Apa kabar Agan Sista di seluruh Nusantara, semoga hari ini senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan.
Jumpa kembali di Thread Ane kali ini yang ingin berbagi sedikit pengalaman Ane selama mengajar Anak Usia Dini di masa-masa pandemi virus Corona.

Pendidikan Anak Usia Dini yang mana merupakan cikal bakal pendidikan. Anak Usia Dini dari mulai usia 0 - 6 tahun, atau yang dikenal dengan "golden period"merupakan periode yang sangat dasar bagi perkembangan individu, karena pada masa ini terjadi pembentukan karakter dan kepribadian dasar individu, penuh dengan kejadian-kejadian tak terduga, penting dan unik yang meletakkan dasar bagi kehidupan pada masa dewasa nantinya.

Bagaimana cara kita menghadapi anak-anak dengan berbagai sifat, karakter dan kecerdasan masing-masing, tentunya sebagai pendidik kita dituntut untuk tetap sabar dan ikhlas menghadapi mereka, tanpa terburu-buru ataupun emosi di depan untuk menghadapi perkembangan setiap anak. Karena setiap anak tentu saja berbeda.

Pembelajaran yang tadinya dilaksanakan di sekolah dengan enjoy, anak-anak dapat belajar sambil bermain di sekolah, sudah hampir satu tahun pembelajaran tidak dapat dilakukan di sekolah karena adanya pandemi Corona.



Bagaimana kita tetap dapat melakukan pembelajaran?
Kita menggunakan sistem BDR Belajar Dari Rumah. Untuk sekolah-sekolah SD dan seterusnya dengan cara online bisa berjalan walaupun tetap saja ada kendalanya.
Lantas bagaimana dengan Anak Usia Dini di Desa-desa seperti kami? Yang tidak setiap orang tua memiliki fasilitas Handphone apalagi Wi-Fi. Kalau pun orang tua memiliki Handphone pastilah yang diutamakan adalah kakak-kakaknya dulu yang berada di kelas atas. Karena masih saja ada orang tua yang berpikiran sempit mengganggap Sekolah Paud Formal maupun non formal itu tidak penting.

Ya opo di sekolah mung nyanyi-nyanyi karo dolanan, bocah dikon mangkat gasik-gasik ko yo mung digowo ning kandang sapi, kon ndelok sapi.

Di sekolah itu cuma nyanyi-nyanyi sama bermain, anak disuruh berangkat pagi-pagi cuma di ajak ke kandang sapi, hanya untuk melihat sapi




Orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan anak bisa saja komentar seperti itu, karena belum tahu kalau pendidikan anak usia dini menggunakan pembelajaran saintifik yaitu:

1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
4. Menalar
5. Komunikasi

Tetapi setelah diadakannya parenting setiap satu bulan sekali, Alhamdulillah orang tua wali murid mulai mengerti.

Maka dengan adanya Pandemi Covid-19 kami Pendidik Paud Non Formal yang berada di bawah naungan PKK Desa Doro, Kelompok Bermain Cahaya melaksanakan Pembelajaran dengan Home Visit dengan cara mengumpulkan 5 anak dalam satu rumah penduduk.
Dalam pembelajaran tentu saja tetap mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.





Ini adalah salah satu pembelajaran dengan Home Visit ketika kita berada di tema buah-buahan sub tema jeruk puncak tema kompetisi makan buah jeruk. Anak-anak dapat merasakan rasa dari buah jeruk yang manis dan asam, dapat menghitung jumlah jeruk, meraba, bahasa, mengenal daun jeruk, meraba daun jeruk bagian mana yang kasar dan bagian mana yang halus, bernyanyi buah-buahan.

Pembelajaran dengan Home Visit tetap membuat anak-anak gembira karena tetap bisa bertatap muka dengan Bunda-Bunda Paud. Itu adalah panggilan untuk kami para pendidik Paud. Walaupun tidak setiap hari, kami melaksanakan Home Visit yaitu pada setiap hari Senin, dengan memberikan tugas untuk hari Selasa sampai Jumat. Seperti mewarnai, menggambar bebas, mewarnai kaligrafi, menempel, melipat dengan bimbingan orang tua tentunya.

Hasil zoommeeting rapat koordinasi teknis HIMPUDI dengan Kasi dan Kabid Paud Kabupaten Pekalongan.

1. Untuk semester 2 belum boleh pembelajaran tatap muka di gedung sekolah.

2. Pembelajaran dilakukan dengan daring atau home visit.

3. Faktor BDR kurang sesuai harapan:

- faktor guru
- anak bosan
- kurangnya pemahaman orangtua terhadap cara belajar anak.

solusi BDR dengan home visit dengan tatap mematuhi protokol kesehatan (3 M)

4. Karena pembelajarannya di rumah untuk sentra diganti dengan sudut rumah misalnya:

- sudut kamar tidur
- sudut dapur
- sudut halaman
- sudut ruang tamu
- sudut Ruang santai
- sudut kebun
- sudut kamar maandi

Alternatif ragam main atau kegiatan anak dapat kita browssing di
PINTEREST+ PRESCHOLL+ ACTIVITY+ ( Disesuaikan dengan sudut yg kita gunakan )
misalnya kita di sudut dapur berarti kita bisa browssing di
PINTEREST+ PRESCHOLL+ACTIVITY+KITCHEN





Intinya kita memberikan pembelajaran yang menyenangkan menarik tidak membosankan. Sehingga Anak bisa belajar sambil bermain, bermain tetapi belajar.



Semoga Corona lekas berlalu sehingga kita dapat melakukan pembelajaran kembali di sekolah.

Pekalongan 12 Januari 2021
Penulis trifatoyah
Sumber gambar dok.pri