- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
LINGERI part I


TS
Mayamukijah
LINGERI part I
Baju kurang bahan berwarna jingga itu, bertengger cantik di sebuah manekin.
Karena aku sendiri bingung, untuk siapa baju itu ku pakai, sedang suami saja aku belum punya.
Mataku tak lepas dari baju menggemaskan itu. Terbayang pikiran nakal untuk memakainya.
Begitu melihat harganya.
Wow ! Rp. 127.000,-
Lumayan mahal untuk pakaian yang transparan.
Wow ! Rp. 127.000,-
Lumayan mahal untuk pakaian yang transparan.
"Ada yang lain loh mba, yang jauh lebih cantik dari itu," ucap seorang pramuniaga dengan rok mini tersenyum manis padaku.
Aku penasaran, lalu aku mengikutinya kala tangan pramuniaga itu mengamitku.
"Nih, cantikkan?" ujarnya dengan mata berbinar-binar.
Lingeri warna maroon, dengan renda-renda kecil di pinggir, aku menelan ludah langsung berpikiran jauh kemana-mana.
Fix, aku membeli dua lingeri dengan model dan warna yang berbeda.
Aku berjalan dengan riang, senyum, ku umbar pada setiap wajah yang menatap. Aku bahagia.
Ketika turun dari angkot, aku bergegas berjalan menuju rumah. Gelap. Maghrib baru saja usai waktunya.
"Assalamu'alaikum...!"
Aku mengucap salam.
"Wa'alaikum salam," suara wanita tua yang aku banggakan menyahut dari dalam kamar.
"Nduk, udah datang toh, wes mangan durung?" tanyanya kemudian kala ku cium punggung tangannya.
"Belum Bu," jawabku sedikit mengernyitkan muka menahan perih di perut
"Maaf, bukannya Ibu minta, tapi token habis, jadi rumah gelap," ujarnya pelan.
"Kamu sudah gajian kan?" tanyanya lagi hati-hati.
Aku tergugu, menatap mata lamur itu dalam. Ada genangan air di sana.
"Ibu tidak masak, beras juga habis," ujarnya lagi kali ini dengan perasaan bersalah.
Aku terdiam, satu tetes air matanya jatuh dari pelupuk matanya.
"Ini apa Nduk?" tanyanya lagi sambil menghela napas mengusir isaknya.
Ia mengangkat tas kertas bermerk yang ku bawa. Lagi-lagi aku menelan ludah.
Aku menarik tanganku ke balakang. Nampak Ibu terkejut lalu mengurungkan keingin tahuannya.
"Aku beli tokennya dulu," ucapku setengah berbisik.
Ku buka aplikasi, memilih pembelian token.
Rp. 50.000,- sepertinya cukup untuk setengah bulan ini, karena peralatan listrik di rumah juga cuma mesin air dan mesin cuci. Tak adaTV, paling kipas angin di kamarku.
Listrik menyala, setelah aku mengisi pulsa tokennya. Aku ke warung depan rumah membeli sembako dan beberapa bungkus mie instan.
Aku memberikan belanjaanku pada Ibu, dengan sigap tubuh bungkuk itu menerima pemberianku dan langsung mengolahnya.
Aku ke kamar ku lempar tas kertas di atas kasur. Keluar lah isi dari tas itu dua buah lingeri.
Aku menatap baju itu dengan hati miris. Lagi-lagi, aku mengeluarkan uang dengan sia-sia hari ini.
Karena aku sendiri bingung, untuk siapa baju itu ku pakai, sedang suami saja aku belum punya.




jiyanq dan tata604 memberi reputasi
2
1.7K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan