebagaimana yang kita ketahui kendaraan konvensional yang menggunakan BBM itu sangat boros kantong. Tau lah harga BBM mahal.

2. Ramah lingkungan
Pelepasan karbon dioksida pada kendaraan listrik lebih sedikit dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Sebab itu, kendaraan listrik ini bisa menunjang tujuan untuk mengurangi polusi udara. Dengan begitu, kendaraan listrik bisa dikatakan akan mengurangi berbagai penyakit akibat udara kotor.

3. Lebih cerdas
Nah, uniknya, kendaraan listrik ini mempunyai fitur yang cukup bermanfaat dan menguntungkan pembeli. Mobil listrik mempunyai sistem ITS (Intelegent Translort System) yaitu sistem keamanan, di mana mobil akan otomatis berhenti saat menabrak sesuatu.

Dengan sistem itu, mobil bisa mengerem mendadak jika akan menabrak sesuatu. So, ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

4. Perawatan yang mudah
Kendaraan listrik lebih mudah dirawat dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Karena, gak perlu ganti oli, hanya perlu mengganti baterai setiap 3-10 tahun sekali.

5. Bentuknya kecil dan mungil
Untuk orang yang suka berkendara sendirian, mobil atau kendaraan listrik cukup rekomen, karena bentuknya yang kecil dan mungil sehingga bisa nyelip diantara kemacetan. Juga mudah untuk masuk gang sempit.

Nilai Minus dari kendaraan listrik

1. Jarak tempuh yang terbatas
Dikarenakan memakai daya listrik, jadi membuat kendaraan listrik berjarak tempuh terbatas. Paling jauh perjalanan yang bisa dilakukan adalah 120 km. Sementara untuk mengisi daya sampai penuh, butuh waktu selama kurang lebih 6 jam.

2. Kecepatan yang terbatas
Kalau dibandingkan dengan kendaraan konvensional, kendaraan listrik masih kalah jauh.

3. Harga mahal
Harga kendaraan listrik jauh lebih mahal daripada kendaraan konvensional, harganya mencapai ratusan juta. Mungkin dikarenakan belum banyak pengguna ya, masih percobaan yang belum teruji.

Berdasarkan plus minus di atas, gue sendiri merasa Indonesia belum sepenuhnya siap dengan perubahan itu. Selain harganya mahal, juga karena bergantung dengan listrik, sedangkan listrik di tempat kita sering mati. Entah kalau di ibukota.

Juga, ukurannya yang kecil. Mungkin bagi sebagian orang itu unik. Namun, bagus ebagian yang lain itu boros, karena kalau beli mobil yang luas bisa untuk naik sekeluarga.

Namun, untuk uji coba boleh sih. Perlahan, masyarakat akan terbiasa dengan perubahan. Butuh waktu untuk membuat terbiasa. Dan ... dari tahun ke tahun, tentu akan ada perubahan dari segi efisiensi dan keramahan lainnya. Jadi, ini akan menjadi hal baru yang positif untuk Indonesia. Apalagi desainnya dirancang matang dengan tujuan yang baik, seperti bisa rem mendadak, minim karbon dioksida, dll. Itu positif banget.

Gue berharap, kendaraan listrik ini bisa cocok di Indonesia. Gue dukung banget, meskipun sekarang menurut gue belum siap sepenuhnya, tapi suatu hari mungkin akan familiar seperti kendaraan konvensional sekarang.

Oke deh, sekian thread gue kalii ini. Sampai ketemu di thread selanjutnya.

Penulis @Baarish
Narasi pribadi
sumber referensi